Mencuri Penerapan Konseling Islami Terhadap Perilaku Menyimpang Dikalangan Siswa MAN 1 Medan?
muncul dapalm pikiraanya bagaimana kalau dia akan celaka bila tidak mengakui perbuatannya itu.. Sementara dia yang seseunguhnya mencuri barang itu, dia akan
berfikir dia juga akan celaka kalau sekolah akhirnya tau kalau dia yang mengambilnya dan bisa berakibat lebih fatal lagi yaitu dikeluarkan dari sekolah, pada akhirnya siswa itu
mengembalikan barang yang dicurinya itu kepada guru BK dan guru BK mengembalikan kepada siswa yang punya barang dengan tidak menyebutkan siapa yang mengambilnya,
yang penting barangnya telah kembali. Setiap anak yang melakukan pencurian harus dibantu keluar dari masalahnya dan
tidak terbiasa dengan perilaku buruknya. beberapa cara penyelesaian di bawah ini dapat memberikan petunjuk kepada orang tua dan guru.
1. Mencukupi Kebutuhan Anak dan Memberikan Pengertian Untuk Bersabar
. Jika anak suka mencuri karena keinginan yang dibutuhkan belum terpenuhi.
Sebaiknya orang tua mengoreksi diri, apakah ada kebutuhan anak yang belum dicukupi ? Kelalaian itu bisa terjadi dalam bentuk : tidak memberi makanan yang bergizi, atau tidak
menyediakan alat tulis yang dibutuhkan, atau keperluan sehari- hari lainnya. Semuanya itu akan membuat anak tergoda untuk melakukan pencurian.
Demikian juga memberikan pengertian pada anak tentunya dengan disesuaikan dengan usia anak agar bersabar apabila keinginan yang diharapkan anak belum bisa
dikabulkan, dalam hal ini diperlukan komunikasi yang terbuka, baik penuh kasih sayang antara orang tua dan anak, agar anak juga bisa memahami mengapa keinginannya
belum atau tidak bisa dikabulkan.
86
2. Memberi Perhatian Yang Cukup. Terkadang pencurian itu dilakukan karena adanya ketidakstabilan dalam jiwa
anak. Orang tua yang sibuk hanya tahu mencukupi kebutuhan anak secara materi, tetapi melalaikan kebutuhan rohaninya. Bila anak itu sehat, puas dan stabil jwanya, tidak
mungkin ia mencuri kalau hanya untuk mencari perhatian orang disekitarnya.
87
3. Mengenali Pergaulan Anak. Selaku orang tua ketika diketahui anak mulai suka mencuri, segera selidiki lebih
dahulu tentang teman-temannya itu. Apakah ia bergaul dengan teman- teman yang
86
Prayitno, Bimbingan h. 80.
87
Ibid, h. 81
berperangai buruk, yang menganggap mencuri itu satu keberanian atau mereka diancam untuk mencuri. Jika benar teman- teman itu yang bermasalah, maka dengan sabar orang
tua harus mengajar anak dan menjelaskan akibat buruk dari mencuri itu. Kemudain diajarkan juga agar dapat memilih teman yang benar, jangan bergaul dengan orang-orang
yang suka mencuri.
88
4. Menyelidiki Motivasinya. Selain alasan-alasan yang telah dijelaskan di atas di atas, mungkin masih ada
motivasi yang tersembunyi yang mendorong anak itu mencuri. Cobalah untuk mengetahui kehidupan sosial anak itu, mungkin mereka senang bermain dengan teman-
teman sebaya yang diantaranya ada yang suka mencuri, sedang berpacaran atau sedang terjerumus pada obat-obat terlarang seperti: ganja atau minuman keras. Bila orang tua
dengan teliti menyelidiki motivasi anak mencuri, maka akan lebih mudah mengatasi masalahnya. Bila terjadi suatu masalah pada diri anak kita janganlah dibiarkan berlarut-
larut. Semakin cepat masalah itu diatasi itu semakin baik.
89
5. Memasukkan Konsep Nilai Yang Benar. Dimulai sejak kecil orang tua sudah harus mendidik perbedaan antara ini milik dia
dan ini milik orang lain. Jangan membiarkan anak sembarangan mengambil barang orang lain. Kalau dalam tas atau di saku ditemukan barang milik teman, anak harus segera
mengembalikannya. Menerapkan konsep yang benar harus disertai dengan teladan yang baik supaya anak tidak tamak terhadap hal apa pun sekalipun itu hal yang kecil atau
sembarangan meminjam barang milik orang lain. Berikanlah penghargaan dan pujian bila mereka mampu mengurus atau mengatur barangnya sendiri dengan baik..
90
6. Melakukan Usaha Secara Bersama. Terkadang anak sendiri tidak berniat untuk membuang kebiasaan yang jelek,
meskipun orang tua atau guru memaksa atau menekan mereka, hasilnya tetap akan sia- sia. Usaha itu akan berhasil dengan cepat bila keinginan itu berasal dari anak itu sendiri.
Selanjutnya usahakanlah untuk bekerja sama dengan anak, menasihati dan menjelaskan sebab-akibat dari tindak mencuri, atau membantu mereka untuk mencari jalan ke luar
88
Ibid,
89
Ibid, h. 82
90
Ibid, h. 83
yang bisa dilakukan, kemudian berdoalah bersama mereka agar bersandar pada anugerah Allah untuk hidup dalam jalan yang benar.
91
7. Mendidiknya Dalam Kebenaran dan Kesabaran. Dalam agama Islam kita diperintahkan untuk mendidik itu menutamakan
kebenaran dan kesabaran wa tawa saubil haqqi wa tawa saubi asshabr, tingkatkan keimanan dengan mengajak anak melakukan kegiatan ibadah salat bersama keluarga dan
berilah pengertian dengan penuh kasih sayang. Setelah dibimbing, anak mungkin masih dapat lupa dan jatuh lagi, tetapi dengan seringnya diingatkan serta diawasi dan dan
didoakan, niscaya Allah akan mengubah anak-anak kita menjadi lebih baik sehingga buah kebenaran dihasilkan melalui dan di dalam hidup mereka kelak nantinya ketika
mereka sudah dewasa.
92