orang tua siswa tersebut datang ke sekolah atau dapat menelepon guru BK karena ada persoalan yang akan dibicarakan tentang anaknya di sekolah, intinya menjalin
komunikasi kepada orang tua siswa.
g. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Melawan Guru
Di dalam dunia pendidikan formal saat ini dengan permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks bisa saja terjadi seorang siswa melawan kepada gurunya. Kalau ini
terjadi, maka haruslah capat-cepat diselesaikan. Seperti kasus yang pernah terjadi sebagaiman yang telah diutarakan di atas. Kasus Rudi 16 bukan nama asli. Seorang
yang keras kepala, di rumah orang tuanya sering bertengkar. Sehari-hari orang tuannya selalu memanjakannya dan memberikan apa saja yang ia inginkan. Pada suatu hari Rudi
melawan guru karena tidak mau disuruh untuk membuang sampah di luar kelas tempat di tempat yang telah tersedia. Namun Rudi tidak mengindahkan apa yang suruh oleh guru,
dia membiarkan sampah jajanan di bawah bangkunya karena ia merasa sampah itu bukan ia yang buang. Oleh karena itu guru marah kepadanya dan ia melawan kepada guru
dengan mengatakan kata-kata yang tidak pantas ducapakn sebagai seorang murid kepada gurunya.
Permasalahan ini dilaporkan guru kepada kordinator bimbingan konseling MAN 1 Medan. Kemudian konseling yang dilakukan oleh guru BK adalah pertama dengan
memanggil siswa yang melawan guru tersebut, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Amir Husin:
“terhadap persoalan Rudi yang telah diutarakan di atas yang pertama kita lakukan adalah dengan memanggilnya untuk datang kepada saya. Kemudian saya
mendengarkan keterangan dari Rudi mengapa ini bisa terjadi. Kemudian saya memberikan
pemahaman yang
benar kepadanya,
menyadarkan siapa
sesungguhnya guru itu, yang tidak lain adalah ganti orang tua disekolah. Guru harus dipandang sebagai orang tua di sekolah. Guru tidak mungkin berbuat jahat
pada muridnya demikian juga orang tuanya. Saya memberikan pemahaman kepadanya jika guru sedang marah atau memberikan nasihat ada baiknya siswa
diam daripada menjawab-jawab. Jika menjawab yang tadinya bisa saja benar bisa saja berbalik siswa yang disalahkan karna menjawab-jawab guru.
”
43
Dalam persoalan lain yang terjadi namun masih berkaitan dengan sikap kurang sopan kepada guru Nisa menambahkan:
43
Wawancara dengan Amir Husin Pangaribuan pada 13 April 2016.
“Kalau ada siswa melawan guru biasanya guru itu sendiri yang datang ke BK, guru itu mengatakan siswa
yang bernama ini… melawan saya atau berkata kasar kepada saya, maka saya akan panggil anak tersebut. Saya tanyakan bagaimana dia
bisa melawan. Kita panggil anak itu dengan menghadirkan gurunya. Saya bertanya apa guru itu lakukan dan apa yang anak itu katakan. Ada sebab pasti ada
akibat, mungkin guru itu kurang tepat cara bertanyanya, siswa mungkin pada waktu itu emosinya tidak stabil sehingga berkata kasar. Tapi saya tidak mau
menyalahkan guru karena anak juga harus menghormati namanya orang tua, guru itu adalah pengganti orang tua di sekolah
”.
44
Dari wawancara tersebut dapat diambil informasi di MAN 1 Medan jika terdapat siswa melawan guru maka yang pertama lakukan oleh guru BK adalah memberikan
pengertian kepada siswa siapa guru itu, guru itu adalah ganti orang tua disekolah. Siapa yang tidak sayang dengan orang tua? Guru harus dipandang sebagai orang tua disekolah.
Di rumah saja orang tua bisa marah, demikian juga guru di sekolah, misalnya jika murid tidak mengerjakan PR, maka guru pun bisa marah. Guru tidak mungkin berbuat jahat
pada muridnya demikian juga orang tua kita. Jika siswa itu menjawab apa yang disampaikan konselor guru BK maka
konselor guru BK mendiamkannya terlebih dahulu untuk mengkontrol emosinya. Karena jika diteruskan yang tadinya konselor guru BK dalam posisi yang benar, bisa
saja disalahkan karena dianggap membela-bela guru mata pelajaran. Guru mata pelajaran dalam mengajar juga harus sadar dan memahami murid mengapa murid sampai melawan
guru. Sejalan dengan itu Nisa menambahkan kalau ada siswa melawan guru, biasanya
guru itu sendiri yang datang ke guru BK, guru itu mengatakan siswa itu melawan saya atau berkata kasar kepada saya, maka guru BK memanggil anak tersebut. Konselor Guru
BK bertanya kepada guru matapelajaran, bagaimana siswa bisa melawan kepadanya ?. Selanjutnya guru BK memanggil siswa itu dengan menghadirkan guru matapelajaran.
Knselor Guru BK mencari tahu jalan peristiwanya terlebih dahulu, kemudian dicari solusinya agar siswa dan guru mata pelajaran yang sedang bermasalah dapat berdamai,
sedangkan siswa disuruh untuk meminta maaf dengan tulus ikhlas kepada guru matapelajan itu.
44
Wawancara dengan Khairunnisa pada hari Sabtu, 9 April 2016.
h. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Mencontek Dalam Ujian
Mencontek dalam ujian adalah suatu penyimpangan perilaku yang seharusnya tidak mesti terjadi. Namun kenyataannya demi kelulusan dalam ujian atau nilai yang
tinggi terkadang siswa berupaya dengan jalan yang salah yaitu dengan melihat kunci jawaban atau melihat buku atau mencontek dari temannya. Di MAN 1 Medan juga
pernah terjadi kasus yang telah diutarakan di atas yaitu Bondan siswa kelas XII bukan nama sebenarnya. Seorang siswa yang ramah, pandai bergaul suka berbagi, karena itu ia
disukai teman sekelasnya. Di dalam kelas ia termasuk siswa yang menengah dari segi rangking kelas. Waktu ujian ia selalu mencontek jawaban dari temannya. Ia berusaha
mencari jawaban ujian dari mana saja termasuk dari handphon- internet yang di simpan di dalam kontong celananya. Pada suatu hari ulangan harian pelajaran matematika
berlangsung, Bondan dilihat guru kelas curang, ia mencari jawaban dari internet yang menggunakan handphon android, lansung saja guru mengambil hendphon Bondan dan
menarik lembar jawabannya. Persoalan ini dilaporkan guru tersebut kepada guru bimbingan konseling untuk ditangani.
Penanganan terhadap persoalan ini yang dilakukan oleh guru BK adalah pertama dengan memanggil Bondan, sebagaimana yang diutarakan oleh Amir:
“Menurut saya yang namanya menyontek dalam ujian bukan hanya meminta jawaban pada orang lain. Namun di zaman sekarang menlihat jawaban dari
handphon juga dapat dikatagorikan mencontek. Handphon sekarang sangat canggih-canggih. Yang saya lakukan pertama dengan memanggil Bondan untuk
menghadap saya kemudian saya tanyakan apa benar dia mencontek waktu ujian matematika, selanjutnya saya memberikan pemahaman kepadanya bahwa
mencontek dalam ujian itu sama dengan mencuri, sedangkan mencuri atau curang yang di dalam Islam itu dilarang. Sedangkan jujur adalah suatu sifat yang terpuji
yang diperintahkan di dalam Islam
”.
45
Dari keterangan pak Amir dapat dipahami, pada dasarnya tidak ada larangan bagi siswa untuk membawa alat komunikasi berupa handphon atau sejenisnya ke MAN 1
Medan pada saat jam belajar, karena pembelajaran menggunakan internet juga diperlukan pada proses belajar dan mengajar. Namun membawa handphon atau sejenisnya pada
waktu ujian itu tidak diperbolehkan dilarang dikarenakan dikhawatirkan siswa mencontek dengan melihat jawaban dari internet.
45
Wawancara dengan Amir Husin Pangaribuan pada 13 April 2016.