xv
Contoh : -
innaka : كَ -
rabbakum: مكّ -
falahunna: ّ للف -
al-hajj: ّجحل
f. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistemtulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu:
ا , namun dalam tranliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariah. 1
Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf l diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
2 Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan
bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan
dengan tanda sempang.
Contoh: -
as-samawati: و ل -
asy-syamsu: شل -
ar-rijalu: ا ل -
al-qamara: قل -
al-hayatu: ويحل -
al-muhsinina: ي ح ل
g. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di
akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh :
- Umirtu : م
- Inna :
- Syai’un :ئيش
- Akala :لك
- Ta’khuz-na : و خ
- An-nau’ : او ل
h. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il kata kerja, isim kata benda,
maupun Ɏarf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya
xvi
dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalamtransliterasi ini penulisan
kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh :
- bismillahi majreha wa mursaha: ل مو ھ جم ه م
- Ibrahim al-Khalil: ليلخل ميھ
- Walillahi ‘alan-nasi hijju al-baiti : ي ل جح ل يل هو
- Man istata’a ilaihi sabila : اي هيل ع ط م
- Walillahi ‘alan-nasi hijjul-baiti : ي ل جح ل يل هو
- Man istata’a ilaihi sabila : اي هيل ع ط م
- Wa innallaha lahua khair ar-raziqin : ي ل يخ ولل ه و
- Wa innallaha lahua khairurraziqin : ي ل يخ ولل ه و
- Fa auf al-kaila wa al-mizana : ي ل و ليكل وفو ف
- Fa auful-kaila wal-mizana : ي ل و ليكل وفو ف
i. Huruf Kapital
Meskipun dalam system tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf
capital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranyya: huruf capital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat.
Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf capital tetep huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata
sandangnya. Contoh:
- Wa laqad ra’ahu bil ufuq al-mubin
- Wa laqad ra’ahu bil-ufuqil-mubin
- Syahru Ramadan al-laziunzila fihi al-Qur’anu
- Syahru Ramadanal-lazi unzila fihil-Qur’anu
- Inna awwala baitin wudi’a linnasi lallazi bi Bakkata mubarakan
- Alhamdu lillahi rabbil-‘alamin
- Wa ma Muhammadun illa Rasul
Penggunaan huruf awal capital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lajn sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf capital tidak dipergunakan.
Contoh: -
Lillahi al-amru jami’an -
Lillahil-amru jami’an -
Wallahu bikulli syai’in qadir -
Nasrun minallahi wa fathun qarib