alhamdulillah mereka bisa merubah menjadi lebih baik. Caranya dengan membuat kerjasama pada wali kelas dan buat perjanjian. Caranya ada paraf guru mata pelajaran
setiap PR yang diberikan, tujuannya untuk memastikan anak telah melaksanakan PR, meminta laporan hasil kerjanya. Ternyata yang demikian itu ampuh untuk mengajak
siswa yang malas mengerjakan PR menjadi rajin.
g. Perubahan Perilaku Siswa yang Melawan Guru
Salah satu penyimpangan perilaku disetiap sekolahmadrasah ialah melawan kepada guru. Beberapa sekolahmadrasah menerapkan peraturan jika siswa melawan guru
bisa dikenakan sanksi yang paling berat yaitu dikeluarkan dari institusi tersebut. Begitu juga di MAN 1 Medan, pada dasarnya dalam peraturan, jika siswa melawan guru dapat
dikenakan sanksi dikeluarkan. Namun dalam kenyataannya bila ini terjadi tidak langsung dikeluarkan. Dilihat dulu tingkat kesalahannya dan diberikan konseling. Jika siswa
tersebut menunjukkan rasa bersalah dan menyesali perbuatannya setelah diberikan konseling Islami dan guru yang dilawannya itu bisa memaafkannya maka sanksi berat
tidak jadi diberikan kepada siswa yang bersangkutan. Terkadang siswa-
siswa yang mempunyai orang tua yang “kuat” mereka mau menunjukkan atau menganggarkan orang tuanya. Kalau perbuatan itu baik itu tidak
masalahnya, jika siswa melanggar peraturan seterusnya dia menganggarkan orang tuanya inilah yang tidak benar. Pernah terjadi siswa yang melawan kepada guru kebetulan orang
tuanya seorang Polisi, siswa itu seperti malabrak gurunya. Kemudian guru BK memberikan konseling Islami. Di awal konseling siswa itu dia membantah atau membela
diri tidak terima, namun diakhir dia bisa luluh dan meminta maaf dan meminta pendapat guru BK apa yang seharusnya ia lakukan dan pada akhirnya dia bisa menerima.
h. Perubahan Perilaku Siswa yang Mencontek dalam Ujian
Mencontek dalam ujian adalah merupakan kecurangan. Dalam perkembangannya sampai saat ini mencontek bukan hanya melihat jawaban dari orang lain atau saling tukar
menukar jawaban atau membuat kopekan, mencari jawaban dari internet waktu ujian itu juga dapat dikatagorikan mencontek.
Merubah kebiasaan siswa untuk tidak mencontek dalam ujian itu tidak mudah. Keinginan siswa mencontek diantara sebabnya adalah adanya nilai tinggi yang ingin
dicapai. Di MAN 1 Medan siswa yang kedapatan mencontek dalam ujian semester mislanya dilaporkan kepada guru matapelajaran yang bersangkutan bahwa siswa tersebut
curang dalam ujian selanjutnya guru itu mempertimbangkan nilai yang tepat untuk siswa tersebut atau diberikan ujian susulan. Jika dalam ulangan harian siswa kedapatan
mencontek melalui HP mencari jawaban dari internet maka HPnya ditahan dan diberikan konseling Islami kepadanya.
Siswa yang mencontek dalam ujian setelah dilakukan konseling Islami menurut keterangan guru BK, siswa tersebut ada perubahan ke arah yang lebih baik, dia tidak lagi
mencontek dalam ujian. Nisa mengatakan “ mudah mudahan sampai saat ini setelah kita
beri konseling mereka tidak lagi mengulangi perbuatan mencontek. karena mereka juga terkadang takut dengan hukuman-hukuman yang ada. Mudah-mudahan mereka agak
menjaga dan tidak mengulanginya lagi ”.
Dalam melakukan konseling Islami, kesalahan apapun yang dilakukan oleh siswa, para guru BK “mengharamkan” kekerasan seperti memukul dan sebagainya dalam
melakukan bimbingan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Identifikasi Perilaku Menyimpang D ikalangan Siswa MAN 1 Medan
dan Faktor Penyebabnya.
Tidak semua perilaku dalam katagori menyimpang pernah dilakukan oleh siswa MAN 1 Medan. Kenyataannya secara umum siswa-siswi MAN 1 Medan adalah siswa-
siswi yang baik. Ini dibuktikan dengan tidak sering terjadi penyimpangan berat yang dilakukan. Namun demikian bukan berarti pada
“sekolah besar” ini dengan jumlah siswa 1561 jiwa tidak pernah ada penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
Perilaku penyimpangan dapat diartikan bahwa perilaku yang buruk atau negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain hal ini melanggar norma-norma yang ada yang