Datang Terlambat Penerapan Konseling Islami Terhadap Perilaku Menyimpang Dikalangan Siswa MAN 1 Medan?

diperoleh juga keterangan Khairunnisa bagaimana caranya memberikan konseling Islami kepada siswa yang berkelahi. Berikut ini adalah penjelasanya: yang dilakukan oleh Khairunnisa jika siswa yang berkelahi dari beberapa kelompok dipanggil semua yang terlibat dalam perkelahian itu baru ditanya kepada mereka berkelahi dan apa penyebab mereka berkelahi. Kemudian setelah tahu penyebabnya khairunnisa bertanya kepada mereka apa keuntungan yang mereka dapatkan dari perkelahian itu. Khairunisa memberikan nsihat kepada siswa itu dengan berkata apa kalian merasa ini jago, yang ini jago. Yang dilakukan oleh Khairunnisa lebih kepada layanan individu dan bimbingan kelompok, etika pergaulan yang baik itu bagaimana. Seperti apa seharusnya berteman dengan orang lain, dengan teman sebaya, bagaimana pula bergaul dengan orang yang lebih tua.

e. Tidak Shalat Zuhur Berjemaah

Baru-baru ini masjid MAN 1 Medan dalam perbaikan, maka selama dalam perbaikan itu salat berjamaah dilakasanakan di ruangan kelas masing-masing. Semua ruangan kelas di MAN 1 Medan bersih, lantainya keramik dan siapa saja yang masuk harus buka alas kaki sepatu atau sandal. Di setiap kelas di sediakan tenpat sepatu yang letaknya berada di luar kelas samping pintu masuk. Begitu juga yang dilakukan oleh Khairunnisa begitu azan berkumandang anak- anak disuruh untuk segera beruduk dan dipantau sampai mereka benar-benar melaksanakannya ”. Sepanjang jalan yang dilalui oleh guru BK mereka menyapa siswa untuk shalat berjemaah di Masjid. Waktu istirahat kedua memang disiapkan untuk istirahat, shalat zuhur berjemaah dan makan siang. Bagi siswa yang tidak mau shalat berjemaah mereka diberikan bimbingan kelompok dengan cara guru bimbingan masuk ke dalam kelas dengan memberikan pemahaman betapa pentingnya mengerjakan shalat berjemaah, shalat berjemaah itu lebih utama dibanding dengan shalat sendirian, perbandingannya satu banding dua puluh tujuh.

f. Tidak Menyelesaikan Pekerjaan Rumah PR

Mendidik itu adalah seni, artinya dalam memberikan palajaran kepada siswa juga memerlukan seni agar siswa tidak bosan. Oleh karenanya dalam mendidik siswa perlu diperhatikan beberapa hal yaitu Pertama, sebelum kelas berjalan, dibuat kesepakatan tentang program belajar, hak dan kewajiban siswa. Guru harus fair terhadap siswa. Anak yang berpartisipasi aktif dalam kelas, dan memenuhi kewajibannya dengan baik diberikan reward penghargaan, sementara anak yang tidak mau berusaha diberikan kegiatan yang memacu mereka untuk lebih banyak belajar. Tidak mengerjakan PR hendaknya diberikan sanksi yang tegas. Dengan membiarkan anak tidak mengerjakan PR tanpa konsekuensi apa pun akan membuat siswa tersebut gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas yang lain dan membuat siswa tersebut tidak mandiri. Kedua, menciptakan hubungan yang baik antara guru dan siswa. Guru membuat kedekatan yang sedemikian rupa, sehingga anak akan enggan untuk tidak mengerjakan kewajiban mereka. Ketiga, pekerjaan rumah PR harus selalu dicek guru. Jangan guru hanya bisa memberikan PR atau tuga tetapi tidak mau meriksanya, jika guru tidak mau memeriksa tugas siswa maka lebih baik tidak usah diberikan tugas kepada siswa, walaupun tidak pernah sama sekali memberikan tugas itu juga kurang baik. Dalam memberikan tugas hendaknya para guru harus bijaksana dan bijak sini, artinya bijaksana ialah PR atau tugas tersebut dapat dikerjakan oleh siswa dalam waktu yang memungkinkan. Jangan memberikan tugas kepada siswa terlalu berat, kasihan meraka. Apalagi kalau sekolah full day , dari pagi terus belajar sampai sore, seperti di MAN 1 Medan masuk sekolah jam 7.30 WIB dan pulang jam 16.00, sudah 8 jam 30 menit mereka bejar disekolah. Kebanyakan siswa sampai dirumah kembali jam 17 atau ada yang hampir waktu maghrib. Kalaulah mereka diberikan banyak PR, ada yang menyelesaikannya sampai jam 12 malam juga belum selesai kapan lagi waktu mereka untuk istirahat, bercerita dan berkumpul dengan keluarga. Padahal besok pagi juga harus bangun cepat untuk salat subuh dan pergi ke sekolah kembali. Terkadang permasalahan yang terjadi kebanyakan siswa menjadi malas mengerjakan PR karena tidak ada feedback atau umpan balik dari apa yang telah mereka kerjakan dengan susah payah. Anak merasa sudah bekerja, tetapi tidak ada perhatian, sehingga pada tugas-tugas berikutnya dia tidak akan melaksanakan dengan baik, atau