Tidak Menyelesaikan Pekerjaan Rumah PR
ل عل ف عيو يغ د ح و
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama”..
69
Mereka para ulama wajib di perlakukan sesuai dengan haknya. Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid. Jika
seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya,
atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk tidak menghormati guru atau melawan guru.
Dalam dunia pendidikan sering terjadi ketika guru mengajar, kadangkala ada siswa yang berontak, menolak, dan lari dari kelas. Bakhan, siswa di luar sekolah,
mencegat gurunya untuk berbuat kejahatan. Bahkan yang lebih parah guru dipermalukan di segala tempat.
Pada umumnya, siswa berontak bukan karena sekadar iseng. Ada beberapa alasan yang membuat siswa memutuskan untuk melakukan hal itu. Berikut alasannya:
1 Balas dendam
Siswa bisa melakukan balas dendam jika guru mengkhianati perhatian siswa. siswa juga bisa melakukan sesuatu yang buruk bahkan lebih hebat dari apa yang
dilakukan oleh guru jika siswa tersebut dikhianati. Kalaupun sampai ketahuan oleh guru apa yang dilakukannya itu, mungkin memang siswa sengaja. Masing-masing siswa
memang mempunyai cara balas dendam sendiri. Siswa dapat melakukan balas dendam dengan
sembunyi-sembunyi di
belakang guru,
dapat juga
siswa sengaja
“memamerkannya” dengan cara mengobrol terus tanpa henti, cuek, cemberut, dan melakukan perbuatan lainnya melawan guru .
2 Siswa Dianggap Urutan Kesekian
Pada dasarnya setiap siswa ingin selalu menjadi nomor satu dalam hidup diri guru. Bukan nomor dua, apalagi nomor-nomor berikutnya. Jika siswa merasakan bahwa
dirinya menjadi nomor dua dibandingkan siswa lain, siswa itu akan berontak dengan
69
Ahmad bin Muhammad bin Hambal, Musnad Al- Imam Ahmad bin Hambal, Muassasah ar- Risalah diambil dari program Maktabah syamilah.
caranya sendiri. Karena itu guru harus menjadikan semua siswa nomor satu dalam diri guru.
3 Dengan Kekerasan
Mendidik dengan kekerasan adalah sesuatu yang tidak baik. Banyak siswa yang semakin sadar tentang pentingnya penghargaan atas dirinya sendiri, salah satunya dengan
bersikap tegas ketika guru melakukan tindak kekerasan umumnya secara fisik kepadanya. Mungkin awalnya siswa akan mencoba bertahan, tapi bila guru kembali
mengulangi tindakan itu, siswa akan meninggalkan guru. Mereka yakin, masih banyak guru lain yang bisa menghargainya jauh lebih baik daripada guru yang penuh kekerasan.
Oleh karenanya didiklah siswa itu dengan penuh kasih sayang dan berilah penghargaan setiap prestasi yang dilakukannya.
4 Mengabaikan Hal-Hal Yang Dianggap Penting
Jangan suka mengabaikan sesuatu yang penting walau itu kecil nilainya. Siswa menyukai hal-hal detail, misal dipuji karena rambutnya, bajunya, senyumnya, hari ulang
tahunnya, atau hal-hal istimewa lainnya. Hati-hati bila guru menganggap semua ini sebagai hal remeh, apalagi bila selama ini siswa selalu perhatian terhadap guru. Bila guru
tidak pernah menghargai apa yang sudah dilakukan siswa untuk guru dan mengabaikan hal-hal yang dianggapnya penting, bersiaplah menghadapi pemberontakan hebat dari
siswa. Siswa adalah juga manusia yang mempunyai hati nurani. 5
Tidak Sesuai dengan Kenyataan Bila seorang guru tidak sesuai memberikan nilai harian dengan nilai rapotnya
siswa mungkin akan berontak, apalagi nilai yang diberikan itu merugikannya. Siswa akan berontak ketika nilai pelajaran yang diperolehnya tidak sesuai antara yang tertulis
diraport dan kenyataan sehari-hari di kelas. Apalagi, siswa mengetahui bahwa temannya yang dianggap lebih kurang pintar di kelas malah mendapatkan nilai baik di raport.
6 Berawal dari Julukan
Memberikan julukan dengan gelar yang tidak baik itu dilarang dalam agama Islam. Dalam dunia pendidikan, siswa akan berontak jika terus-menerus dijuluki sesuatu
yang tidak cocok dengan hatinya, misal, guru memanggil siswa dengan Si kurus, Si