Kasus 2
Iwan 17 nama palsu. Seorang anak kost yang jauh dari orang tuanya. Beberapa kali terlibat perkelahian dengan teman sekolahnya bahkan dia membuat kelompok seperti
gang. Dari penelusuran informasi, orang tuanya jarang datang menjenguknya ia seperti kurang perhatian dari orang tuanya.
e. Tidak Shalat Zuhur Berjemaah
Kasus
Berdasarkan obsevasi dilapangan, kenyataannya waktu azan shalat zuhur bekumandang masih banyak siswa yang tidak segera mengambil wuduk dan pergi ke
masjid. Kalau dijumlahkan sekitar 800 orang 50 siswa-siswi yang salat berjamaah di masjid MAN 1 Medan lantai satu dan lantai dua. lantai satu untuk laki-laki dan lantai dua
untuk perempuan. Sekitar 750 siswa yang shalat berjemaah di dalam kelas dan sekitar 100 siswa masih duduk-duduk di bangku depan kelas.
f. Tidak menyelesaikan Pekerjaan Rumah
Kasus
Budi 17 bukan nama asli. Selalu tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang derikan guru di sekolah. Setiap tugas yang diberikan tidak pernah selesai. Orang tua budi
brokenhome. Ibunya selingkuh dengan pria lain jarang di rumah dan sering bertengkar dengan ayahnya. Budi anak yang paling tua dari tiga orang bersaudara, adik yang paling
kecil masih berusia 5 tahun. Budi sering tidak masuk sekolah dan pekerjaan rumahnyapun tidak pernah selesai.
g. Melawan Guru
Kasus
Rudi 16 bukan nama asli. Seorang yang keras kepala dan melawan, di rumah orang tuanya sering bertengkar. Orang tuannya selalu memanjakannya dan memberikan
apa yang ia inginkan. Pada suatu hari Rudi melawan guru karena tidak mau membuang sampah pada tempatnya yaitu di luar kelas. Ia membiarkan sampah jajanan di bawah
bangkunya karena merasa sampah itu bukan ia yang buang.
h. Mencontek dalam Ujian
Bondan 18 bukan nama sebenarnya. Seorang siswa yang ramah, pandai bergaul suka memberi karena itu disukai teman sekelasnya. Di dalam kelas ia termasuk siswa
yang menengah dari segi rangking kelas. Dalam ujian ia selalu mencontek jawaban dari temannya. Ia berusaha mencari jawaban ujian dari mana saja termasuk dari handphon-
internet yang di simpan di dalam kontong celananya.
2. Penerapan Konseling Islami Terhadap Perilaku Menyimpang Dikalangan
Siswa MAN 1 Medan
Guru merupkan tokoh kunci dalam bimbingan dalam belajar bahwa dalam sistem dan proses pendidikan mana pun, guru tetap memegang peranan penting. Para siswa tidak
mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru. Kendati dewasa ini konsep belajar mandiri telah banyak dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di sekolah, namun
guru tetap menempati kedudukan tersendiri. Pada hakikatnya, para siswa hanya mungkin belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi mereka untuk
belajar.
27
Bimbingan itu suatu proses, artinya bahwa kegiatan bimbingan bukan sekali jadi melainkan sebagai suatu proses berkelanjutan sesuai dengan dinamika perkembangan
individu. bimbingan adalah bantuan dari seseorang kepada orang lain baik anak-anak, orang muda maupun orang tua untuk mengembangkan pandangannya sendiri, membuat
keputusan sendiri, dan unsur cara pengatasannya sendiri. Bimbingan juga suatu proses bantuan dari seseorang kepada orang lain secara berkelanjutan untuk mengembangkan
pandangannya sendiri, membuat keputusan sendiri dan unsur pengatasannya sendiri. Konseling Islami terhadap berbagai perilaku menyimpang dikalangan siswa
MAN 1 Medan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa-Siswi yang Berpacaran
27
Ukim Komaruddin, Arief Rachman: Guru, Jakarta: Erlangga, 2015, h. 66.
Di MAN 1 Medan yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling jika ada siswa berpacaran maka diberikan layanan informasi kepada mereka. Pertama yang dipanggil
adalah yang perempuan kemudian yang laki-laki, selanjutnya mereka dipertemukan keduanya dan diberikan bimbingan.
”kita berikan pengertian kepada kedua belah pihak, mula-mula kita konseling anak yang pertama yang peremperuan, lalu kita konseling juga pihak laki-
lakinya, lalu setelah kedua-duanya dikonseling maka kita pertemukan keduanya. Dari situ dapat menjadi suatu pembelajaran bagi mereka berdua apa dampaknya
dan sebagainya. Nah itu yang biasanya kami lakukan di MAN ”.
28
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh pak Amir maka bu Nisa menambahkan:
“Biasanya yang kita lakukan kita memanggilnya dan melakukan konseling individu. Konseling individu itu yang pertama kita panggil adalah pihak laki-
lakinya terlebih dahulu baru pihak perempuannya. Kita tanyakan kepada mereka apa keuntungan dan kerugian dari apa yang mereka lakukan itu? Kita jelaskan
Perbuatan yang mereka lakukan itu adalah dilarang dalam Islam karena termasuk perbuatan mendekati zina sebagaimana firman Allah Q.S Al-
Isra’ ayat 32 yang artinya “ janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan keji dan suatu jalan yang bur uk”. Selanjutnya kami paparkan
bagaimana etika pergaulan yang baik dengan lawan jenis dengan layanan informasi menurut ajaran Islam. Yang pertama kita lakukan itu konseling
individu namun jika diulanginya kembali maka kita lakukan pemanggilan orang tua
”. Kita mengharapkan kesadaran dari siswa yang berpacaran ini untuk taubat dan tidak lagi mengulangi perbuatannya ini, kita tanamkan nilai ketauhidan
kepadanya dimanapun mereka berada Allah Swt selalu melihat dan mengetahuinya.
29
Dari apa yang sampaikan oleh Nisa dapat terlihat bahwa di MAN 1 Medan jika terdapat siswa dan siswi berpacaran maka yang dilakukan adalah pertama memanggilnya
dan melakukan konseling individu. Konseling individu itu yang pertama adalah pihak laki-lakinya kemudian pihak perempuannya. Jika pak Amir memanggil yang terlebih
dahulu siswa yang perempua, berbeda dengan Nisa memanggil terlebih dahulu siswa yang laki-laki. Jika terjadi perbedaan antara apa yang dilakukan oleh pak Amir dan apa
yang dilakukan oleh bu Nisa kiranya tidaklah menjadi persoalan karena bisa jadi kedua
28
Wawancara dengan Amir Husin Pangaribuan Rabu, 13 April 2016.
29
Wawancara dengan Khairunnusa Sabtu, 19 April 2016.
siswa bermasalah itu dipanggil dalam waktu yang bersamaan, hanya saja yang satu menghadap pak Amir dan yang satu lagi berhadapan dengan bu Nisa.
Guru bimbingan konseling bertanya kepada mereka apa keuntungan dan kerugian dari apa yang mereka lakukan itu? Perbuatan yang mereka lakukan itu adalah dilarang
dalam Islam karena termasuk perbuatan mendekati zina sebagaimana firman Allah Q.S Al-
Isra’ ayat 32 yang artinya “ janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang bukuk”. Selanjutnya guru bimbingan
konseling menjelaskan bagaimana etika pergaulan yang baik dengan lawan jenis dengan layanan informasi menurut ajaran islam. Yang pertama kita lakukan itu konseling
individu namun jika diulanginya kembali maka dilakukan pemanggilan orang tua ”.
Demikian juga dalam membimbing siswa yang melakukan penyimpangan perilaku di MAN 1 Medan terkadang tidak bisa satu kali bimbingan. Dalam masalah
siswa yang berdua-duan di tempat yang sunyi pacaran misalnya terkadang harus berulang ulang dalam membimbingnya. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Khairatul
Fuadi guru bimbingan konseling MAN 1 Medan. Yang namanya merubah perilaku itu tidak mudah, tidak bisa sekali, dua kali
bahkan tiga kali, cuman yang pernah saya tangani akhirnya ada perubahan mereka tidak lagi melakukan berduaan ditempat sunyi. Kita berikan konseling
islami kepada mereka bahwa berduaan di tempat yang sunyi itu membuat efek yang tidak baik bahkan dalam Islam hukumnya haram itu sudah jelas, sekali, dua
kali akhirnya mereka alhamdulilah ada perubahan dan tidak lagi berdua duaan di tempat yang sunyi.
30
Dari penjelasan Khairatul Fuadi dapat difahami bahwa untuk merubah perilaku siswa dari yang tidak baik menjadi baik terkadang tidak bisa satu kali namun harus
berulang-ulang jadi kita selaku orang tua maupun guru di sekolah jangan bosan untuk memberikan bimbingan kepada anak dan siswa kita walaupun yang disampaikan itu
berulang-ualang untuk mengingatkannya. Namun yang diharapkan oleh konselor guru BK adalah kesadaran dari siswa
yang berpacaran ini untuk taubat dan tidak lagi mengulangi perbuatannya ini, konselor guru BK menanamkan nilai-nilai ketauhidan kepada mereka untuk mereka menyadari
dimanapun mereka berada Allah Swt selalu melihat dan mengetahuinya.
30
Wawancara dengan Khairatul Fuadi guru Bimbingan Konseling MAN 1 Medan, Selasa 17 Mei 2016.