h. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Mencontek Dalam Ujian
Mencontek dalam ujian adalah suatu penyimpangan perilaku yang seharusnya tidak mesti terjadi. Namun kenyataannya demi kelulusan dalam ujian atau nilai yang
tinggi terkadang siswa berupaya dengan jalan yang salah yaitu dengan melihat kunci jawaban atau melihat buku atau mencontek dari temannya. Di MAN 1 Medan juga
pernah terjadi kasus yang telah diutarakan di atas yaitu Bondan siswa kelas XII bukan nama sebenarnya. Seorang siswa yang ramah, pandai bergaul suka berbagi, karena itu ia
disukai teman sekelasnya. Di dalam kelas ia termasuk siswa yang menengah dari segi rangking kelas. Waktu ujian ia selalu mencontek jawaban dari temannya. Ia berusaha
mencari jawaban ujian dari mana saja termasuk dari handphon- internet yang di simpan di dalam kontong celananya. Pada suatu hari ulangan harian pelajaran matematika
berlangsung, Bondan dilihat guru kelas curang, ia mencari jawaban dari internet yang menggunakan handphon android, lansung saja guru mengambil hendphon Bondan dan
menarik lembar jawabannya. Persoalan ini dilaporkan guru tersebut kepada guru bimbingan konseling untuk ditangani.
Penanganan terhadap persoalan ini yang dilakukan oleh guru BK adalah pertama dengan memanggil Bondan, sebagaimana yang diutarakan oleh Amir:
“Menurut saya yang namanya menyontek dalam ujian bukan hanya meminta jawaban pada orang lain. Namun di zaman sekarang menlihat jawaban dari
handphon juga dapat dikatagorikan mencontek. Handphon sekarang sangat canggih-canggih. Yang saya lakukan pertama dengan memanggil Bondan untuk
menghadap saya kemudian saya tanyakan apa benar dia mencontek waktu ujian matematika, selanjutnya saya memberikan pemahaman kepadanya bahwa
mencontek dalam ujian itu sama dengan mencuri, sedangkan mencuri atau curang yang di dalam Islam itu dilarang. Sedangkan jujur adalah suatu sifat yang terpuji
yang diperintahkan di dalam Islam
”.
45
Dari keterangan pak Amir dapat dipahami, pada dasarnya tidak ada larangan bagi siswa untuk membawa alat komunikasi berupa handphon atau sejenisnya ke MAN 1
Medan pada saat jam belajar, karena pembelajaran menggunakan internet juga diperlukan pada proses belajar dan mengajar. Namun membawa handphon atau sejenisnya pada
waktu ujian itu tidak diperbolehkan dilarang dikarenakan dikhawatirkan siswa mencontek dengan melihat jawaban dari internet.
45
Wawancara dengan Amir Husin Pangaribuan pada 13 April 2016.
Yang dilakukan oleh guru BK di MAN 1 Medan terhadap siswa yang selalu mencontek dalam ujian berdasarkan wawancara ialah dengan menyampaikan iformasi
bahwa pada waktu ujian handphon atau sejenisnya tidak boleh dibawa ke sekolah. Informasi ini kita sampaikan kepada seluruh siswa. Namun jika kedapatan siswa
mencontek dalam ujian, melihat jawaban dari internet maka HP nya ditahan. Orang tua siswa dihubungi dan disampaikan kalau HPnya ditahan, akan dikembalikan jika orang tua
atau walinya datang untuk mengambilnya. Demikian juga yang disampaikan oleh bu Ira:
“Kalau mencontek dalam ujian biasanya yang kita dapatkan kertas atau hand phon HP. HP nya akan ditahan begitu selesai ujian saya akan panggil dia, terkadang
belum selesai ujianpun bisa kita panggil dia. Saya tanya apa motif dia mencontek itu, saya kasi peringatan kepada siswa tersebut jika baru pertama kali dia
mencontek kita tidak mencoret hasil ujiannya, selanjutnya kita serahkan kembali kepada gurunya atau kepada wali kelasnya
”.
46
Yang dilakukan oleh Ira kalau siswa mencontek dalam ujian ialah dengan HP siswa itu akan ditahan begitu selesai ujian siswa yang bersangkutan dipanggil, terkadang
belum selesai ujianpun siswa dipanggil. Siswa tersebut diberi pertanyaan apa motif dia mencontek ? kemudian ibu Ira memberi peringatan kepada siswa tersebut. Jika baru
pertama kali siswa mencontek, ibu Ira tidak mencoret hasil ujiannya, Namun ibu Ira menyerahkan kembali kepada guru mata pelajaran atau kepada wali kelasnya.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan bimbingan dan konseling Islami dilaksanakan kepada siswa MAN 1 Medan secara umum bertujuan:
a. Agar para siswa MAN 1 Medan memiliki kemampuan untuk mengatasi
kesulitan dalam memahami dirinya sendiri. Menyadari segala permasalahan yang terjadi itu adalah ujian dari Allah Swt.
b. Agar para siswa MAN 1 Medan memiliki kemampuan dan selalu berdoa
kepada Allah agar diberikan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga dan
kehidupan masyarakat yang lebih luas.
46
Wawancara dengan Ibu Ira pada 14 April 2016.
c. Agar para siswa MAN 1 Medan memiliki kemampuan dalam mengatasi
kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya baik itu menyangkut masalah pribadi, belajar, sosial dan karier .
d. Agar para siswa MAN 1 Medan memiliki kemampuan untuk mengatasi dan
menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam bidang pendidikan dan dalam lapangan kerja secara tepat.
47
3. Perubahan Perilaku Siswa yang Menyimpang Setelah Menerima Layanan
Konseling
a. Perubahan Perilaku Siswa yang Berduaan di Tempat Yang Sunyi atau
Pacaran
Memang untuk merubah perilaku itu tidak semudah telapak tangan apalagi yang dirubah itu sesautu yang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan seseorang atau
masyarakat. Sebagai contoh pada masa jahiliyah saja minum-minuman yang memabukkan khamar itu hal yang bisa tidak melanggar norma-norma dalam kehidupan
masyarakat. Namun seteletah Islam datang ternyata itu dilarang Oleh Allah. Ayat Al- Quran yang turun melarang minum khamarpun tidak seketika turun langsung
menhgaramkannya, namun ayat itu turun secara berangsur-angsur atau bertahap tahap. Dalam tulisan ini tidak untuk bermaksud membahas secara mendalam tahap-tahap
ayat tentang keharaman minuman khamar, namun yang diambil adalah hikmah dari tahapan pengaharaman itu, mulai dari ayat yang membolehkan makan dan minuman
anggur sampai tahap yang ke empat barulah turun ayat yang memperjelas keharaman khamar secara tegas dan harus dijauhi.
Diantara hikmah yang dapat kita ambil dari tahapan-tahapan pengharaman khamar ialah hal ini membuktikan bahwa Islam bukanlah agama yang memberatkan umatnya.
Islam mengajarkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan yang besar diperlukan tahapan yang tidak sebentar. Ini juga menunjukan bahwa untuk membiasakan suatu hal yang baru
haruslah dimulai dari tahap yang paling mudah tidak langsung kepada tahap yang sulit. Demikan juga dengan membimbing siswa-siswi MAN 1 Medan yang melakukan
47
Wawancara dengan Khairunnisa Selasa, 9 Februari 2016