Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Berkelahi

baik itu adalah saling menyayangi dan saling menghargai dimulai dari diri sendiri kemudian kepada orang lain. Kepada orang yang lebih muda harus disayangi, kepada teman sebaya harus saling menghargai dan kepada yang lebih tua harus dihormati.

e. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Tidak Salat Zuhur

Berjemaah Setiap siswa MAN 1 Medan diwajibkan untuk melaksanakan salat zuhur berjemaah di masjid yang ada dilingkungan MAN 1 Medan, namun ada sekitar 50-100 siswa masih duduk-duduk di bangku depan kelas. Inilah yang perlu pengarahan dari semua guru terutama guru bimbingan konseling untuk mengarahkan seluruh siswa shalat berjemaah. Penjelasan dari Ratna kalau salat zuhur tiba beliau naik ke lantai dua kampus MAN 1 Medan, berkeliling mengingatkan siswa untuk shalat zuhur berjemaah di masjis atau di dalam kelas, sementara guru bimbingan konseling yang lain berkeliling di bawah sambil mengingatkan “ayo nanda siapa yang belum salat? Ayo shalat segera,”. 40 Khairunnisa menambahkan “begitu azan berkumandang anak-anak kita suruh untuk segera beruduk dan kita pantau mereka sampai mereka benar-benar melaksanakan salat ”. 41 Keterangan guru bimbigan konseling di atas dapatlah dipahamai bahwa cara guru bimbingan konseling mengatasi siswa yang tidak segera datang ke masjid walau azan sedang berkumandang adalah dengan cara konselor guru BK ” bertebaran”, ada yang di gedung lantai bawah dan ada yang di lantai atas dengan memberikan arahan “ayo nak salat zuhur azan sudah berkumandang”.

f. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Tidak Menyelesaikan Pekerjaan Rumah PR

Tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru adalah suatu perbuatan yang tidak baik dan merupakan perilaku yang menyimpang. Tidak ada guru yang senang bila siswa-siswanya tidak melaksanakan apa yang diperintahkan atau apa yang ditugaskan kepadanya tidak selesai. Padahal menyelesaikan tugas pekerjaan rumah PR adalah 40 Wawancara dengan Ratna pada 13 April 2016. 41 Wawancara dengan Khairunnisa pada hari Sabtu, 9 April 2016. suatu proses untuk mendidik siswa agar bertanggung jawab, mandiri dan berkribadian yang baik. Kasus siswa yang bernama Budi 17 bukan nama asli. Selalu tidak mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolah. Setiap tugas yang diberikan tidak pernah selesai. Rumah tangga budi brokenhome. Ibunya selingkuh dengan pria lain dan jarang di rumah, bila di rumah sering bertengkar dengan ayahnya. Budi anak yang paling tua dari tiga orang bersaudara, adik yang paling kecil masih berusia 5 tahun sementara yang nomor dua masih sekolah di bangku SMP kelas VIII. Budi sering tidak masuk sekolah dan pekerjaan rumahnyapun tidak pernah selesai jadi banyak guru yang mengeluh dan mengadukan keadaan Budi kepada guru BK. Bimbingan konseling yang diberikan terhadap Budi adalah dengan memanggil Budi ke ruangan BK untuk dilakukan konseling individu sebagaimana yang utarakan Khairunnisa: “Saya panggil anak tersebut kemudian saya tanyakan kenapa dia tidak mengerjakan PR, ternyata Budi bercerita tentang kondisi rumah tangganya yang brokenhome. Saya sampaikan kepadanya bahwa guru-guru banyak yang mengeluh karena Budi sering tak datang dan pekerjaan rumah PR yang diberikan tak pernah selesai. Saya tanyakan mana yang tidak dia bisa dan kita beri kepadanya layan konten. Misalnya pelajaran matematika, saya tanyakan materi mana yang tidak bisa? Lalu saya suruh dia untuk mendatangi guru matematika untuk mengajari terntang yang tidak diketahuinya ”. 42 Informasi yang diperoleh dari Khairunnisa bahwa kalau sudah terlalu banyak pengaduan terhadap seorang siswa jika dibiarkan dapat menghambat perkembangannya, maka guru bimbingan konseling yang akan panggil anak tersebut. Guru BK menanyakan kepada anak tersebut mengapa dia tidak mengerjakan PR? Guru BK tanyakan …mana yang tidak bisa? Selanjutnya siswa tersbut diberikan layan konten. Misalnya pelajaran matematika, guru BK tanyakan materi mana yang tidak bisa? Lalu guru BK menyuruh siswa tersebut untuk mendatangi guru bersangkutan agar dapat mengajarinya tentang yang tidak diketahui oleh siswa tersebut. Dalam melakukan bimbingan terhadap permasalahan siswa tidak menyelesaikan PR ini, terkadang guru BK menghubungi orang tua siswa lewat telepon atau SMS agar 42 Wawancara dengan Khairunnisa Sabtu, 9 April 2016. orang tua siswa tersebut datang ke sekolah atau dapat menelepon guru BK karena ada persoalan yang akan dibicarakan tentang anaknya di sekolah, intinya menjalin komunikasi kepada orang tua siswa.

g. Bimbingan Konseling Islami Kepada Siswa yang Melawan Guru

Di dalam dunia pendidikan formal saat ini dengan permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks bisa saja terjadi seorang siswa melawan kepada gurunya. Kalau ini terjadi, maka haruslah capat-cepat diselesaikan. Seperti kasus yang pernah terjadi sebagaiman yang telah diutarakan di atas. Kasus Rudi 16 bukan nama asli. Seorang yang keras kepala, di rumah orang tuanya sering bertengkar. Sehari-hari orang tuannya selalu memanjakannya dan memberikan apa saja yang ia inginkan. Pada suatu hari Rudi melawan guru karena tidak mau disuruh untuk membuang sampah di luar kelas tempat di tempat yang telah tersedia. Namun Rudi tidak mengindahkan apa yang suruh oleh guru, dia membiarkan sampah jajanan di bawah bangkunya karena ia merasa sampah itu bukan ia yang buang. Oleh karena itu guru marah kepadanya dan ia melawan kepada guru dengan mengatakan kata-kata yang tidak pantas ducapakn sebagai seorang murid kepada gurunya. Permasalahan ini dilaporkan guru kepada kordinator bimbingan konseling MAN 1 Medan. Kemudian konseling yang dilakukan oleh guru BK adalah pertama dengan memanggil siswa yang melawan guru tersebut, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Amir Husin: “terhadap persoalan Rudi yang telah diutarakan di atas yang pertama kita lakukan adalah dengan memanggilnya untuk datang kepada saya. Kemudian saya mendengarkan keterangan dari Rudi mengapa ini bisa terjadi. Kemudian saya memberikan pemahaman yang benar kepadanya, menyadarkan siapa sesungguhnya guru itu, yang tidak lain adalah ganti orang tua disekolah. Guru harus dipandang sebagai orang tua di sekolah. Guru tidak mungkin berbuat jahat pada muridnya demikian juga orang tuanya. Saya memberikan pemahaman kepadanya jika guru sedang marah atau memberikan nasihat ada baiknya siswa diam daripada menjawab-jawab. Jika menjawab yang tadinya bisa saja benar bisa saja berbalik siswa yang disalahkan karna menjawab-jawab guru. ” 43 Dalam persoalan lain yang terjadi namun masih berkaitan dengan sikap kurang sopan kepada guru Nisa menambahkan: 43 Wawancara dengan Amir Husin Pangaribuan pada 13 April 2016.