Hasil Uji Stasioner Hasil Uji Kointegrasi

PDRB menurut harga berlaku mengalami kenaikan yang lebih besar dari periode sebelumnya sebagaimana dalam gambar 4.9. 0.00 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 300,000.00 1 9 8 4 1 9 8 5 1 9 8 6 1 9 8 7 1 9 8 8 1 9 8 9 1 9 9 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 2 1 M ily a r R p Tahun Sumber : Pengolahan data Gambar 4.9 Perkembangan PDRB Menurut Harga Berlaku di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1984 s.d. 2010

4.2 Hasil Uji Analisis Data

4.2.1 Hasil Uji Stasioner

Prosedur untuk mengetahui data runtun waktu stasioner atau nonstasioner dilakukan dengan membandingkan nilai statistik ADF dengan nilai kritis distribusi MacKinnon. Jika nilai absolut statistik ADF lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai statistik ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data yang diamati nonstasioner. Universitas Sumatera Utara Hasil uji Root Test diperoleh bahwa semua data variabel penelitian adalah stasioner sehingga memenuhi asumsi stasioneritas sebagaimana tabel 4.10 dan hasil secara terperinci sebagaimana terlampir dalam penelitian ini. Tabel 4.10 Uji Stasioneritas Pada Tingkat Level First D Second D No. Variabel Level First D Second D ADF Test Nilai Kritis Level 1 Prob. Kesimpulan 1 I Second Difference -5,730905 -3,737853 0,0001 Stasioner 2 X Second Difference -8,321382 -3,737853 0,0000 Stasioner 3 PDRB Second Difference -11,06940 -3,737853 0,0000 Stasioner 4 INF Level -5,318140 -3,711457 0,0002 Stasioner 5 SBP First Difference -5,676063 -3,737853 0,0001 Stasioner 6 JB First Difference -6,188815 -3,724070 0,0000 Stasioner 7 JS First Difference -7,798844 -3,724070 0,0000 Stasioner 8 JRR First Difference -5,698887 -3,724070 0,0001 Stasioner 9 JRB Level -5,049899 -3,724070 0,0004 Stasioner 10 E First Difference -5,570512 -3,724070 0,0001 Stasioner MacKinnon 1996 one-sided p-values. Sumber : Pengolahan data

4.2.2 Hasil Uji Kointegrasi

Untuk menguji apakah suatu model penelitian mengalami kointegrasi dilakukan dengan metode uji kointegrasi Johansen Cointegration Test pada data stasioner. Hasil pengujian kointegrasi pada setiap persamaan model ditunjukkan pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Ringkasan Johansen Cointegration Test Model Series: I X PDRB INF SBP JB E Lags interval: 1 to 1 Universitas Sumatera Utara Data Trend: None None Linear Linear Quadratic Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend Selected 5 level Number of Cointegrating Relations by Model columns Trace 4 5 6 6 6 Max-Eig 4 5 6 6 6 Sumber : Pengolahan data Maksimum rank adalah jumlan variabel dalam satu sistem persamaan dengan tren data: tanpa konstanta dan tren no intercept and no trend, dengan konstanta dan tanpa trend intercept and no trend, linier dengan konstanta dan tanpa tren linear with intercept and no trend , linier dengan konstanta dan tren linear with intercept and trend dan kuadratik dengan konstanta dan tren quadratic with intercept and trend . Hasil uji kointegrasi dari sistem persamaan simultan pada tingkat ∝ 5 persen diperoleh sebagai berikut : 1 maksimum enam variabel terkointegrasi pada tren data linier dengan konstanta dan tanpa tren linear with intercept and no trend; 2 maksimum lima variabel terkointegrasi pada tren data dengan konstanta dan tanpa tren intercept and no trend; 3 maksimum enam variabel terkointegrasi pada tren data linier dengan konstanta dan tren linear with intercept and trend; dan 4 maksimum enam variabel terkointegrasi pada tren data kuadratik dengan konstanta dan tren quadratic with intercept and trend. Berdasarkan hasil uji tersebut, dinyatakan bahwa lebih dari satu variabel terkointegrasi, maka vektor variabel dalam sistem persamaan simultan terkointegrasi sehingga model bukan regresi semu. Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Hasil Uji Normalitas