2.9 Penelitian Terdahulu
Alson 2009 melakukan penelitian tentang Analisa Investasi Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian menganalisis dampak infrastruktur
transportasi perhadap perekonomian di Pulau Bawean. Hasil penelitian menyatakan bahwa investasi infrastruktur jalan berpengaruh terhadap peningkatan PDRB di Pulau
Bawean. Basyir 2007, dari Universitas Gajah Mada, melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB di Provinsi Maluku Utara Tahun 2001-2006”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur bidang ekonomi, bidang sosial dan bidang pemerintahan berpengaruh positif terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara
Tahun 2001 – 2006 dan pembangunan infrastruktur bidang ekonomi memiliki pengaruh paling besar terhadap peningkatan PDRB.
Catherine dan Schwartz 1996 dalam penelitiannya menyatakan pentingnya peran infrastruktur publik dalam menunjang pembangunan ekonomi suatu negara.
Mereka mengatakan bahwa dalam jangka panjang dan dengan cakupan wilayah tertentu, terdapat manfaat sosial yang positif dari peningkatan investasi di bidang
infrastruktur. Kedua penulis juga menguraikan dampak ekonomi yang kurang lebih sama : “Public infrastructure investment is an important example of a good which
could generate external economies. If expenditure on public capital have a positive productive impact – and thus cost savings for firms which are currently experiencing
Universitas Sumatera Utara
economic difficulties – the implication for policy decision concerning infrastructure investment may be great.”
Lebih lanjut, kedua penulis tersebut juga mengutip sejumlah studi yang menunjukkan bagaimana infrastruktur berkorelasi secara positif dengan
pembangunan ekonomi negara : “Recently, a number of studies on productivity growth determinants have focused on the impacts of infrastructure and scale effects.
Aschauer 1989, 1990, for example, reported and compared correlations between productivity slowdown and stagnation in infrastructure expenditure. The importance
of this external effect on productive performance has been further explored by a number of researchers including Munnell 1990, and Hulten and Schwab 1984,
1991. In addition, the significant influence of internal scale effects on productivity growth has been documented by Morrison 1989, as well as by Hall 1990.
Berdasarkan hasil penelitian ini, sangat jelas bahwa pembangunan infrastruktur memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi negara.
Bachtiar 2008 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor Komoditas Minyak Kelapa Sawit Crude Palm
OilCPO Indonesia Kasus Indonesia – India”. Salah satu kesimpulan dari
penelitiannya adalah nilai tukar rupiah, harga CPO dunia dan pertumbuhan ekonomi India berpengaruh signifikan dan positif terhadap ekspor CPO Indonesia.
Delis 2008 melakukan penelitian tentang Peranan Infrastruktur Sebagai
Pendorong Dinamika Ekonomi Sektoral dan Regional berbasis Pertanian. Penelitian ini mengangkat permasalahan besarnya jumlah investasi yang dibutuhkan untuk
Universitas Sumatera Utara
pembangunan infrastruktur, dilain sisi kemampuan keuangan pemerintah untuk pendanaannya terbatas, dan realisasi investasi sektor swasta untuk membiayai sektor
ini relatif masih rendah. Penelitian ini menganalisis : 1 respon output sektor-sektor ekonomi terhadap infrastruktur jalan, listrik, komunikasi dan irigasi; 2
mengkalkulasi konstribusi keempat infrastruktur tersebut terhadap produktivitas ekonomi sektoral; 3 menganalisis perannya sebagai pendorong dinamika ekonomi
sektoral dan regional berbasis pertanian. Salah satu kesimpulan yang menarik adalah “infrastruktur jalan ternyata memiliki daya pendorong paling besar terhadap
peningkatan output, permintaan ekspor, upah riil, sewa lahan riil dan sewa kapital riil, serta penurunan harga dan penawaran impor”.
Legowo 2009, Dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia-Jakarta melakukan penelitian dengan judul “Dampak Keterkaitan
Infrastruktur Jaringan Jalan Terhadap Pertumbuhan Sektoral Wilayah di Jabodetabek”. Wilayah yang menjadi tempat penelitian adalah Jakarta, Bogor,
Tangerang dan Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan infrastruktur jalan raya menaikkan investasi jalan kabupaten dan jalan negara di satu
wilayah, umumnya direspon negatif oleh wilayah itu sendiri dan wilayah tetangganya. Kebijakan menaikkan investasi jalan raya wilayah Jakarta berpengaruh
pada pertumbuhan negatif, tertinggi pada sektor pengangkutan di wilayah Jakarta sendiri. Sedangkan terhadap wilayah Bogor berpengaruh pada pertumbuhan negatif
sektor pengangkutan, wilayah Tangerang dan Bekasi berpengaruh pada pertumbuhan negatif sektor perumahan - bangunan. Namun apabila kebijakan menaikkan investasi
Universitas Sumatera Utara
jalan raya dilakukan di wilayah Bogor, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan semua sektor di wilayah Jakarta.
Berbeda dengan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan raya, kebijakan pembangunan infrastruktur jalan tol menaikkan investasi infrastruktur jalan tol di
satu wilayah, umumnya direspon positif oleh wilayah sendiri dan wilayah tetangganya. Kenaikan investasi jalan tol Jakarta berpengaruh positif pada
pertumbuhan sektor pengangkutan di wilayah Jakarta sendiri. Sedangkan untuk wilayah tetangga juga memberikan pengaruh yang positif, untuk Bogor bepengaruh
positif pada sektor perdagangan, untuk Tangerang dan Bekasi bepengaruh positif pada sektor perumahan-bangunan. Kebijakan menaikkan investasi jalan tol juga
perpengaruh positif terhadap PDRB wilayahnya sendiri dan wilayah tetangga untuk Jakarta, Bogor, dan Tangerang, kecuali wilayah Bekasi yang berdampak negatif.
Stephan 1997, melakukan penelitian di beberapa wilayah di Jerman pada beberapa jaringan infrastruktur jalan raya highway. Hasil penelitian menjelaskan
bahwa pembangunan infrastrukrur jalan raya berpengaruh positif terhadap output yang dihasilkan oleh sejumlah kawasan manufaktur bundeslander. Analisis
menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, fungsi produksi translog, dan pendekatan growth accounting. Ketiga pendekatan tersebut membuktikan bahwa ada
pengaruh signifikan pembangunan infrastruktur jalan raya terhadap produktivitas di sektor manufaktur.
Simatupang 2010, melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Perkembangan Kondisi Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Universitas Sumatera Utara
Provinsi Bengkulu”. Dalam kesimpulannya beliau berpendapat bahwa tersedianya infrastruktur yang memadai, termasuk infrastruktur jalan merupakan indikator
pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur merupakan prasarana penentu dalam efisiensi biaya ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kondisi jalan baik,
jalan sedang, jalan rusak ringan, dan jalan rusak berat terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu. Hasil analisis diperoleh bahwa ”kondisi jalan baik, jalan
sedang, jalan rusak ringan, dan jalan rusak berat secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.
2.10 Kerangka Konseptual Penelitian