Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Kriteria pengujian autokorelasi untuk model persamaan simultan dalam pengujian properties of stochastic time series ditentukan berdasarkan critical values for test of DW sebagaimana tabel 3.1. Apabila hasil regresi DW-Statistic lebih kecil dari Critical value of DW pada ∝ 1 persen, 5 persen atau 10 persen, maka terjadi autokorelasi dan sebaliknya bila hasil DW-Statistic lebih besar dari critical value maka tidak terjadi autokorelasi. Tabel 3.1 Critical Values For Test of DW Significance Level 1 0.511 5 0.386 10 0.322 Critical Value of DW Sumber : Econometric Models Economic Forecasts, Robert S. Pindyck and Daniel L. Rubinfiels, 1991; page 467

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan pendekatan deterministik ekonometrika, yaitu model regresi persamaan simultan simultaneous equation regression model untuk menganalisis pengaruh variabel eksogen exogenous variable terhadap variabel endogen endogenous variable. Dalam model persamaan simultan, variabel dalam satu persamaan dimungkinkan muncul dalam persamaan lainnya dalam sistem. Model persamaan simultan terdiri dari tiga persamaan tidak bebas endogenous variable . Dalam model pesamaan simultan sering terjadi hubungan interdependensi yang menyebabkan variable endogen yang menjelaskan dependent explanatory Universitas Sumatera Utara variable menjadi stokastik dan terkorekasi dengan gangguan disturbulance terms dari persamaan yang muncul sebagai variabel yang menjelaskan. Berdasarkan kerangkan konseptual dan hipotesis penelitian, model yang digunakan untuk analisis adalah model persamaan simultan yang terdiri dari 3 tiga persamaan dalam satu sistem. Hasil penelitian World Economic Forum, Executive Opinion Survey 2011 dinyatakan bahwa infrastruktur berada pada peringkat keempat yang menjadi penghambat masuknya investasi ke Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti lebih memfokuskan penelitian terhadap infrastruktur jalan, untuk menganalisis apakah kondisi yang sama juga terjadi di Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu 2 dua variabel ekonomi makro yaitu inflasi dan tingkat suku bunga yang sanging beriteraksi direstriksi menjadi satu koefisien dalam model persamaan investasi. Model persamaan struktural untuk persamaan investasi dan ekspor mengasumsikan fungsi persamaan Cobb Douglas yaitu Y = A K ∝ L 1- ∝ sehingga konstanta dalam persamaan investasi dan ekspor direstriksi menjadi 1 artinya konstanta = 1. Model persamaan struktural merupakan persamaan simultan yang terdiri dari tiga persamaan dalam satu sistem, yaitu : Log I = c 11 LogINF + c 11 Log SBP + c 12 + c Log JB 13 LogJS+JRR+JRB + c 14 ε LogPDRB + 1 LogX = c 21 LogE + c 22 LogJRR+JRB + c 23 ε LogPDRB + 2 LogPDRB = c 30 + c 31 LogI + c 32 ε Log X + 3 Keterangan : Universitas Sumatera Utara I = Investasi adalah pembentukan modal tetap bruto dalam satu tahun Milyar Rupiah X = Ekspor adalah nilai ekspor dalam satu tahun Milyar Rupiah PDRB = Total PDRB riil dalam satu tahun menurut harga konstan 1983=100 Milyar Rupiah INF = Tingkat inflasi tahunan persen SBP = Suku bunga pinjaman tahunan persen JB = Jalan baik km JS = Jalan sedang km JRR = Jalan rusak ringan km JRB = Jalan rusak berat km E = adalah rata-rata nilai tukar nominal tahunan mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat RpUS c = konstanta dan koefisien variabel persamaan simultan Ɛ 1 - Ɛ 3 = residual dari I, X dan PDRB pada persamaan simultan. Dalam model persamaan simultan penelitian terdapat 3 tiga variabel endogen, yaitu investasi, ekspor dan PDRB dan variabel lainnya merupakan variabel predetermin, yaitu inflasi, suku bunga pinjaman, jalan baik, jalan sedang, jalan rusak ringan, jalan rusak berat dan nilai tukar. Persamaan koefisien tereduksi reduce form dari persamaan struktural adalah sebagai berikut : LogI = π 11 LogINF + π 12 LogSBP + π 13 + π LogJB 14 LogJS+JRR+JRB + π 15 + π LogJRR+JRB 16 Log PDRB + π 17 Log E + µ 1 LogX = π 11 LogINF + π 12 LogSBP + π 13 + π LogJB 14 LogJS+JRR+JRB + π 15 + π LogJRR+JRB 16 Log PDRB + π 17 Log E + µ 2 LogPDRB = π 11 LogINF + π 12 LogSBP + π 13 + π LogJB 14 LogJS+JRR+JRB + π 15 + π LogJRR+JRB 16 Log PDRB + π 17 Log E + µ 3 Universitas Sumatera Utara dimana µ 1 , µ 2 dan µ 2 Identifikasi model persamaan simultan dilakukan dengan metode order bersyarat order condition. Notasi yang digunakan untuk kedua metode ini adalah : [K] adalah jumlah variabel eksogen predetermined dalam model persamaan simultan; [k] adalah jumlah seluruh variabel eksogen predetermined pada setiap persamaan; dan [m] adalah jumlah variabel endogen pada setiap persamaan. masing-masing adalah residual dari persamaan reduce-form investasi, ekspor dan PDRB. Kriteria order bersyarat order condition dari identifikasi model persamaan simultan adalah sebagai berikut : K – k = m - 1 : Teridentifikasi just identified K – k m - 1 : Terlalu teridentifikasi over identified K – k m - 1 : Tidak teridentifikasi Unidentified Identifikasi order bersyarat order condition dari model persamaan struktur dan model persamaan reduce-form diperoleh bahwa, persamaan investasi menunjukkan just identified sedangkan persamaan eksporn dan PDRB menunjukkan overidentified sebagaimana tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Identifikasi Order Bersyarat Order Condition Persamaan K - k m - 1 Kondisi I 7 – 6 = 2 – 1 Just Identified X 7 – 3 2 – 1 Overidentified PDRB 7 - 0 3 - 1 Overidentified Sumber : Pengolahan data Universitas Sumatera Utara Parameter model persamaan struktural sebanyak 17, sedangkan parameter persamaan tereduksi reduce form sebanyak 30. Jumlah parameter tereduksi lebih banyak dari jumlah parameter struktural, sehingga taksiran unik dari semua parameter tidak mungkin. Artinya terdapat lebih dari satu nilai parameter struktural atau oversufficiency of information sehingga diperlukan restriksi yang banyak untuk menaksir parameter struktural. Dari perjelasan ini dapat dikatakan bahwa model persamaan simultan adalah terlalu teridentifikasi overidentified. Bila model persamaan simultan overidentified maka metode analisis yang efisien dan konsisten adalah Two-Stage Least Squares 2SLS. Dalam penelitian metode analisis yang digunakan adalah Two-Stage Least Squares 2SLS. Dalam sistem persamaan simultan, 2SLS merupakan metode yang sistematis untuk menciptakan variabel-variabel instrumen untuk menggantikan variabel-variabel endogen dalam posisinya sebagai variabel penjelas. 2SLS juga digunakan untuk menggantikan metode OLS Ordinary Least Squares yang tidak dapat digunakan untuk mengestimasi persamaan-persamaan simultan, karena adanya saling ketergantungan antara variabel disturbilance dengan variabel-variabel penjelas endogen atau adanya pelanggaran terhadap asumsi klasik autokorelasi.

3.6. Simulasi Model Penelitian