Manajemen Pemeliharaan Jalan TINJAUAN PUSTAKA

Sumber : PT. Sarana Multi Infrastruktur Persero, Accelerating Indonesia Infrastructure Development, Annual Report 2009; 35 Gambar 2.5 Skema Pendanaan Infrastruktur Dengan Melibatkan Sektor Swasta

2.8 Manajemen Pemeliharaan Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah danatau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2011. Pemeliharaan jalan adalah kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai. Pemeliharaan jalan meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan dan rekonstruksi jalan. Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan. Kegiatan pemeliharaan jalan rutin dilakukan pada ruas jalan bagian ruas jalan dan bangunan pelengkap, dengan kriteria : 1 ruas jalan dengan konsisi baik dan sedang jalan mantap; 2 bangunan pelengkap jalan dengan kondisi baik. Jalan dengan kondisi pelayanan mantap adalah ruas-ruas jalan dengan kondisi baik dan sedang sesuai umur rencana yang diperhitungkan serta mengikuti standar tertentu. Universitas Sumatera Utara Pemeliharaan jalan rutin meliputi : 1 pemeliharaanpembersihan bahu jalan; 2 pemeliharaan sistem drainase; 3 pemotongan tumbuhan tanaman liar; 4 pengisian celah retak permukaan sealing; 5 laburan aspal; 6 penambalan lubang; 7 pemeliharaan bangunan pelengkap; 8 pemeliharaan perlengkapan jalan; dan 9 grading operation reshaping atau pembentukan kembali permukaan. Pemeliharaan berkala jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. Pemeliharaan berkala dilakukan pada ruas jalan bagian ruas jalan dan bangunan pelengkap dengan kriteria : 1 ruas jalan yang karena pengaruh cuaca atau karena repetisi beban lalu lintas sudah mengalami kerusakan yang lebih luas sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan cara melakukan pelaburan, pelapisan tipis, penggantian dowel, pengisian celahretak dan peremajaanjoint; 2 ruas jalan yang sesuai umur rencana pada interval waktu tertentu sudah waktunya untuk dikembalikan ke kondisi pelayanan tertentu dengan cara dilapis ulang; 3 ruas jalan dengan nilai kekesatan permukaan jalan skid resistance kurang dari 0,33 nol koma tiga puluh tiga; 4 ruas jalan dengan kondisi rusak ringan; 5 bangunan pelengkap jalan yang berumur paling rendah 3 tiga tahun sejak dilakukan pembangunan, penggantian atau pemeliharaan berkala; danatau 6 bangunan pelengkap dengan kondisi sedang. Pemeliharaan jalan berkala meliputi kegiatan : 1 pelapisan ulang overlay; 2 perbaikan bahu jalan; 3 pelapisan aspal tipis, termasuk pemeliharaan Universitas Sumatera Utara pencegahan preventive; 4 pengerasan permukaan regrooving; pengisian celah retak permukaan sealing; 5 perbaikan bangunan pelengkap; 6 penggantian perbaikan perlengkapan jalan yang hilang rusak; 7 pemarkaan marking ulang; dan 8 penambalan lubang. Rehabilitasi jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang luas dan setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagiantempat tertentu dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak ringan, agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. Rehabilitasi jalan dilakukan dengan kriteria : 1 ruas jalan yang semula ditangani melalui program pemeliharaan rutin namun karena suatu sebab mengalami kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian tempat tertentu dari ruas jalan dengan kondisi rusak ringan, agar kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi sesuai dengan rencana; 2 bangunan pelengkap yang sudah mempunyai umur pelayanan paling sedikit 8 delapan tahun; 3 bangunan pelengkap yang sudah mempunyai umur pelayanan 3 tiga sampai 5 lima tahun yang memerlukan penanganan rehabilitasi dan perbaikan besar pada elemen strukturnya; 6 bangunan pelengkap yang mempunyai kondisi rusak ringan; 7 bangunan pelengkap yang memerlukan perbaikan darurat atau penanganan sementara; danatau 8 bangunan pelengap jalan berupa jembatan, terowongan, pontoon, lintas atas, lintas bawah, Universitas Sumatera Utara tembok penahan, gorong-gorong dengan kemampuan menahan beban yang tidak memenuhi standar sehingga perlu dilakukan penguatan atau penggantian. Rehabilitasi jalan dilakukan secara setempat, meliputi kegiatan : 1 pelapisan ulang; 2 perbaikan bahu jalan; 3 perbaikan bangunan pelengkap; 4 perbaikanpenggantian perlengkapan jalan; 5 penambalan lubang; 6 penggantian doweltie bar pada perkerasan kaku rigid pavement; 7 penanganan tanggap darurat; 8 pekerjaan galian; 9 pekerjaan timbunan; 10 penyiapan tanah dasar; 11 pekerjaan struktur perkerasan; 11 perbaikan pembuatan drainase; dan 12 pemarkaan. Rekonstruksi adalah peningkatan struktur yang merupakan kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan kemampuan bagian ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat agar bagian jalan tersebut mempunyai kondisi mantap kembali sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan. Rekonsttuksi jalan meliputi peningkatan struktur jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan jalannya, tanpa peningkatan kapasitas. Rekonstruksi dilakukan pada jalan dengan kondisi rusak berat. Rekonstruksi jalan meliputi kegiatan : 1 perbaikan seluruh struktur perkerasan, drainase, bahu jalan, tebing dan talud; 2 peningkatan kekuatan struktur berupa pelapisan ulang perkerasan dan bahu jalan sesuai umur rencananya; 3 perbaikan perlengkapan jalan; 4 perbaikan bangunan pelengkap; dan 5 pemeliharaan pembersihan. Pengelompokan jalan menurut kodisinya diperoleh berdasarkan perbandingan nilai RCI Road Condition Index dan volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan LHRT, sebagaimana dalam tabel 2.1 dan tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Kriteria Penentuan Nilai RCI No. Nilai RCI 1 Jalan tanah dengan drainase yang jelek dan Tidak bisa dilalui 0 - 2 semua tipe permukaan yang tidak diperhatikan sama sekali. 2 Semua tipe permukaan yang tidak diperhatikan Rusak berat, banyak lubang dan 2 - 3 sejak lama 4 - 5 tahun atau lebih. seluruh daerah permukaan. 3 PM Pemeliharan Berkala Lama, Latasbum Rusak bergelombang, banyak 3. - 4 Lama, Batu Kerikil. lubang. 4 PM setelah pemakaian 2 dua tahun, Agak Rusak, kadang-kadang ada 4 - 5 Latasbum Lama. lubang, permukaan jalan agak tidak rata. 5 PM baru, Latasbum Baru, Latasbung setelah Cukup, tidak ada atau sedikit sekali 5 - 6 pemakaian 2 dua tahun. lubang, permukaan jalan agak tidak rata. 6 Lapis Tipis Lama dari Hotmix, Latasbum Baru, Baik 6 - 7 Lasbutag Baru. 7 Hotmix setelah 2 dua tahun, Hotmix Tipis Sangat baik, umumnya rata. 7 - 8 diatas PM. 8 Hotmix Baru Lataston, Laston, peningkatan Sangat rata dan teratur. 8 - 10 dengan menggunakan lebih dari 1 satu lapis. Deskripsi Jenis Permukaan Jalan Dilihat Seraca Visual Deskripsi Kondisi Lapangan Dilihat Seraca Visual Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2011 Tabel 2.2 Kriteria Pengelompokan Jalan Menurut Kondisi 0 - 100 100 - 300 300 - 500 5 00 - 1 000 1000 - 2000 2000 - 3000 3000 - 12.000 12.000 7.26 RC I 10.00 B B B B B B B B 6.93 RC I 7.20 B B B B B B B S 5.74 RC I 6.87 B B B B B B S S 4.76 RC I 5.69 B B B B S S S RR 3.94 RC I 4.71 B B S S S S RR RB 3.27 RC I 3.91 S S S S RR RR RB RB 2.24 RC I 3.24 S RR RR RR RB RB RB RB 1.54 RC I 2.22 RR RR RB RB RB RB RB RB 0.95 RC I 1.53 RR RB RB RB RB RB RB RB RCI 0.94 RB RB RB RB RB RB RB RB RCI Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan LHRT Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2011 Universitas Sumatera Utara Program penanganan pemeliharaan jalan ditentukan berdasarkan prosentase kerusakan terhadap luas lapis perkerasan permukaan, sebagaimana tabel 2.3. Tabel 2.3 Kriteria Penanganan Pemeliharaan Jalan Kondisi Jalan Prosentase Batasan Kerusakan Program Penanganan Persen terhadap Luas Lapis Perkerasan Permukaan Baik 6 Pemeliharaan Rutin Sedang 6 - 11 Pemeliharaan Rutin Berkala Rusak Ringan 11 - 15 Pemeliharaan Rehabilitasi Rusak Berat 15 Rekonstruksi Peningkatan Struktur Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2011 Perencanaan pembiayaan jalan didasarkan pada pertimbangan sosial ekonomi, potensi dan kemampuan penyelenggaraan jalan di wilayahdaerah sesuai status jalan dan prioritas penanganannya. Pembiayaan pemeliharaan jalan dilakukan oleh penyelenggara jalan yaitu pihak-pihak yang melakukan pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan status jalan, pembiayaan jalan nasional bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN; jalan provinsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi APBDP; dan jalan kabupatenkota dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota APBDKab.Kota Universitas Sumatera Utara

2.9 Penelitian Terdahulu