Pengeluaran Pemerintah TINJAUAN PUSTAKA

23 29 8 12 2 6 2 2 2 3 3 3 1 10 20 30 40 Inefficient government bureaucracy Corruption Inadequate supply of infrastructure Access to financing Inflation Government instability Policy instability Tax regulations Inadequately educated workforce Restrictive labour regulations Poor work ethic in national labor force Crime and theft Tax rates Poor public health Foreign currency regulation Sumber : World Economic Forum, Executive Opinion Survey, 2011 Gambar 2.2 Faktor Utama Penyebab Sulitnya Melakukan Bisnis di Indonesia

2.3 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah merupakan komponen ketiga dari permintaan terhadap barang dan jasa. Pengeluaran pemerintah terdiri dari : 1 Pengeluaran rutin untuk membiayai pengawai pemerintah; 2 Pengeluaran untuk membiayai pembangunan belanja modal. Pengeluaran pemerintah untuk membiayai pembangunan dilakukan untuk membangun fasilitas publik, antara lain pembangunan infrastruktur transportasi, listrik, kesehatan, pendidikan, dll; 3 Pembayaran transfer kepada rumah tangga, seperti tunjangan kesejahteraan untuk orang-orang miskin dan pembayaran jaminan sosial. Oleh karena pembayaran transfer tidak dilakukan dalam pertukaran dengan output barang dan jasa perekonomian, maka tidak termasuk dalam Universitas Sumatera Utara variabel pengeluaran pemerintah. Jadi dalam penelitian ini pengeluaran pemerintah yang dimaksud adalah diluar transfer, yang kita angggap sebagai variabel eksogen, sering dinotasikan dengan G = Ḡ. Pengeluaran pemerintah merupakan komponen utama yang mempengaruhi permintaan output barang dan jasa dalam perekonomian. Jika pemerintah melakukan perubahan kebijakan fiskal dengan mengubah pengeluaran atau tingkat pajak, maka tabungan nasional, investasi dan tingkat bunga equiblirium akan berubah dan pada akhirnya mengubah permintaan output dalam perekonomian. Misalkan pemerintah menaikkan pengeluaran sebesar ∆G, secara langsung akan mengingkatkan permintaan output barang dan jasa sebesar ∆G. Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang pengeluaran pemerintah sering digunakan sebagai alat untuk merangsang masuknya investasi. Jika pemerintah melakukan penurunan pajak, maka pendapatan disposal akan meningkat dan sejanjutnya menaikkan konsumsi. Misalnya pemerintah menurunkan pajak sebesar ∆T, maka pendapatan disposal akan meningkat sebesar ∆T, selanjutnya konsumsi juga meningkat sebesar ∆T x MPC Marginal Propensity to Consume . Perhitungan output perekonomian dijelaskan dalam persamaan berikut. Y atau PDRB = C + I + G + NX Sedangkan fungsi produksi Solow-Swan ditunjukkan dalam persamaan fungsi produksi berikut ini. , , t L K f Y = Universitas Sumatera Utara Kedua persamaan diatas saling berhubungan atau berkointegrasi dalam jangka panjang. Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap PDRB atau output perekonomian. Hal ini berarti, apabila pemerintah menambah pengeluarannya, maka PDRB atau output perekonomian akan naik sebesar pengeluaran pemerintah. Output perekonomian Y merupakan fungsi dari modal K, tenaga kerja L dan teknologi t. Berdasarkan kedua persamaan diatas, kebijakan menambah pengeluaran pemerintah khususnya untuk infrastruktur jalan, berpengaruh positif terhadap PDRB dan juga akan berpengaruh pada modal dan teknologi. Pada akhirnya modal dan teknologi akan berpengaruh positif terhadap peningkatan PDRB atau output perekonomian. Oleh karenanya pengeluaran pemerintah mempunyai peranan yang besar terhadap peningkatan PDRB.

2.4 Ekspor