Definisi Variabel Operasional METODE PENELITIAN

Simulasi 2 : Anggaran digunakan untuk pemeliharaan jalan baik dan sedang, sisanya sebesar 50 persen digunakan untuk rehabilitasi jalan rusak ringan dan 50 persen untuk rekonstruksi jalan rusak berat. Simulasi 3 : Mengikuti kebijakan pembangunan infrastruktur jalan tahun 2010.

3.7 Definisi Variabel Operasional

1. Investasi adalah pembentukan modal tetap bruto dalam satu tahun Milyar Rupiah. 2. Ekspor adalah nilai ekspor dalam satu tahun Milyar Rupiah. 3. Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah nilai total PDRB riil dalam satu dengan harga konstan tahun 1983 = 100 Milyar Rupiah. 4. Inflasi adalah tingkat inflasi tahunan di Provisi Sumatera Utara persen. 5. Suku Bunga Pinjaman adalah tingkat suku bunga pinjaman rata-rata dalam satu tahun persen. 6. Nilai tukar adalah rata-rata nilai tukar nominal tahunan mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat RpUS. 7. Infrastruktur jalan diidentifikasi dengan Dinas Bina Marga, 2003 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2011 : a. Jalan baik adalah jalan dengan permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang dan tidak ada kerusakan permukaan jalan, dengan prosentase kerusakan terhadap luas lapis perkerasan lebih kecil dari 6 persen km; Universitas Sumatera Utara b. Jalan sedang adalah jalan dengan kerataan permukaan sedang, tidak ada gelombang dan tidak ada kerusakan, dengan prosentase kerusakan terhadap luas lapis perkerasan sebesar 6 persen s.d. 11 persen km; c. Jalan rusak ringan adalah jalan dengan permukaan sudah mulai bergelombang, mulai ada kerusakan permukaan dan penambalan, dengan prosentase kerusakan terhadap luas lapis perkerasan sebesar 11 persen s.d. 15 persen km; d. Jalan rusak berat adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah banyak kerusakan seperti bergelombang, berlubang, retak-retak buaya dan terkelupas yang cukup besar, disertai kerusakan pondasi seperti amblas, dengan prosentase kerusakan terhadap luas lapis perkerasan lebih besar dari 15 persen km; Dalam penelitian ini panjang jalan tol tidak dimasukkan sebagai variabel Infrastruktur Jalan. Alasan peneliti adalah untuk memenuhi salah satu tujuan dari penelitian ini yaitu perumusan kebijakan pengelolaan anggaran pembangunan infrastruktur jalan oleh Pemerintah yang memberikan pengaruh yang paling optimal bagi perekonomian, sedangkan pembiayaan jalan tol dilakukan oleh investor atau pihak swasta. Disamping itu penambahan panjang jalan tol di Provinsi Sumatera Utara cenderung tetap dalam waktu yang lama. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan Perekonomian Provinsi Sumatera Utara

4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1 o - 4 o Lintang Utara dan 98 o - 100 o Bujur Timur, dengan luas wilayah mencapai 71.680,68 km 2 Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 33 tiga puluh tiga kabupaten kota sebagaimana tabel 4.1 dan jarak antar kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebagaimana tabel 4.2. Jarak terjauh antar kota besar di Provinsi Sumatera Utara dan sekaligus menjadi jarak terjauh dari ibu kota provinsi adalah Medan - Penyabungan dengan jarak 640 km dan Medan - Padang Sidempuan dengan jarak 389 km. Memperhatikan letak geografis dan luas wilayah Provinsi Sumatera Utara, menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. . Batas wilayah Provinsi Sumatera Utara meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di sebelah Utara, Provinsi Riau dan Sumatera Barat di sebelah Selatan, Samudra Hindia di sebelah Barat dan Selat Malaka di sebelah Timur. Letak geografis Provinsi Sumatera Utara berada pada jalur strategis pelayaran internasional Selat Malaka yang dekat dengan Singapura, Malaysia dan Thailand. Universitas Sumatera Utara