Model Persamaan Investasi Analisis Data Penelitian

4.3.1 Model Persamaan Investasi

Hasil estimasi investasi diperoleh nilai R 2 sebesar 96,99 persen, berarti bahwa keseluruhan variabel eksogen dari model persamaan cukup mampu menjelaskan variasi investasi. Model persamaan investasi sebagaimana persamaan berikut. LogI = - 0,0808 LogINF – 0,0808 LogSBP + 0,1450 LogJB - 0,3446 LogJS+JRR+JRB + 1,1839 LogPDRB Persamaan investasi menunjukkan bahwa variabel inflasi, suku bunga pinjaman, jalan sedang, jalan rusak ringan, jalan rusak berat dan PDRB secara simultan signifikan pada tingkat ∝ = 1 persen. Pengaruh jalan baik, tidak signifikan pada tingkat ∝ = 10 persen. Pengaruh inflasi, suku bunga pinjaman, jalan sedang, jalan rusak ringan dan jalan rusak berat secara simultan terhadap investasi adalah negatif, sesuai dengan ekspektasi teori. Elastisitas inflasi dan suku bunga pinjaman secara simultan terhadap investasi sebesar negatif 0,08 artinya peningkatan inflasi dan suku bunga pinjaman sebesar 1 persen cateris paribus, akan menurunkan investasi sebesar 0,08 persen. Elastisitas jalan sedang, jalan rusak ringan dan jalan rusak berat secara simultan terhadap investasi sebesar negatif 0,34 artinya pengurangan panjang jalan sedang, jalan rusak ringan dan jalan rusak berat sebesar 1 persen cateris paribus, akan meningkatkan investasi sebesar 0,34 persen. Universitas Sumatera Utara Hasil regresi menunjukkan bahwa elastisitas jalan sedang, jalan rusak ringan dan jalan rusak berat lebih tinggi dibandingkan dengan elastisitas inflasi dan suku bunga pinjaman. Hasil ini sejalan dengan hasil survey yang dilakukan oleh World Economic Forum, Executive Opinion Survey 2011 yang menyatakan bahwa infrastruktur yang tidak memadai berada pada peringkat keempat yang menjadi hambatan masuknya investasi ke Indonesia. Berdasarkan hasil regresi ini, ditunjukkan bahwa penambahan panjang jalan baik atau pengurangan panjang jalan rusak memberikan indikasi peningkatan investasi di Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu perlu direncanakan suatu kebijakan anggaran jangka pendek untuk melakukan rehabilitasi jalan rusak ringan dan rekonstruksi jalan rusak berat. Pengaruh PDRB secara simultan terhadap investasi adalah positif, sesuai dengan ekspektasi teori. Hasil regresi menunjukkan secara simultan elastisitas PDRB terhadap investasi sebesar 1,18 artinya peningkatan PDRB sebesar 1 persen cateris paribus, akan meningkatkan investasi sebesar 1,18 persen. Survey yang dilakukan oleh World Economic Forum, Executive Opinion Survey 2011 memperlihatkan bahwa infrastruktur yang tidak memadai termasuk infrastruktur jalan merupakan faktor penghambat masuknya investasi ke Indonesia dalam hal ini termasuk Provinsi Sumatera Utara. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh jalan baik terhadap investasi tidak signifikan, sedangkan jalan rusak ringan dan jalan rusak berat secara simultan berpengaruh negatif dan signifikan. Oleh karena itu apabila pemerintah memberikan perhatian Universitas Sumatera Utara yang lebih serius dan fokus pada pembangunan infrastruktur, kususnya infrastruktur jalan, terindikasi bahwa arus investasi akan meningkat di Provinsi Sumatera Utara.

4.3.2 Model Persamaan Ekspor