S = I + NX atau NX = S – I Persamaan ini menunjukkan bahwa, ekspor neto suatu perekonomian sama dengan
selisih antara tabungan dan investasi. Ekspor neto merupakan ekspor neto barang dan jasa suatu Negara yang juga sering disebut dengan neraca perdagangan trade
balance . Selisih tabungan domestik dan investasi domestik S-I merupakan arus
modal keluar neto net capital outflow. Arus modal keluar neto merupakan jumlah dana yang dipinjamkan penduduk suatu negara ke luar negeri dikurangi jumlah dana
yang dipinjamkan luar negeri atau disebut juga dengan investasi asing neto net foreign investment
.
2.5 Nilai Tukar Exchange Rate
Nilai tukar exchange rate antar dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan Mankiw,
2006. Para ekonom membedakan nilai tukar atau kurs menjadi dua yaitu : 1 Nilai tukar riil real exchange rate yaitu harga relatif diantara barang-barang dua Negara;
dan 2 Nilai tukar nominal nominal exchange rate yaitu harga relatif dari mata uang dua negara.
2.5.1 Nilai Tukar Riil Kurs Riil.
Kurs riil berhubungan negatif dengan ekspor neto. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif murah dan barang-barang domestik relatif mahal.
Kondisi ini berpengaruh pada penurunan ekspor dan menaikkan impor atau net ekspor berkurang. Sebaliknya jika kurs riil rendah, barang-barang luar negeri relatif
Universitas Sumatera Utara
lebih mahal dan barang-barang domestik relatif lebih murah. Kondisi ini berpengaruh positif terhadap kenaikan ekspor dan menurunkan impor sehingga ekspor neto
bertambah. Dengan demikian ekspor neto NX merupakan fungsi dari kurs riil є
dan hubungan kedua variabel adalah negatif sebagaimana persamaan berikut. NX = NX
є
2.5.2 Nilai Tukar Nominal Kurs Nominal.
Model Mundell-Fleming menjelaskan bahwa output dalam perekonomian dijelaskan sebagaimana persamaaan berikut Mankiew, 2006.
Y = CY – T + Ir + G + NXe Persamaan tersebut menjelaskan bahwa pendapatan agregat Y adalah jumlah dari
konsumsi C, investasi I, belanja pemerintah G, dan ekspor netto NX. Konsumsi bergantung secara positif pada disposable income Y – T. Investasi berhubungan
secara negatif dengan tingkat bunga dan ekspor berhubungan secara negatif terhadap kurs e.
Kurs nominal e adalah jumlah mata uang asing per unit mata uang domestik. Misalnya, e adalah 0,0001 Dollar Amerika per satu Rupiah equivalen dengan Rp.
10.000,00 per US 1,00. Menurut model Mundell – Flemming Mankiew, et al, 2006 dijelaskan, jika e adalah kurs nominal, maka kurs riil adalah :
є = e x PP Keterangan :
є =
Kurs riil e
= Kurs nominal
PP =
Rasio tingkat harga
Universitas Sumatera Utara
Misalnya : e
1
= US 0,0001 per Rp 1,00 eq. Rp 10.000,00 per US 1,00
e
2
= US 0,00011 per Rp 1,00 eq. Rp 9.000,00 per US 1,00
P =
Tingkat harga domestik P
= Tingkat harga luar negeri
Model Mundell – Fleming mengasumsikan bahwa tingkat harga domestik dan luar negeri adalah tetap, sehingga kurs riil proporsional terhadap kurs nominal. Ketika
kurs nominal domestik terapresiasi, misalnya US 0,0001 per Rp 1,00 equivalen dengan Rp 10.000,00 per US 1,00 menjadi US 0,00011 per Rp 1,00 equivalen
dengan Rp 9.000,00 per US 1,00, barang-barang luar negeri lebih murah bila dibandingkan dengan barang-barang domestik, yang menyebabkan ekspor turun dan
impor naik. Dalam kasus Indonesia ketika nilai tukar naik misalnya dari Rp. 9.000,00 per US 1,00 menjadi Rp. 10.000,00 per US 1,00 maka ekspor akan naik dan
sebaliknya. Model Mudell- Fleming sebagaimana gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3 Kurva Ekspor Neto
Keseimbangan nilai tukar ditentukan berdasarkan iteraksi kekuatan permintaan dan penawaran Rahardja dan Manurung, 2005. Faktor-faktor yang
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi permintaan valuta asing terutama adalah impor, harga mata uang asing tersebut nilai tukarnya, tingkat pendapatan, tingkat bunga relatif, selera,
ekspektasi dan kebijakan pemerintah. Bila nilai tukarnya makin murah, permintaan terhadap valuta asing akan meningkat, akan tetapi hanya pergerakan sepanjang kurva
permintaan movement along demand curve. Kurva permintaan akan bergeser shifting bila yang berubah adalah impor. Impor yang makin banyak menggeser
kurva permintaan ke kanan, dan impor yang makin sedikit menggeser kurva permintaan ke kiri.
Penawaran terhadap valuta asing meningkat jika 1 ekspor meningkat; 2 arus modal masuk capital inflow lebih besar dari arus modal keluar capital
outflow . Bila ekspor dan arus modal masuk meningkat, kurva penawaran bergeser ke
kanan dan sebaliknya bila ekspor makin berkurang dan arus modal keluar juga meningkat, kurva penawaran akan bergeser ke kiri.
Pergeseran kurva permintaan dan kurva penawaran akan menentukan
keseimbangan nilai tukar, sebagaimana diperagakan dalam gambar 2.4. berikut.
Universitas Sumatera Utara
E
2
E
1
E
D
F2
D
F0
S
F0
S
F1
e
Q Kuantitas US
Kurs, e
e
1
Q
1
D
F1
S
F2
e
2
Q
2
Gambar 2.4 Keseimbangan Pasar Valuta Asing
2.6 Perkembangan Nilai Tukar di Indonesia