Data Hasil Observasi Hasil Penelitian

125 sampai dengan treatment IV subjek OA mampu melewati setiap tahapan treatment dengan sangat baik, subjek OA juga terlihat tidak mengalami kesulitan dalam memilih kata dan kalimat yang sesuai antara teks dan suara yang disimaknya juga dalam menyampaikan kembali kata ataupun kalimat yang disimaknya. Subjek R pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Subjek OA tidak mengalami kendala yang berarti baik saat permainan berlangsung maupun pada saat evaluasi. d. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek D Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek D, dapat diketahui bahawa subjek D rasa antusianya terhadap permianan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermaian permainan kooperatif ini. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek D selama pelaksanaan treatment. Pada pelaksanaan treatment subjek D tidak terlihat mengalami kesulitan yang berati hanya pada treatment I respon subjek D pada saat menjawab pertanyaan terlihat bingung dan belum memahami peraturan permainan yang sedang dilakukan sehingga subjek D membuat beberapa kesalahan terhadap kelompoknya. Pada treatment yang lainya subjek D melakukan setiap tahapan dengan baik dengan antusias yang tinggi dan keaktifan dalam melaksanakan setiap treatment. 126 Subjek D pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada saat permainan berlangsung. Seperti saat subjek D mengucapkan kalimat yang tidak boleh diucapkan namun diucapkan sehingga menyulitkan kerjasama dalam kelompoknya. Pada saat subjek D sudah benar-benar memahami aturan permainan subjek D melakukan setiap tugasnya dengan sangat baik. e. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek S Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek S, dapat diketahui bahawa subjek S rasa antusianya terhadap permainan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermain permainan kooperatif ini. Subjek S adalah peserta pelatihan yang juga banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan seperti subjek R. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek S selama pelaksanaan treatment. Subjek S memiliki antusias dan semangat yang tinggi. Subjek S cukup mampu dalam memilih kata dan kalimat yang sesuai antara teks dan audio yang disimaknya. Pada treatment III dan IV subjek S masih engalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya terlebih 127 dalam menyampaikan kembali dalam bentuk tulisan yang menggunakan huruf Korea Hangeul. Subjek S pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada saat mengerjakan soal penulisan kata yang disimak. f. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek SW Berdasarkan hasil observasi selama Treatment dilaksanakan terhadap subjek SW, dapat diketahui bahawa subjek SW rasa antusianya terhadap permianan kooperatif kurang terlihat hal ini ditunjukan dengan subjek SW sangat pendiam dan tidak banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan. Subjek SW lebih banyak bertanya kepada rekan-rekanya apabila mengalami kesulitan. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek SW selama pelaksanaan treatment. Pada pelaksanaan treatment I, II, III dan IV subjek SW melakukan setiap tahapan dengan baik. Namun pada treatment III dan IV subjek SW mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya, subjek SW juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya dalam bentuk tulisan. Pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek SW 128 sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan kurang teliti dalam mengerjakan tugas. g. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek Sp Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek Sp, dapat diketahui bahwa seperti subjek SW subjek Sp rasa antusianya terhadap permainan kooperatif kurang terlihat hal ini ditunjukan dengan subjek Sp sangat pendiam pada saat pelaksanaan treatment. Subjek Sp terlihat lebih banyak berbicara ataupun menanyakan sesuatu kepada subjek SW. Subjek Sp adalah peserta pelatihan yang tidak banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek Sp selama pelaksanaan treatment. Subjek Sp memiliki antusias dan semangat yang tinggi, namun pada saat pelaksanaan treatment subjek Sp terlihat pendiam. Pada pelaksanaan treatment III subjek Sp mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya dan subjek mengalami kesulitan dalam menulis menggunakan huruf Korea Hangeul kata atau kalimat yang disimaknya. Subjek Sp pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah peyampaian kembalinya adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada saat permainan berlangsung, subjek 129 Sp kesulitan dalam mengucapkan kata atau kalimat sehingga menyulitkan kerjasama dalam kelompoknya. h. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek P Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek P, dapat diketahui bahawa subjek P rasa antusianya terhadap permianan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermaian permainan kooperatif ini. Subjek P jarang bertanya kepada peneliti maupun kepada teman-temanya pada saat peneliti menjelaskan tentang permainanya. Namun subjek P akan bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat permainan berlangung. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek P selama pelaksanaan treatment. Subjek memiliki antusias dan semangat yang tinggi. Pada setiap pelaksanaan treatment, subjek P melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Subjek P juga tidak terlihat mengalami kesulitan dalam memilih kata dan kalimat yang sesuai antara teks dan suara yang disimaknya. Kemudian pada treatment II dan IV subjek juga tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya. Subjek P pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. 130 Berdasarkan uraian keterangan dari hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung dengan permainan kooperatif ini sangat memudahkan peserta pelatihan dalam pembelajaran menyimak Pembelajaran melalui permainan ini terbukti dapat merangsang motivasi peserta pelatihan dalam kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Korea khususnya dalam materi mengenali pendiktean kata dan kalimat.

5. Kemampuan Akhir Post test

Pembelajaran menyimak khususnya dalam materi untuk mengenali pendiktean kata dalam kalimat. Dapat dilihat bahwa peserta pelatihan sangat merespon dengan baik permainan-permainan kooperatif yang dilaksanakan, peserta pelatihan tertarik dan sangat antusias untuk melaukan permainan ini. pemberian permainan ini dirasa cukup efektif untuk peserta pelatihan, hal ini dapat dilihat dari rasa ketertarikan peserta terhadap permainan-permainan yang dimainkan. Serta dapat dilihat dari hasil evaluasi dari setiap treatment. Peningkatan keterampilan menyimak bahasa Korea dapat dilihat pada hasil data Post-test anak yang dilakukan pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 yaitu setelah peseta pelatihan diberikan treatment yang antara lain sebagai berikut a. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek R Melihat dari kemampuan awal subjek R yang telah diketahui berdasarkan nilai pre-test yaitu 43,3 subjek R 131 mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan mendapat 20 poin sehingga nilai Post-testnya menjadi 66,6. Kekeliruan yang sering dialami subjek R sering disebabkan karena ketidaktelitian subjek R dalam mengenali bunyi yang pengucapanya hampir sama selain itu subjek R juga mengalami kesulitan pada saat harus menulisakan kembali dengan huruf hangeul kata-kata yang disimaknya. Hal ini membuktikan bahwa permaiann kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek R sebanyak 23.3. b. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek Rf Melihat dari kemampuan awal subjek Rf yang telah diketahui berdasarkan nilai pre-test yaitu 50 subjek R mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan mendapat 18 poin sehingga nilai post-testnya menjadi 60. Kekeliruan yang sering dialami subjek Rf sering disebabkan karena ketidaktelitian subjek Rf saat menulisakan kembali dengan huruf hangeul kata-kata yang disimaknya. Hal ini membuktikan bahwa permaiann kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek Rf sebanyak 10. c. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek OA Melihat dari kemampuan awal subjek OA yang telah diketahui berdasarkan nilai pre-test yaitu 86,6 subjek OA 132 mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan mendapat 29 poin dari total 30 poin sehingga nilai post-testnya menjadi 96,6. Hal ini membuktikan bahwa permaiann kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek OA sebanyak 10. d. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek D Melihat dari kemampuan awal subjek D yang telah diketahui berdasarkan nilai pre test yaitu 50 subjek D mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan mendapat 21 poin dari total 30 poin sehingga nilai post-testnya menjadi 70. Kekeliruan yang sering dialami subjek Rf sering disebabkan karena kurang fokus pada petunjuk permainan sehingga sering berbuat kesalahan pada awal permainan selain itu subjek D juga masih kesulitan pada saat harus menulisakan kembali dengan huruf hangeul kata-kata yang disimaknya. Hal ini membuktikan bahwa permaiann kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek D sebanyak 20. e. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek S Melihat dari kemampuan awal subjek S yang telah diketahui berdasarkan nilai pre-test yaitu 60 subjek S mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan 133 mendapat 21 poin dari total 30 poin sehingga nilai post-testnya menjadi 70. Kekeliruan yang sering dialami subjek S adalah pada saat harus menulisakan kembali dengan huruf hangeul kata-kata yang disimaknya. Hal ini membuktikan bahwa permainan kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek S sebanyak 10. f. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek SW Melihat dari kemampuan awal subjek SW yang telah diketahui berdasarkan nilai pre-test yaitu 60 subjek SW mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan mendapat 24 poin dari total 30 poin sehingga nilai post-testnya menjadi 80. Hal ini membuktikan bahwa permaiann kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek S sebanyak 20. g. Deskripsi Data Hasil Post-test pada Subjek Sp Melihat dari kemampuan awal subjek Sp yang telah diketahui berdasarkan nilai pre-test yaitu 70 subjek Sp mengalami peningkatan kemampuan dalam pembelajaran menyimak bahasa Korea mengenali pendiktean kata dan kalimat yaitu dengan mendapat 22 poin dari total 30 poin sehingga nilai post-testnya menjadi 73,3. Hal ini membuktikan bahwa permaiann kooperatif ini mampu meningkatkan kemampuan menyimak subjek Sp sebanyak 3,3.