Pelatihan Bahasa Korea Kelas Calon TKI

28 menyagkut proses interpretasi terhadap informasi yang datang. Jadi dalam menyimak diperlukan konsentrasi, perhatian yang sungguh- sungguh, kesengajaan, pemahaman dan kehati-hatian. Hermawan, 2012:33 Secara fisiologi menyimak mencakup penggunaan organ-organ pendengaran untuk menerima getaran-getaran akustik yang diubah bentuknya ke dalam sinyal-sinyal yang dapat dimengerti oleh otak. Selanjutnya otak memberikan arti kepada getaran-getaran tersebut dan menyandi pola-pola getaran ini yang dikenal dengan nama kata-kata. Dengan demikian dapat dikatakan mendengar merupakan sebuah proses yang tidak selektif sedangkan menyimak merupakan proses selektif ketika setiap rangasangan disaring. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak orang yang mendengar tetapi tidak menyimak. Jadi menyimak penting dalam pembelajaran karena menyimak bukan hanya sebatas kegiatan mendengarkan pasif akan tetapi dalam merupakan proses mendengarkan aktif untuk mengintepretasikan sesuatu yang didengar untuk mendapatkan suatu makna.

3. Tahapan dalam Menyimak

Menurut Adler et al., 1986; Lesikar et al., 1999;Myers Myers, 1975; DeVito, 2001 dalam komunikasi, menyimak terdiri dari berbagai elemen seperti penerimaan, pemahaman, pengingatan, pengevaluasian dan penanggapan Hermawan, 2012: 36. Ruth G. 29 Strickland Henry, 2008:31 menyimpulkan adanya sembilan tahap menyimak, mulai dari yang tidak berketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sungguh. Kesembilan tahap itu adalah 1 menyimak berkala, 2 menyimak dengan perhatian dangkal, 3 setengah menyimak, 4 menyimak serapan, 5 menyimak sekali-sekali, 6 menyimak asosiatif, 7 menyimak dengan reaksi berkala, 8 menyimak secara seksama, 9 menyimak secara aktif. Pendapat lain mengenai tahapan menyimak datang dari Hunt dalam Henry, 2008: 35 bahwa tahapan menyimak terdiri dari a Isolasi : pada tahap ini sang penyimak mencatat aspek- aspek individual kata lisan dan memisah-misahkan atau mengisolasikan bunyi-bunyi, ide-ide, fakta-fakta, organisasi-organisasi khusus, begitu pula stimulus-stimulus lainya. b Identifikasi : sekali stimulus tertentu telah dapat dikenal maka suatu makna atau identitas pun diberikan kepada setiap butir yang berdikari itu c Integrasi : kita mengintegrasikan atau mennyatupadukan yang telah kita simpan dan rekam dalam otak kita. Oleh karena itulah, pengetahuan umum sangat penting dalam tahap ini. Kalau proses meyimak berlangsung, kita harus terebih dahulu harus mempunyai latar belakang atau pemahaman mengenai bidang pokok pesan tertentu. Kalau kita tidak memiliki bahan penunjang yang dapat dipergunakan untuk mengintegrasikan informasi yang baru itu, jelas kegiatan menyimak itu aka menemui kesulitan atau kendala. d Inspeksi : pada tahap ini, informasi baru yang telah kita terima dikontraskan dan dibandingkan dengan segala informasi yang telah kita miliki mengenai hal tersebut. Proses ini akan menjadi paling mudah berlangsung kalau informasi baru justru menunjang prasangka atau prakonsepsi kita. Akan tetapi, kalau informasi baru itu bertentangan dengan ide-ide kita sebelumnya mengenai sesuatu, kita harus mencari serta memilih hal-hal tertentu dari informasi itu yang lebih mendekati kebenaran.