Ragam Permainan Metode Permainan

46 4 Permainan Sosial Permainan sosial adalah kegiatan bermain peserta didik yang melibatkan orang lain atau teman-temannya. Pada permainan ini peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan bermain dengan peserta didik lainnya sesuai perannya masing- masing yang sudah disepakati sebelumnya. Anak-anak yang bermain mesti berpikir tentang bagaimana mengorganisasi materi sesuai dengan tujuan mereka bermain. Anak- anak yang bermain “dokter- dokteran“. Misalnya, harus berpikir di mana ruang dokter, apa yang digunakan sebagai stetoskop anak juga akan memikirkan tugas dokter dan mempertimbangkan materi- materi tertentu, seperti warna, ukuran, dan bentuk agar sesuai dengan karakteristik dokter yang diperankan. Contohnya seperti permainan polisi dengan pencuri, atau lompat tali beregu. 5 Permainan dengan aturan tertentu Permainan ini ditandai dengan adanya kegiatan bermain yang menggunakan aturan-aturan tertentu. Setiap aturan permainan disesuaikan dengan jenis permainan yang dimainkan. Setiap permainan tentu memiliki aturan permainanya masing- masing. Ada permainan yang aturan permainanya sudah ditentukan dan mutlak untuk dilakukan. Setiap peserta yang 47 terlibat diharuskan mematuhi peraturan yang sudah ditentukan tersebut. Dalam permainan ini peserta didik juga diharapkan dapat bersikap sportif. Contoh dari permainan ini adalah sepak bola, dalam permainan sepak bola maka peserta diharuskan menggiring bola ke gawang lawan menggunakan kaki dan tidak diperbolehkan menggunakan tangan kecuali untuk penjaga gawang, aturan ini tidak boleh dilanggar oleh peserta permainan karena aturan ini merupakan aturan-aturan yang mutlak. Contoh permainan lain adalah gobak sodor, monopoli, ular tangga, dsb. Ragam permainan juga dapat di kategorikan berdasarkan konteks materi yang dipelajari. Dalam berbagai pembelajaran, guru biasanya menggunakan permainan sebagai metode utama untuk menyampaikan materi ataupun hanya sebagai selingan saja. Seperti halnya pada konteks pembelajaran bahasa maka guru dapat menggunakan permainan sebagai metode utama maupun selingan dalam menyampaikan materi. Dalam konteks pembelajaran bahasa, metode permainan sering disebut dengan permainan bahasa. Dimana menurut Sugiarsih2010 menyebutkan bahwa permainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan untuk melatih keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca 48 dan menulis. Ada berbagai jenis permainan bahasa yang sering digunakan dalam pembelajaran seperti permainan kata, memilih kata, melengkapi kalimat, batu loncatan, true or false, card sort, index card match dan menyusun cerita Sugiarsih, 2010. Jadi permainan dapat dikelompokan berdasarkan beberapa kategori seperti jumlah keterlibatan pesertaIndividu, beregu, tujuan, tempatindoor dan outdoor dan alat permainan yang digunakan. Metode permainan merupakan metode yang dapat digunakan disegala usia karena sifatnya yang lebih interaktif. Setiap permainan memiliki karakteristiknya masing-masing yang dalam konteks pembelajaran sebagai metode akan disesuaikan dengan variabel kondisi pembelajaran. Permainan yang digunakan dalam penelitian ini adalah permainan kooperatif, dimana jika dilihat dari kategori jumlah keterlibatan peserta termasuk kedalam permainan beregu. Kemudian apabila dilihat dari kategori tempat permainan kooperatif yang digunakan lebih bersifat indoor atau permainan di dalam ruangan atau kelas. Sehingga dalam penelitian ini menerapkan permainan bahasa yang bersifat kooperatif dan dilakukan secara indoor.

d. Permainan Kooperatif

Kooperatif dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah bersifat kerja sama. Pembelajaran kooperatif, seperti yang 49 tersirat dari namanya, menuntut para pelajar untuk bekerja sama menyelesaikan tugas bersama, berbagi informasi, dan saling mendukung.Elizabert, dkk, 2012:7. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah bekerja sama secara selaras dan saling mendukung untuk menemukan solusiElizbert, dkk, 2012:9. Parten dalam Maresha, 2011, 51 permainan kooperatif adalah permainan dalam kelompok yang terorgansir untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya, untuk membuat sesuatu, bermain permainan formal, atau mendramatisir situasi, satu atau dua anak mengontrol anggota kelompok dan mengarahkan aktivitas. Bermain kooperatif menurut Patmonodewa 2000: 106 ialah dimana masing masing anak memiliki peran tertentu guna mencapai tujuan kegiatan bermain, mereka masing-masing melakukan perannya secara tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan bermain. “A cooperative game consists of two elements: i a set of players, and ii a characteristic function specifying the value created by different subsets of the players in the game” Brandenburger, 2007. Permainan kooperatif terdiri atas dua elemen yaitu seting pemain dan fungsi karakteristik yang menentukan nilai yang diciptakan oleh himpunan bagian yang berbeda dari para pemain dalam permainan. 50 Sedangkan menurut Lyons, “In Cooperative Games, people play with one another rather than against each other. Players enjoy each other as they sha re resources and make decisions”. Dalam bermaian kooperatif, orang bermain antara satu dengan yang lainya dibandingkan melawan satu sama lain. Setiap pemain senang dalam membagikan sumber dan membuat keputusan bersama. Lyons juga menambahkan bahwa “when we play cooperatively and use cooperative skills including listening, sharing, negotiating, etc., we are actually learning beneficial relationship skills that will help us be good at teamwork and collaborating with others in the real world. ” Ketika kita bermain secara kooperatif dan menggunakan kemampuan kooperatif seperti menyimak, berbagi, bernegosiasi, dll. Kita belajar keterampilan hubungan bermanfaat yang akan membantu kita menjadi kerja tim yang baik dan kolaborasi dengan orang lain dalam dunia nyata. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan kooperatif adalah permainan dalam kelompok yang menggunakan kerjasama antar pemain seperti menyimak, berbagi informasi, berngosiasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu seperti membuat sesuatu, bermain permainan formal atau mendramatisir situasi. Dalam permainan kooperatif aspek 51 yang paling menonjol adalah kerjasama antar pemain dalam mencapai tujuan bersama. Permainan kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan 1 Permainan Ca n You Tr ust Your Ea r s, Dalam permainan ini peserta pelatihan akan dikelompokan, satu kelompok terdiri atas 3-4 orang dimana satu orang sebagai penentu jawaban dan sisanya akan membantu untuk memilihkan jawaban yang salah atau berperan sebagai otak dari si penentu jawaban sehingga akan memudahkan si penentu jawaban dalam memilih jawaban yang benar. Alasan pemilihan permainan ini adalah karena permainan ini merupakan jenis permainan kooperatif yang dapat dilakukan di dalam ruangan dan cocok untuk pembelajaran bahasa asing untuk segala usia. Permainan ini juga mudah dimainkan dan menggunakan sumber-sumber daya yang sudah ada. 2 P er ma ina n Whisper Ra ce, Dalam permainan ini peserta pelatihan akan dikelompokan, satu kelompok terdiri atas minimal 3 orang dimana nantinya setiap anggota akan secara berurutan menyampaikan pesan yang didengarnya melalui anggota