138
B. Pembahasan
Bermain merupakan kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Belajar sambil bermain cocok digunakan untuk
semua usia sebab metode seperti ini memberikan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam konteks pembelajaran bahasa
metode permainan sering disebut juga dengan permainan bahasa. Berbagai permainan bahasa diantaranya 1 whisper race, 2 hide seek, 3 what
missing, 4 action game, 5 market game. Menurut Mayke Tedjasaputra ada beberapa macam permainan
yang memiliki aturan-aturan tertentu dan tujuan tertentu pula. Macam- macam permainan tersebut antara lain 1 permainan individual, 2
permainan beregu, 3 permainan kooperatif, 4 permaianan sosial, 5 permainan dengan aturan tertentu. Ragam permainan juga dapat di
kategorikan berdasarkan konteks materi yang dipelajari. Permainan kooperatif merupakan permainan yang terdiri atas dua
elemen yaitu seting pemain dan fungsi karakteristik yang menentukan nilai yang diciptakan oleh himpunan bagian yang berbeda dari para pemain
dalam permainan. Dalam permaianan kooperatif lebih mengutamakan kerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang ada secara
bersama-sama. Dalam bermain kooperatif orang bermain antara satu dengan yang lainya dibandingkan melawan satu sama lain.
Dengan bermain kooperatif siswa dapat saling bertukar informasi dan mendapat berbagai sumber untuk saling bekerjasama dalam
memecahkan masalah yang ada dan mencapai tujuan bersama. Dengan
139
permainan kooperatif dalam pembelajaran bahasa maka siswa tidak hanya mendapat satu sumber belajar saja akan tetapi berbagai sumber terutama
dari rekan-rekanya. Bermain memang lebih dekat dengan dunia anak-anak, namun
tidak jarang pula ditemui banyak.orang dewasa yang sangat suka bermain. Bagi anak-anak manfaat bermain sangatlah banyak baik fisik maupun non-
fisik. Selain bermanfaat untuk anak-anak, bermain juga memiliki berbagai manfaat bagi orang dewasa. Dikutip dari laman health.liputan6.com
manfaat bermain bagi orang dewasa meliputi 1bermain bisa membuat tertawa, 2bermain merangsang memori lebih optimal, 3 bermain buat
lebih produktif, 4 bermain membantu membakar kalori dan 5 bermain dapat tingkatkan hubungan pasangan.
Manfaat bermain bagi orang dewasa juga dijabarkan dalam situs www.helpguide.org, seperti 1 relieve stress, 2 improve brain function, 3
stimulate the mind and boost creativity, 4 stimulate the mind and boost creativity, 5 keep you feeling young and energetic, 6play helps develop
and improve social skills. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa permainan kooperatif
berpengaruh terhadap keterampilan menyimak bahasa Korea. Hal ini dikarenakan manfaat bermain untuk orang dewasa seperti relieve stress
dan membuat tertawa menjadikan peserta pelatihan lebih tenang dan tidak merasa tertekan pada saat mengerjakan post test. Kondisi ini berbeda pada
saat mengerjakan pre test sebelum dilakukan treatment. Hasil rata-rata post
140
test sebesar 76,22 lebih tinggi dari rata-rata hasil pre-test sebelumnya yaitu 61,66.
Hasil data observasi juga menunjukan bahwa antusias para peserta pelatihan terhadap permainan cukup tinggi. Kegiatan permainan ini dapat
menambah minat dan motivasi peserta pelatihan dalam pembelajaran. Suasana juga menjadi lebih aktif dan riang gembira, hal ini sesuai dengan
manfaat permainan dimana permainan dapat membuat orang lebih senang dan dalam konteks pembelajaran dapat meciptakan suasana kelas yang
riang gembira dan interaktif antara rekan-rekanya dan pengajar. Penelitian ini juga mendukung bahwa metode permainan tidak
hanya cocok digunakan untuk pembelajaran anak-anak akan tetapi juga dapat diterapkan pada pembelajaran orang dewasa. Selain dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif juga dapat meningkatkan kemampuan otak dan memori dari peserta pelatihan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanankan sesuai dengan
prosedur ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan yaitu:
1. Dari rencana jumlah subjek 12 orang kelas reguler 22 hanya 8 peserta
pelatihan yang dapat mengikuti treatment yang dilaksanakan oleh peneliti.
2. Waktu pelaksanaan treatment yang direncakan untuk dilaksanakan
pada awal atau pertengahan pembelajaran namun karena jadwal pembelajaran tidak bisa dirubah, treatment dilaksanaan sebagai
penutup pembelajaran.
141
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, proses analisa serta pembahasan, dapat disimpulkan bahwa metode permainan kooperatif efektif dalam upaya
meningkatkan keterampilan menyimak peserta pelatihan bahasa Korea kelas calon TKI di lembaga pendidikan Bina Insani Yogyakarta. Pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode permainan kooperatif menunjukan pengaruh pada pembelajaran menyimak kata dan kalimat bahasa Korea kelas calon TKI. Peserta
pelatihan bahasa Korea menunjukan adanya peningkatan keterampilan menyimak kata dan kalimat bahasa Korea.
Peningkatan hasil post-test setelah pemberian treatment permainan-permainan kooperatif ditunjukan dengan hasil rata-rata pre-test dan post-test. Rata-rata hasil
post-test setelah dilakukan treatment adalah 76,22 meningkat dari rata-rata hasil pre- test sebelumnya yaitu 61,66. Selain itu dari uji hipotesis dimana nilai U adalah 12
menunjukan bahwa harga U lebih kecil dari harga U terbesar yaitu 13 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
B. Implikasi
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini One Grup Pre-test Post-test Design. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan upaya peningkatan keterampilan menyimak bahasa Korea pada
peserta pelatihan kelas calon TKI di Lembaga Pendidikan Bina Insani Yogyakarta. Implikasi dari penelitian ini adalah:
1. Terdapat variasi pembelajaran khususnya pada materi menyimak kata dan kalimat