42
4 Bermain bakar kalori
Permainan fisik seperti bermain dengan anjing hingga futsal dengan teman-teman sama dengan kegiatan olahraga
yang tentunya baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, berjalan-jalan dengan anjing membantu bakar kalori 230 per
jam atau Anda bisa bakar 500 kalori per jam bila memilih bermain sepak bola.
5 Bermain tingkatkan hubungan pasangan
Pasangan yang sering melakukan aneka permainan, bernostalgia atas pengalaman lucu di masa lalu dapat
menyebabkan kepuasaan
hubungan yang
lebih besar
menurut Journal Motivation and Emotion tahun 2007. Sedangkan menurut www.helpguide.org ada beberapa
manfaat bermain bagi orang dewasa
1 Relieve stress. Play is fun and can trigger the release of
endorphins, the body’s natural feel-good chemicals. Endorphins promote an overall sense of well-being and
can even temporarily relieve pain.
2 Improve brain function. Playing chess, completing
puzzles, or pursuing other fun activities that challenge the brain can help prevent memory problems and
improve brain function. The social interaction of playing with family and friends can also help ward off stress and
depression.
3 Stimulate the mind and boost creativity. Young children
often learn best when they are playing —and that
principle applies to adults, as well. You’ll learn a new task better when it’s fun and you’re in a relaxed and
playful mood. Play can also stimulate your imagination, helping you adapt and problem solve.
4 Improve
relationships and
your connection
to others. Sharing laughter and fun can foster empathy,
43
compassion, trust, and intimacy with others. Play doesn’t have to be a specific activity; it can also be a state of
mind. Developing a playful nature can help you loosen up in stressful situations, break the ice with strangers,
make new friends, and form new business relationships.
5 Keep you feeling young and energetic. In the words of
George Bernard Shaw, “We don’t stop playing because we grow o
ld; we grow old because we stop playing.” Playing can boost your energy and vitality and even
improve your resistance to disease, helping you feel your best.
6 Play helps develop and improve social skills. Social
skills are learned in the give and take of play. During childhood play, kids learn about verbal communication,
body language, boundaries, cooperation, and teamwork. As adults, you continue to refine these skills through play
and playful communication.
Jadi permainan bagi orang dewasa memiliki berbagai manfaat seperti dapat membuat tertawa dan mengurangi stress,
meningkatkan kerja otak, dapat menstimulasi kreatifitas, meningkatkan hubungan dengan yang lain, membuat orang merasa
tetap muda dan energic. Dengan bermain juga dapat meningkatkan keterampilan sosial.
c. Ragam Permainan
Menurut Brandenburger2007 “Game theory is divided
into two branches, called non-cooperative and cooperative branches” yang kurang lebih menyebutkan bahwa teori permainan
terbagi atas dua cabang, yang disebut non-kooperatif dan cabang kooperatif. Menurut Mayke Tedjasaputra 2003:10 ada beberapa
macam permainan yang memiliki aturan-aturan tertentu dan tujuan
44
tertentu pula. Adapun macam-macam permainan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Permainan Individual
Permainan ini menguji kemampuan sendiri karena sebagian besar permainan itu dilakukannya sendiri. Peserta
didik bermain tanpa menghiraukan apa yang dilakukan oleh peserta didik lain di sekitarnya. Contoh permainan individual
adalah lompat tali, menyusun puzzle, menyusun balok-balok, dsb.
2 Permainan Beregu
Permainan beregu ialah permainan yang setiap pesertanya menjadi bagian dari sebuah regu. Jumlah anggota
regu tergantung dari jenis permainan yang hendak dimainkan. Permainan beregu ini sangat mengutamakan kekompakan dan
kerja sama di antara anggota regu kelompok. Oleh karena itu tujuan utama permainan ini sebenanrnya adalah memupuk rasa
kebersamaan dan keakraban di antara para peserta. Permainan beregu juga memiliki unsur persaingan hanya saja persaingan
yang ada adalah antar regu kelompok. 3
Permainan Kooperatif Permainan kooperatif merupakan permainan yang
ditandai dengan adanya kerjasama atau pembagian tugas dan pembagian peran antara peserta didik yang terlibat dalam
45
permainan tersebut untuk mencapai tujuan dari kegiatan bermain. Bermain kooperatif, orang bermain antara satu
dengan yang lainya dibandingkan melawan satu sama lain. Permainan kerjasama dapat dilihat saat peserta didik
mengerjakan suatu proyek atau tugas secara bersama-sama dalam kelompok kecil atau kelompok besar sekaligus.
Langkah-langkah dalam
permainan kooperatif
desesuaikan dengan permainan yang akan dimainkan. Akan tetapi dalam permainan kooperatif langkah yang utama dalah
mengelompokan peserta didik. Jumlah anggota kelompok akan disesuaikan dengan permainan yang dimainkan. Selain itu
aturan utama permainan kooperatif adalah bahwa tidak ada persaingan
dalam permainan.
Permainan kooperatif
menggunakan paradigma lingkaran bukan segitita, dimana dalam lingkaran setiap poin bernilai sama.
Bermain dengan bekerjasama ini bisa dimulai oleh peserta didik sendiri atau dengan arahan dari guru. Permainan
ini dapat mengembangkan keterampilan sosial dan konstruktif bagi peserta didik. Dalam permainan ini peserta didik dapat
berperan serta dalam usaha untuk belajar memecahkan masalah secara bersama-sama.
46
4 Permainan Sosial
Permainan sosial adalah kegiatan bermain peserta didik yang melibatkan orang lain atau teman-temannya. Pada
permainan ini peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan bermain dengan peserta didik lainnya sesuai perannya masing-
masing yang sudah disepakati sebelumnya. Anak-anak yang bermain mesti berpikir tentang
bagaimana mengorganisasi materi sesuai dengan tujuan mereka bermain. Anak-
anak yang bermain “dokter- dokteran“. Misalnya, harus berpikir di mana ruang dokter,
apa yang digunakan sebagai stetoskop anak juga akan memikirkan tugas dokter dan mempertimbangkan materi-
materi tertentu, seperti warna, ukuran, dan bentuk agar sesuai dengan karakteristik dokter yang diperankan.
Contohnya seperti permainan polisi dengan pencuri, atau lompat tali beregu.
5 Permainan dengan aturan tertentu
Permainan ini ditandai dengan adanya kegiatan bermain yang menggunakan aturan-aturan tertentu. Setiap aturan
permainan disesuaikan dengan jenis permainan yang dimainkan. Setiap permainan tentu memiliki aturan permainanya masing-
masing. Ada permainan yang aturan permainanya sudah ditentukan dan mutlak untuk dilakukan. Setiap peserta yang