59
F. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas maka hipotesis penelitian ini adalah
“metode permainan kooperatif efektif berpengaruh terhadap keterampilan menyimak peserta
pelatihan bahasa Korea kelas calon TKI di Lembaga Pendidikan Bina Insani Yogyakarta.
”
60
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Quasi eksperimen adalah
penelitian yang melibatkan tipe intervensi atau treatment tertentu dan perbandingan hasil sebelum serta sesudah memperoleh intervensi, tetapi
tidak memiliki derajat pengontrolan seperti ditemukan dalam eksperimen sejati Jhon J. Shaughnessy, 2007: 395. Menurut Suharsimi Arikunto
2010: 27 menggunkan pendekatan kuantitatif karena data yang akan diambil dalam penelitian berupa angka atau bilangan mulai dari
pengumpulan data, analisis data, serta kesimpulan dan penyajian hasilnya dengan disertai tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lainya.
Data yang diambil peneliti dimunculkan melalui tes hasil belajar menyimak bahasa Korea, bukan dari data hasil belajar yang sudah tersedia
di lembaga pelatihan bahasa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode permainan kooperatif untuk meningkatkan keterampilan
menyimak bahasa Korea untuk peserta pelatihan bahasa kelas calon TKI di lembaga pendidikan Bina Insani Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain One group pre test-post test design Sugiyono, 200:111. Peserta pelatihan
bahasa diberikan intervensi sebanyak 4 kali. Pengukuran kemampuan
61
subjek dilakukan sebelum dan sesudah diberikannya intervensi melalui perbedaan hasil pengukuran awal O1 dan pengukuran hasil O2
Adapun desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan : O1
: Merupakan nilai hasil pengukuran kemampuan sebelum diberikan intervensi pre test
X : Simbol dari treatment intervensi atau perlakuan
O2 : Merupakan nilai hasil pengukuran kemampuan setelah
diberikannya intervensipost test Adapun langkah-langkah metode permainan kooperatif sesuai
dengan desain penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut: 1.
Pre test O1 Pre test merupakan pengukuran kemampuan pemahamam
peserta pelatihan yang hasilnya berupa nilai sebelum diberikannya perlakuan intervensi dengan menggunakan metode permainan
kooperatif. Pelaksanaan pengukuran pre test dilakukan dengan cara memberikan peserta pelatihan soal atau tes tentang materi EPS Topik
sesi listening, yaitu sound and noting, visual material occupational safety, including work related content, conversation occupational
Desain One Group Pre test-post test
O
1
X O
2
62
safety, and work related content, dan conversation and story occupational safety, work, and Korean culture related content.
2. Treatment Intervensi
Treatment atau intervensi merupakan tindakan perlakuan yang diberikan kepada subjek unuk memfasilitasi dalam pembelajaran
menyimak bahasa Korea. Intervensi dilakukan selama empat kali pertemuan dengan menggunakan tempat yang sama pada setiap
pertemuan. Intervensi diberikan kepada subjek dengan menggunakan metode permainan kooperatif.
Adapun skenario pelaksanaan perlakuan treatment sebagai berikut:
a. Rencana tindakan ini ditentukan oleh peneliti yang sebelumnya
telah dimusyawarahkan peneliti dan instruktur. Rencana pemberian treatment dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Sebelum
treatment pertama dilakukan diberikan soal pre test terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menyimak para peserta
pelatihan bahasa Korea di Jogja Language School. b.
Pelaksanaan treatment ini dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Tiap satu kali treatment dilaksanakan selama 45 menit.
Untuk treatment pertama dan kedua lebih kepada jenis soal yang mudah dan sedikit, pada treatment ketiga dan keempat baru
kemudian peserta pelatihan diberikan jumlah soal yang lebih banyak. Adapun langkah-langkah pelaksanaanya yaitu