Kemampuan Awal Pre-test Hasil Penelitian

89 c. Deskripsi Data Kemampuan Awal pada Subjek OA Data kemampuan awal peserta pelatihan sebelum dilakukan treatment yang menggunakan permainan kooperatif dapat diketahui melalui hasil pre-test yang berbentuk soal pilihan ganda dan tes isian yang berjumlah 15 soal yang terbagi menjadi 3 indikator pencapaian. Indikator tersebut antara lain mengenali pendiktean dalam bentuk kata berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapatkan 5 poin, mengenali pendiktean dalam bentuk kalimat yang berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapat 5 poin dan juga tes isian dengan indikator ketercapaian mengisi bagian yang kosong dalam teks percakapan yang berjumlah 5 soal dengan total poin 20 poin, subjek mendapat 16 dengan menjawab 16 jawaban benar. Dari hasil tes yang berjumlah 15 soal tersebut, peserta pelatihan mendapatkan poin 26 dari total 30 poin. Nilai pre-test yang diperoleh subjek OA yang menggambarkan kemampuan awal subjek OA adalah 86,6 dengan presentase 86,6 dengan predikat sangat baik d. Deskripsi Data Kemampuan Awal pada Subjek D Data kemampuan awal peserta pelatihan sebelum dilakukan treatment yang menggunakan permainan kooperatif dapat diketahui melalui hasil pre-test yang berbentuk soal pilihan ganda dan tes isian yang berjumlah 15 soal yang terbagi menjadi 3 indikator pencapaian. Indikator tersebut antara lain mengenali pendiktean 90 dalam bentuk kata berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapatkan 5 poin, mengenali pendiktean dalam bentuk kalimat yang berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapat 5 poin dan juga tes isian dengan indikator ketercapaian mengisi bagian yang kosong dalam teks percakapan yang berjumlah 5 soal dengan total poin 20 poin, subjek mendapat 5 dengan menjawab 5 jawaban benar. Dari hasil tes yang berjumlah 15 soal tersebut, peserta pelatihan mendapatkan poin 15 dari total 30 poin. Nilai pre-test yang diperoleh subjek D yang menggambarkan kemampuan awal subjek D adalah 50 dengan presentase 50 dengan predikat sangat rendah. e. Deskripsi Data Kemampuan Awal pada subjek S Data kemampuan awal peserta pelatihan sebelum dilakukan treatment yang menggunakan permainan kooperatif dapat diketahui melalui hasil pre-test yang berbentuk soal pilihan ganda dan tes isian yang berjumlah 15 soal yang terbagi menjadi 3 indikator pencapaian. Indikator tersebut antara lain mengenali pendiktean dalam bentuk kata berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapatkan 5 poin. mengenali pendiktean dalam bentuk kalimat yang berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapat 5 poin dan juga tes isian dengan indikator ketercapaian mengisi bagian yang kosong dalam teks percakapan yang berjumlah 5 soal dengan 91 total poin 20 poin, subjek mendapat 8 dengan menjawab 8 jawaban benar. Dari hasil tes yang berjumlah 15 soal tersebut, peserta pelatihan mendapatkan poin 18 dari total 30 poin. Nilai pre-test yang diperoleh subjek S yang menggambarkan kemampuan awal subjek S adalah 60 dengan presentase 60 dengan predikat cukup. f. Deskripsi Data Kemampuan Awal pada Subjek SW Data kemampuan awal peserta pelatihan sebelum dilakukan treatment yang menggunakan permainan kooperatif dapat diketahui melalui hasil pre-test yang berbentuk soal pilihan ganda dan tes isian yang berjumlah 15 soal yang terbagi menjadi 3 indikator pencapaian. Indikator tersebut antara lain mengenali pendiktean dalam bentuk kata berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapatkan 5 poin, mengenali pendiktean dalam bentuk kalimat yang berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapat 5 poin dan juga tes isian dengan indikator ketercapaian mengisi bagian yang kosong dalam teks percakapan yang berjumlah 5 soal dengan total poin 20 poin, subjek mendapat 8 dengan menjawab 8 jawaban benar. Dari hasil tes yang berjumlah 15 soal tersebut, peserta pelatihan mendapatkan poin 18 dari total 30 poin. Nilai pre-test yang diperoleh subjek SW yang menggambarkan kemampuan awal subjek SW adalah 60 dengan presentase 60 dengan predikat cukup. 92 g. Deskripsi Data Kemampuan Awal pada Subjek Sp Data kemampuan awal peserta pelatihan sebelum dilakukan treatment yang menggunakan permainan kooperatif dapat diketahui melalui hasil pre-test yang berbentuk soal pilihan ganda dan tes isian yang berjumlah 15 soal yang terbagi menjadi 3 indikator pencapaian. Indikator tersebut antara lain mengenali pendiktean dalam bentuk kata berjumlah 5 soal dengan total poin 5 poin subjek mendapatkan 5 poin, mengenali pendiktean dalam bentuk kalimat yang berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapat 5poin dan juga tes isian dengan indikator ketercapaian mengisi bagian yang kosong dalam teks percakapan yang berjumlah 5 soal dengan total poin 20 poin, subjek mendapat 11 dengan menjawab 11 jawaban benar. Dari hasil tes yang berjumlah 15 soal tersebut, peserta pelatihan mendapatkan poin 21 dari total 30 poin. Nilai pre-test yang diperoleh subjek Sp yang menggambarkan kemampuan awal subjek Sp adalah 70 dengan presentase 70 dengan predikat cukup h. Deskripsi Data Kemampuan Awal pada Subjek P Data kemampuan awal peserta pelatihan sebelum dilakukan treatment yang menggunakan permainan kooperatif dapat diketahui melalui hasil pre-test yang berbentuk soal pilihan ganda dan tes isian yang berjumlah 15 soal yang terbagi menjadi 3 indikator pencapaian. Indikator tersebut antara lain mengenali pendiktean dalam bentuk kata berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek 93 mendapatkan 5 poin, mengenali pendiktean dalam bentuk kalimat yang berjumlah 5 soal dengan total poin 5, subjek mendapat 5 poin dan juga tes isian dengan indikator ketercapaian mengisi bagian yang kosong dalam teks percakapan yang berjumlah 5 soal dengan total poin 20 poin, subjek mendapat 12 dengan menjawab 12 jawaban benar. Dari hasil tes yang berjumlah 15 soal tersebut, peserta pelatihan mendapatkan poin 22 dari total 30 poin. Nilai pre-test yang diperoleh subjek P yang menggambarkan kemampuan awal subjek P adalah 73,3 dengan presentase 73,3 dengan predikat cukup. Berikut merupakan tabel dan grafik histogram data kemampuan awal subjek penelitian: Tabel 10. Kemampuan Awal Menyimak Bahasa Korea Nama Sebjek Hasil Tes Pred ikat R 43,3 Sangat Rendah Rf 50 Sangat Rendah OA 86,6 Sangat Baik D 50 Sangat Rendah S 60 Cukup SW 60 Cukup Sp 70 Cukup P 73,3 Cukup Setelah melihat tabel di atas, maka sebagai upaya memperjelas data tersebut akan disajikan grafik yang mencakup kemampuan awalpre-test peserta pelatihan sebelum diberikan Treatment dengan permainan kooperatif 94 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Subjek R Subjek Rf Subjek OA Subjek D Subjek S Subjek SW Subjek Sp Subjek P Gambar 2. Grafik Kemampuan Awal Menyimak Bahasa Korea pre-test Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kemampuan awal setiap peserta pelatihan berbeda-beda. Dari 8 peserta pelatihan subjek OA menunjukan bahwa subjek OA memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding dengan rekan-rekanya yaitu sebesar 86,6 terpaut 43,3 dengan subjek R yang memiliki kemampuan awal paling rendah diatara rekan-rekanya.

3. Penggunaan

Permainan Kooperatif dalam membantu meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Korea kelas calon TKI Lembaga Pendidikan Bina Insani Yogyakarta Penelitian ini menggunakan permainan kooperatif karena peserta pelatihan memerlukan variasi pembelajaran untuk menumbuhkan kembali semangat belajar dari rasa jenuh dengan metode pembelajaran yang monoton. Melalui permainan kooperatif ini peserta pelatihan dapat belajar secara kooperatif dan mendapat pengetahuan yang lebih banyak terutama dari teman-temanya. Pembelajaran seperti ini akan meningkatkan keterampilan menyimak 95 peserta pelatihan yang akan menunjang prestasinya dalam mengerjakan soal ujian EPS TOPIK yang dilaksanakan oleh HRD Korea sebagai salah satu persyaratan dalam bekerja ke Korea. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan permainan ini secara umum adalah peneliti melakukan apersepsi dan tanya jawab mengenai permainan kooperatif ini, seperti apakah permainan ini akan dimainkan oleh peserta pelatihan dan bagaimana aturan permainan yang digunakan. Setelah meyampaikan aturan permainan peneliti mempersiapkan berbagai peralatan dan bahan kemudian memberikan contoh permainan kooperatif yang akan dimainkan untuk memperjelas pemahaman peserta pelatihan terhadap permainan-permainan yang akan dilakukan. Setelah pemberian contoh peneliti mengajak peserta pelatihan untuk memulai permainan kooperatif yang dilaksanakan. Setelah permainan selesai peserta pelatihan diberikan soal evaluasi tiap treatment. Pembelajaran menyimak bahasa Korea ini dilakukan sebanyak 4 kali treatment. Berikut ini adalah deskripsi pembelajaran dengan variasi permainan kooperatif tiap treatment: a. Treatment I Treatment I dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Oktober 2016. Permainan yang dimainkan pada treatment I adalah permainan Can You Trust Your Ears. Sebelum melakukan permainan ini peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana peraturan 96 dalam permainan ini , kemudian setelah alat dan bahan siap dan peraturan sudah disampaikan, peneliti memberikan contoh pelaksanaan permainanya. Peserta pelatihan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari subjek R, SW, S dan Sp sedangkan kelompok kedua terdiri dari subjek D, Rf, P, OA. Setiap kelompok memainkan permainan secara bergantian. Kelompok pertama memainkan terlebih dahulu permainan ini kemudian setelahnya kelompok kedua yang mendapat giliran. Kedua kelompok tersebut memainkan permainan dengan me-rolling posisi anggota kelompoknya masing-masing. ada dua peran dalam permainan ini yaitu peran sebagai telinga dan juga peran sebagai penentu jawaban. Peran sebagai telinga mendengar rekaman audio menggunakan headphone. Sedangkan untuk peserta pelatihan yang berperan sebagai penentu jawaban bertugas untuk membacakan soal dan juga menentukan jawaban mana yang tepat. Setelah permainan ini berakhir peneliti kemudian memberikan soal evaluasi Treatment 1 untuk mengukur sejauh mana penguasaan materi yang telah diberikan. Berikut ini kondisi dan hasil dari treatment I, tiap-tiap subjek: 1 Subjek R Treatment I dilaksanakan, subjek R tertarik dan antusias dengan permainan yang akan dimainkan. Subjek R memberikan pertanyaan terkait peraturan yang dijelaskan oleh peneliti menandakan bahwa subjek R masih belum memahami 97 alur permainanya. Namun setelah peneliti memberikan contoh permainanya subjek R segera memahaminya, subjek R semakin antusias dan tertarik untuk segera melakukan permaian ini. Subjek R dalam pelaksanaan treatment I mengikuti dengan baik setiap instruksi yang diberikan oleh peneliti. Subjek R juga berperan aktif dalam kelompoknya. Setelah permainan berakhir peneliti memberikan evaluasi. Setelah permainan berakhir peneliti memberikan evaluasi baik pada kelompok dan masing-masing peserta pelatihan. Subjek R mengerjakan tugas dengan baik. Subjek R mendapatkan poin 8 dari total 10 poin. Hal ini menunjukan bahwa subjek R menguasai materi keterampilan menyimak membedakan pendiktean kata dan kalimat. 2 Subjek Rf Treatment I dilaksanakan, subjek Rf tertarik dan antusias dengan permainan yang akan dimainkan. Subjek Rf pada awal sebelum pemberian contoh juga belum memahami alur permainanya hal ini juga ditunjukan dengan bebarapa pertanyaan yang diajukan oleh subjek Rf terkait alur permainan. Namun setelah peneliti memberikan contoh permainanya subjek Rf segera memahaminya, subjek Rf semakin antusias dan tertarik untuk segera melakukan permaian ini. Subjek Rf dalam pelaksanaan treatment I mengikuti dengan baik setiap instruksi yang diberikan oleh