Permainan Kooperatif Metode Permainan

51 yang paling menonjol adalah kerjasama antar pemain dalam mencapai tujuan bersama. Permainan kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan 1 Permainan Ca n You Tr ust Your Ea r s, Dalam permainan ini peserta pelatihan akan dikelompokan, satu kelompok terdiri atas 3-4 orang dimana satu orang sebagai penentu jawaban dan sisanya akan membantu untuk memilihkan jawaban yang salah atau berperan sebagai otak dari si penentu jawaban sehingga akan memudahkan si penentu jawaban dalam memilih jawaban yang benar. Alasan pemilihan permainan ini adalah karena permainan ini merupakan jenis permainan kooperatif yang dapat dilakukan di dalam ruangan dan cocok untuk pembelajaran bahasa asing untuk segala usia. Permainan ini juga mudah dimainkan dan menggunakan sumber-sumber daya yang sudah ada. 2 P er ma ina n Whisper Ra ce, Dalam permainan ini peserta pelatihan akan dikelompokan, satu kelompok terdiri atas minimal 3 orang dimana nantinya setiap anggota akan secara berurutan menyampaikan pesan yang didengarnya melalui anggota 52 kelompoknya yang lain dan satu orang yang berada di barisan paling depan sebagai penentu pesan yang ia dengarkan. Manfaat permainan whisper race ini a memusatkan perhatian siswa terhadap struktur bahasa yang spesifik, pola- pola grammar, dan tentunya kosa kata atau vocabulary, b Menjadi penguat, peninjau, dan pemer-kaya pelajaran, c Menjamin keikutsertaan siswa dalam belajar bahasa asing secara maksimal, d dapat digunakan disemua kemampuan bahasa seperti listening, speaking, reading, dan writing, e memberikan jalan untuk menggunakan basa asing yang dipelajari dengan kreatif dalam situasi yang tidak menekan, f melibatkan partisipasi yang setara antara siswa yang cepat dan lambat belajar bahasa asing. Alasan pemilihan permainan ini adalah karena permainan ini merupakan jenis permainan kooperatif yang dapat dilakukan di dalam ruangan dan cocok untuk pembelajaran bahasa asing untuk segala usia. Permainan ini juga mudah dimainkan dan dengan berbagai keunggulanya permainan whisper race ini cocok dengan jenis soal dictation pada soal EPS Topik. 3 What’s Missing Dalam permainan ini peserta pelatihan akan dikelompokan, satu kelompok terdiri atas 3-4 orang dimana 53 nantinya kelompok akan mendengarkan audio yang akan diputar secara bersama-sama. Kelompok akan dihadapkan pada teks soal yang di beberapa bagian kalimat ada yang hilang dan tugas kelomok adalah menemukan bagian yang hilang tersebut secara bersama-sama. Alasan pemilihan permainan ini adalah karena permainan ini merupakan jenis permainan kooperatif yang dapat dilakukan di dalam ruangan dan cocok untuk pembelajaran bahasa asing untuk segala usia. Permainan ini juga mudah dimainkan dan menggunakan sumber-sumber daya yang sudah ada. 4 I a m the Dir ector . Dalam permainan ini peserta pelatihan akan dikelompokan, satu kelompok terdiri atas 3-4 orang dimana nantinya salah satu anggota kelompok akan menjadi director dan yang lainya akan berperan sebagai artis yang peranya nanti akan ditentukan oleh director. Sang director akan memiliki teks naskah dialog yang lengkap dan benar secara keseluruhan. sedangkan para artis akan memiliki teks yang memiliki beberapa bagian yang hilang. Diretor bertugas untuk memberi tahu sang artis tentang bagian yang hilang tersebut . Permainan ini dipilih karena dianggap cocok dengan kondisi peserta pelatihan. Alasan pemilihan permainan ini 54 adalah karena permainan ini merupakan jenis permainan kooperatif yang dapat dilakukan di dalam ruangan dan cocok untuk pembelajaran bahasa asing untuk segala usia. Permainan ini juga mudah dimainkan dan menggunakan sumber-sumber daya yang sudah ada. Semua permainan tersebut secara umum menggunakan prosedur umum dalam pembelajaran kooperatif yaitu dengan mengelompokan peserta pelatihan dalam kegiatan pembelajaranya, selain itu dalam permainan kooperatif yang paling ditonjolkan adalah kerjasama antar anggota kelompok sehingga dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa di arahkan untuk lebih aktif. Jadi metode permainan kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah can you trust your ears, whisper race, what’s missing dan I am the director. Secara sederhana permainan ini akan menempatkan peserta pelatihan untuk belajar secara berkelompok.

D. Penelitian yang Relevan

1. Jilly Maria Angela 2012 dalam penelitian tentang “efektifitas penggunaan teknik permainan bisik berantai dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Prancis siswa kelas X SMA Angkasa Yogyakarta menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada keterampilan menyimak bahasa Prancis antara siswa yang diajar 55 dengan teknik permainan bisik berantai dan tidak diajar dengan teknik permainan bisik berantai. Dengan peningkatan rerata skor keterampilan menyimak kelas eksperimen 2,40. Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik permainan bisik berantai lebih efektif daripada teknik konvensional dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Prancis. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan dari sisi variabel yaitu menguji efektifitas permainan untuk meningkatkan keterampilan menyimak bahasa asing. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah dari sisi bidang kajianya yaitu bahasa asing yang diteliti. Jika dalam peneliti ini mengkaji tentang keterampilan menyimak bahasa Prancis maka penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah keterampilan menyimak bahasa Korea. penelitian yang akan peneliti laksanakan dengan penelitian juga berbeda secara desain penelitian yang berbeda. 2. Oktafi Dessy Maresha 2011 dalam penelitian tentang Permainan Kooperatif dalam Meningkatkan keterampilan sosial anak prasekolah di TK Kemala Bhayangkari 81 Magelang menunjukan bahwa permainan kooperatif dapat meningkatkan keterampilan sosial anak di tk Kemala Bhayangkari 81 Magelang. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kompetensi dasar yang ditunjukan oleh para siswa 56 setelah diberikan perlakuan, antara lain dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa, dapat mengekspresikan emosi yang wajar, dan mulai menunjukkan sikap disiplin. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah variabel penelitian yang diteliti yaitu permianan kooperatif. Penelitian ini juga mengujikan tentang efektifitas dari permaianan kooperatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bahwa penelitian ini mengujikan efektifitas permainan kooperatif terhadap keterampilan sosial anak prasekolah. Subjek penelitian juga membedakan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan jika penelitian ini diujikan pada anak-anak usia prasekolah maka penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah diujikan pada peserta pelatihan usia dewasa.

E. Kerangka Berpikir

Berikut ini merupakan diagram kerangka berpikir Kursus Bahasa Korea Kelas Calon TKI Kelas Umum Keterampilan Bahasa yang diajarkan Menyimak, Membaca, Berbicara, Menulis Metode permainan kooperatif can you trust your ears, whisper race, what’s missing dan I am the director secara berkelompok, Kurang variasinya metode pembelajaran listening bahasa Korea dan kurang optimalnya keterampilan listening peserta pelatihan Keterampilan menyimak bahasa Korea Pendiktean Pemahaman awal 57 Dalam pembelajaran kursus bahasa Korea dibagi menjadi 2 yaitu kelas umum dan kelas calon TKI. Untuk kelas calon TKI terdapat 60 bab pembelajaran yang ditempuh selama 3 bulan pembelajaran dengan 2 kali pertemuan setiap minggunya. Pembelajaran yang dilakukan secara umum dengan menggunakan text book yang diterbitkan oleh pihak HRD Korea. Sama seperti kelas umum kelas calon TKI juga mengajarkan 4 keterampilan dasar berbahasa yaitu keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Namun terdapat perbedaan tujuan pembelajaran untuk kedua kelas, untuk kelas calon TKI pembelajaran lebih diarahkan untuk melakukan persiapan ujian EPS Topik dengan ketentuan soal ujian tes adalah terdiri dari 25 soal reading dan 25 soal listening. Sehingga dalam pembelajaran kelas calon TKI lebih mengarahkan untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan membaca. Untuk meningkatkan keterampilan menyimak lebih banyak dengan latihan soal biasa dengan peraturan seperti melakukan ujian EPS Topik. Pembelajaran yang monoton menyebabkan peserta pelatihan merasa bosan dan nilai menyimak masih cukup rendah sehingga diperlukan metode baru untuk dapat meningkatkan keterampilan menyimak peserta pelatihan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa adalah metode permainan seperti permainan kooperatif siswa di arahkan untuk lebih aktif dalam pembelajaran bersama kelompoknya. Metode permainan kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur umum dalam pembelajaran kooperatif yaitu