Rasional Penggunaan Media Pembelajaran Menurut Teori Komunikasi

141

3. Analisis Penggunaan Media pembelajar PPKn SMP menurut Ilmu Komunikasi

Pengguna media pembelajaran PPKn SMP merupakan salah satu komponen-komponen yang ada dalam proses belajar mengajar. Dikarenakan dalam proses interaksi beajar mengajar di kelas menyangkut komunikasi antara pendidik sebagai pembawa pesan selain itu juga peserta didik sedangkan saluran atau media bisa guru aatau siswa juga bisa berupa buku dan alat-alat lainnya yang memfasilitasi penyelenggaraan pembelajaran secara lancer. Khusus dalam pembelajaran PPKn SMP pesan yang bermuatan ajaran nilai, norma dan moral disajikan dalam kompetensi inti yakni kompetensi spiritual dan kompetensi social. Untuk kepentingan pembelajaran oleh guru ditauangkan dalam simbol-simbol komunikasi, yang berbentuk verbal, non verbal maupun visual. Penggunaan media pembelajaran sebagai informasi pesan dalam pembelajaran PPKn SMP perlu dianalisis sedemikian rupa sehingga tepat dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Namun disebabkan dalam proses belajar mengajar di kelas menyangkut komunikasi antar manusia, antara pembawa pesan dan penerima pesan, antara penyamai informasi dengan penerima informasi tenyata tidak selalu berjalan sebagaimana yang dikehendaki, terjadi kegagalan atau tidak mencapai tujuan, target dan harapan dari pihak2 yang terlibat dalam penggunaan informasi tersebut. Peserta didik sebagai penerima pesan tidak memahami apa yang disampaiakan pembawa pesan. Pembelajaran PPKn SMP yang sarat dengan komunikasi yang bersifat pendidikan nilai , norma, moral yang sifatnya abstrak ternyata lebih kompleks kesulitan yang di hadapi guru. Hasil penelitian Untari 2010 menunjukkan bahwa kegagalan komunikasi dalam proses pembelajaran PPKn SMP di kota Malang menunjukkan tidak semua peserta didik menerima pesan 100. Dalam pembelajaran yang konvensional, terjadi miskonsep dikarenakan kesalahan persepsi peserta didik dalam menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya, terdapat 70 peserta didik yang dapat menerima dengan baik pesan yang disampaikan oleh guru, selebihnya . bahkan dalam suatu sekolah ada yang 35 yang dapat menerima dengan baik pesan yang 142 disampaikan gurunya, selebihnya tidak dapat mencerna pesan dan informasi gurunya dalam interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran . Penggunaan media pembelajaran PPKn SMP yang dipergunakan proses belajar mengajar untuk mengkomunikasikan nilai moral, oleh karenanya media tersebut harus sifatnya yang diamabil dalam kehidupan nyata siswa , sehingga siswa merasa terlibat di dalamnya. Media juga mampu mendorong siswa untuk menganalisis secara kooperatif dengan siswa lainnya.

4. Analisis Penggunaan Media Menurut Teori Informasi 1. Media Pembelajaran menurut teori informasi

Media pembelajaran menurut teori informasi sebagaimana dikemukakan Al Hakim 2010 menyatakan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan.Hakikat belajar mengajar merupakan peristiwa belajar-mengajar yang terjadi apabila peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar yang disiapkan sedemikian rupa oleh gurunya. Oleh karena itu seorang guru dalam proses belajar mengajar di kelas memiliki kewajiban untuk merencanakan dan lakukan pengelolaan berbagai kegiatan termasuk penyiapan informasi berisi pesan yang mendorong peserta didik berpikir kreatif, inovatif dan progresif. Dengan demikian dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi yang bersifat edukatif dengan menggunakan informasi pembelajaran sebagai wahananya. 2. Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Informasi Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar hakekatnya proses informasi sebagai proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Proses penerimaan informasi kegiatan belajar mengajar terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.