Saran Penggunaan Modul ips smp kelompok kompetensi i

8 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ANALISIS NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA Oleh: Rahma Tri Wulandari, S.Pd.

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran yang diberikan dalam modul ini adalah: 1. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan baik dan benar 2. Peserta diklat dapat menganalisis secara tepat tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan analisis nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila 2. Menunjukkan analisis Pancasila sebagai dasar negara 3. Menunjukkan analisis nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

C. Uraian Materi 1. Analisis Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila

Pancasila merupakan suatu sistem nilai. Oleh karena itu, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai yang memiliki perbedaan satu sama lain, namun kesemua sila yang ada merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila I sampai dengan sila V dari Pancasila merupakan cita-cita, harapan, dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya agar terwujud masyarakat yang sejahtera. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mempunyai tingkatan dan bobot yang berbeda dan saling melengkapi. Nilai-nilai itulah yang dimiliki bangsa Indonesia yang memberikan pola bagi sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sebagai berikut : a. Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa 9 Sila pertama pada Pan casila ini menaungi dan merupakan “roh” dari sila-sila berikutnya. Hal ini mengandung arti bahwa negara yang didirikan merupakan pengejawantahan tujuan manusia sebagi makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. b. Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Sila ke-2 didasari dan dijiwai oleh sila ke-1, mendasari dan menjiwai sila ke-3, sila ke-4 dan Sila ke 5. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai- nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Nilai kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama. c. Sila ke-3: Persatuan Indonesia Sila ke-3didasari dan dijiwai oleh sila ke-1 dan sila ke-2, mendasari dan menjiwai sila ke-4, dan Sila ke 5. Sila ini mengandung makna bahwa negara adalah penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara merupakan suatu wadah bersama semua suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Perbedaan merupakan ciri khas elemen-elemen pembentuk negara. Sebagai konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam satu persatuan yang dilukiskan dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk diperuncing menjadi sebuah konflik, tetapi untuk saling mewujudkan persatuan dalam kehidupan bersama, untuk mewujudkan tujuan bersama sebagai bangsa. d. Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ke-4 didasari dan dijiwai oleh Sila ke-1, Sila ke-2 dan Sila ke-3, mendasari dan menjiwai Sila ke 5.Nilai yang terkandung dalam sila ini adalah bahwa hakikatnya negara merupakan sebuah penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Nilai tersebut bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam aspek moralitas, kenegaraan, aspek politik, maupun aspek hukum dan perundang-undangan. e. Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia