Analisis Penggunaan Media Menurut Teori Informasi 1. Media Pembelajaran menurut teori informasi

143 Peran penting informasi sebagai media pembelajaran tidak perlu diragukan lagi, Sadiman 1993 menyatakan bahwa proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses menyapaikan informasi, dimana pesan, sumber pesan, salurannya sebagai media dan penerima pesan adalah komponen-komponen prosesn penyampaian informasi. Informasi dalam interaksi pembelajaran itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk ke dalam kesadaran peserta didik melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran, penglihaan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk ke kesadaran manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media visual, dan media audiovisual gabungan media audio dan visual. Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi pada saat ini berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan secara serentak lebih daripada satu media dalam proses komunikasi, informasi dan pembelajaran. Konsep multimedia didasarkan atas pertimbangan bahwa penggunaan lebih dari pada satu media yang menyentuh banyak indera akan membuat proses komunikasi termasuk proses pembelajaran lebih efektif.

5. Analisis Penggunaan Media Pemelajaran PPKn SMP menurut Teori Informasi

Analisis penggunan media pembelajaran PPKn SMP dari perspektif teori informasi harus selaras dengan karakteristik PPKn. sebagaimana yang ditetapkan kurikulum, bahwa PPKn sebagai mata pelajaran yang pergunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan meimplementasikan dan melestarikan nilai-nilai dan moral yang berbasis Pancasila. Dalam proses komunikasi atau proses informasi dan juga proses pembelajaran sering dijumpai masalah atau kesulitan. Beberapa masalah dalam proses komunikasi, misalnya: Ditinjau dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang dipelajari, dsb. Di tinjau dari pendidik, misalnya 144 pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan, ketidak ajegan, dsb. Ditinjau dari pesan atau materi yang disampaiakan, misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil, abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh, dsb. Analisis penggunaan media pembelajaran PPKn SMP ditinjau dari teori informasi pada hakekatnya berorientasi pada bagaimana informasi yang disampaikan guru dapat diproses sehingga dapat dipahami serta tidak terjadi ketimpangan dengan informasi. Untuk itu proses informasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Prinsip terpenting yakni informasi yang berwujud pola alamiah atau berupa simbol yang kompleks. Pada prinsip ini guru harus kreatif memilih cara menyajikan atau menyusun informasi baru untuk ditafsirkan siswa dengan lebih mudah b. Prinsip dasar kedua, informasi memiliki makna yang serupa bagi orang-orang yang berbeda, selama mereka memiliki konsep- konsep serupauntuk diterapkan c. Prinsip dasar ketiga .bahwa untuk menciptakan pola pada setiap peralatan berupa gambar, tanda, simbol dan sebagainya maka alat dan bahan tersebut harus berkemampuan menerima keadaan yang berbeda d. prinsip dasar keempat, proses informasi merupakan prosesyang bersifat memilih, yang memelukan pengamatan selektif, perhatian selektif dan selektif terhadap informasi yang digunakan bersama. 6. Analisis Penggunaan Media Menurut Kerucut Pengalaman a. Media Pembelajaran Menurut kerucut pengalaman Media pembelajaran menurut kerucut pengalaman Edgar Dalediklasifkasikan menurut nilai pengalaman “ The Cone of Experience ” atau kerucut pengalaman Dale menggambarkan pengalaman manusia atau dalam hal ini pengalaman peserta didik mulai dari pengalaman langsung sebagai pengalaman kerucut bawah sampai pengalaman di puncak kerucut yakni lambang verbal, sebagaimana digambarkan dalam kerucut berikut: