84 Rincian Kegiatan
Waktu Prasarana
Pendukung Tutor
Peserta Diklat
Awal Presensi dan
Apersepsi mempersiapkan diri
agar dapat mengikuti PBM dengan sebaik-
baiknya. Bertanya atas hal-hal
yang kurang difahami 15
menit LCD
pengeras suara
Laptop komputer
Jaringan internet
dan lembar
kerja Inti
Ceramah bervariasi dan penugasan
tentang Perekat Keberagaman Bangsa
Indonesia mengkaji dan
memahami materi Diskusi dan kerja
kelompok 75
menit
Penutup Review materi
merangkum menyimpulkan
10 menit
Tabel 13. Aktivitas Pembelajaran Analisis Perekat Keberagaman Bangsa Indonesia
E. LatihanKasusTugas
1. Lakukan kajiananalisis terhadap hakikat penerapan Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia yang multicultural.
2. Lakukan kajiananalisis terhadap hakikat penerapan Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat multikulturalisme Indonesia dengan benar
3. Lakukan kajiananalisis terhadap praktik dalam kehidupan yang ber- Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat keberagaman bangsa dengan benar
4. Lakukan kajiananalisis terhadap hakikat penerapan simbol-simbol perekat bangsa Indonesia dalam peraturan perundangan dengan benar
F. Rangkuman
1. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bisa ditemukan dalam Kitab Sutasoma karya dari Mpu Tantular yang ditulis pada abad XIV pada era Kerajaan
Majapahit. Karya Mpu Tantular tersebut oleh para founding fathers diberikan penafsiran baru sebab dianggap sesuai dengan kebutuhan strategis
bangunan Indonesia merdeka yang terdiri atas beragam agama, kepercayaan, etnis, ideologi politik, budaya dan bahasa.
2. Jika kalimat tersebut diterjemahkan perkata, maka kata bhinneka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta
85 berarti macam dan menjadi pembentuk kata aneka dalam Bahasa
Indonesia. Kata tunggal berarti satu. Kata ika berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan Beraneka Satu Itu, yang bermakna
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.
3. Para pendiri negara mencantumkan banyak sekali pasal-pasal yang mengatur tentang keberagaman. Salah satu pasal tersebut adalah tentang
pentingnya keberagaman dalam pembangunan selanjutnya diperkukuh dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa Lambang Negara ialah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang
berasal dari keanekaragaman. 4. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No
24 Tahun 2009 mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. LN 2009 Nomor 109, TLN 5035. Sebelumnya lambang
negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1958. Pasal 36 A, yaitu Lambang Negara Ialah
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut risalah sidang MPR tahun
2000, bahwa masuknya ketentuan tentang lambang negara dan lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945 yang melengkapi pengaturan tentang bendera negara dan bahasa negara yang telah ada sebelumnya adalah ikhtiar untuk memperkukuh
kedudukan dan makna atribut kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus berubah.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi analisis perekat keberagaman bangsa indonesia?
2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi analisis perekat keberagaman bangsa indonesia?