Analisis Ideologi Terbuka dan ideologi Tertutup

22 sistematis dan berkaitan dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat.2.Ideologi Komprehensif adalah suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Ideologi Aspek Partikular Komprehensif Karakteristik • Nilai-nilai, gagasan, pikiran dan cita-cita sebagai keyakinan-keyakinan yang tersusun secara sistematis dan berkaitan dengan kepentingan kelas sosial tertentu. • Nilai-nilai, gagasan, pikiran dan cita-cita bersifat menyeluruh sebagai hasi akomodasi tanpa berpihak pada kelas sosial ataupun golongan tertentu Relasi antara penguasa dan rakyat • Negara melindungi dan menjalankan idealisme tertentu, misalnya negara komunis melindungi kaum proletar, negara liberal membela kebebasan individu • Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat Tabel 5. Analisis Ideologi Partikular dan Komprehensif

c. Pendorong Gagasan Menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka

Beberapa faktor yang mendorong gagasan dan pikiran menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka, sebagaimana pandangan Moerdiono 1992:400 yang dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: Pertama, Perubahan dan perkembangan masyarakat yang cepat. Seiring dengan pesatnya pembangunan nasional, maka terjadi perkembangan masyarakat secara cepat, sehingga problema yang datang tidak senantiasa dapat dijawab secara ideologi sesuai dengan pemikiran-pemikiran ideologi sebelumnya. Misalnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA saat ini, tidak memungkinkan suatu negara menurup diri dari pasar , terjad pergeseran peran negara, Noziex execive, atau Gramsci menyebutnya negara tidak lagi memiliki hagemoni Margono, 201, karena peran pemerintah mulai terkurangi oleh peran organisasi non-pemerintah, ataupun badan usaha swasta, sehingga gejala ini memerlukan kejelasan sikap secara ideologis. Dengan demikian dapat disarikan bahwa proses pembangunan nasional berencana menunjukkan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia secara cepat dan dinamis yang membawa konsekuensi bahwa tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara ideologis sebagaimana ideologi sebelumnya yang tertutup.