Pendorong Gagasan Menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
23 Kedua, Runtuhnya ideologi tertutup marxisme-leninismekomunisme.
Menjelang abad ke 21 terjadi perubahan besar dimana ideologi komunis Uni Soviet tumbang setelah puluhan tahun menjadi kiblat ideologi komunis dunia.
Komunisme memposisikan sebagai ideologi tertutup yakni ideologi yang merasa sudah mempunyai seluruh jawaban terhadap kehidupan ini, sehingga
yang perlu dilakukan adalah melaksanakan secara dogmatik. Kesimpulannya bahwa realita runtuhnya ideologi tertutup seperti marxisme, leninisme
komunisme, maka ideologi tertutup dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi terbuka atau tetap mempertahankan ideologi lainnya
Ketiga, Praktik Ideologi tertutup di masa lalu. Pengalaman sejarah politik Indonesia disaat pengaruh komunisme sangat besar dalam segala sendi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana ideologi komunisme yang bersifat tertutup telah mempengaruhi Pancasila,sehingga
dalam pelaksanaan pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Oleh karenanya Pancasila tidak mungkin lagi tampil sebagai acuan bersama sebagai
alat yang secara konseptual dipergunakan untuk menyerang lawan- lawan politik dengan kebijaksanaan pemerintah absolut dan totaliter, sehingga
setiap perbedaan pandangan menjadi alasan untuk secara langsung menjastifikasi sebagai anti pancasila.
Keempat, Penempatan Pancasila sebagai asas tunggal. Pada saat negara menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas ternyata menjadikan
kualifikasi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tersandera karena hakekatnya terdapat kawasan kehidupan yang bersifat otonom yang
secara tidak langsung mengacu pada nilai Pancasila. Salah satu di antaranya adalah nilai-nilai religi. Tekad kuat untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-
satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ternyata tidak tepat, oleh karenanya oleh MPR tahun 1999 istilah Pancasila
sebagai satu-satunya asas telah dicabut, namun pencabutan ini diartikan sebagai pengembalian fungsi utama Pancasila sebagai dasar Negara. Dalam
kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila harus dijadikan jiwa volkgeits bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam
pengembangan Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Di samping itu, ada faktor lain, yaitu adanya tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai
alternative ideologi dunia. Terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka sebagaimana dikemukanan Murdiono yang dirujuk Untari
24 2012 yakni sebagai berikut:
Pertama, nilai dasar. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila
Pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar
tersebut tertuang di dalam Pembukaan UUD NRI 1945. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai suatu norma dasar yang
merupakan tertib hukum tertinggi, sebagai sumber hukum positif dan memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Nilai dasar ini
bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945;
Kedua, nilai instrumental. Nilai yang memberikan arahan, kebijakan,
strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Nilai instrumental ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila,
yang penjabarannya disesuaikan dengan perkembangan jaman, seperti penetapan GBHN, UU, struktur kelembagaan, dan sebaganya.
Ketiga nilai praktis. Realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu
realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam realisasi praksis inilah
penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan reformasi. Kaelan, 2003.
Sifat Terbuka Pancasila juga dapat dianalisis dalam prinsip-prinsip setiap silanya sebagaimana dikemukakan oleh Winarno. S 2007,6 bahwa
Pancasila merupakan ideologi terbuka sebab ideologi Pancasila bersumber pada kondisi obyektif, konsep, prinsip dan nilai-nilai orisinal masyarakat
Indonesia sendiri. Prinsip-prinsip tersebut adalah sila-sila Pancasila itu sendiri yang memuat doktrin mendasar sebagai berikut:
a. Religiositas, memuat gagasan, ide dan fundamental value tentang hubungan manusia dengan dzat mutlak, apapun predikatnya.
b. Humanitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value tentang posisi manusia dengan sesamanya. Interdependensi antar manusia sejalan
dengan harkat
dan martabat
dalam menciptakan
justice dan
keberadaannya sebagai makhluk tertinggi ciptaanNya. c. Nasionalitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value bahwa insan
yang berada diatas geografis nusantara ini disebut dan layak sebagai bangsa. Loyalitas tunggal, heroisme, patriotisme, bela negara merupakan
hubungan mutlak warganagera dengan nation-state Indonesia.
25 d. Soverenitas, memuat gagasan , ide dan fundamental value bahwa yang
berdaulat di NKRI adalah rakyat. Negara Indonesia negara demokrasi, sehingga segala sesuatunya berasal dari oleh dan untuk rakyat. Karena
Indonesia roh demokrasinya Pancasila, maka memiliki ciri khas, yakni kerakyatan
yang dipimpin
oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan. e. Sosialitas, memuat gagasan ide dan fundamental value tentang manusia
“diseberang jembatan emas” kemerdekaan yang menjadi tujuan berdirinya NKRI adalah bangsa yang berbahagia sejahtera, keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Bukanlah keadilan perorangan atau sekelompok. Semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu.