Nilai Sosial Nilai Estetika

hati yang kuat tidak mudah menyerahkan kepada perbuatan amoral, dan menuntun ilmuwan untuk menunaikan panggilan tugasnya yaitu kemaslahan dan kemajuan bagi dunia, manusia, dan kemanusiaan. Bertolak dari uraian di atas, bahwa nilai pendidikan moral menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat dari seorang individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku, untuk menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.

c. Nilai Sosial

K -hal yang berkenaan dengan masyarakat atau kepentingan umum. Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Perilaku sosial berupa sikap seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara berpikir, dan hubungan sosial bermasyarakat antarindividu. Nilai sosial dalam karya sastra adalah penggambaran suatu masyarakat sosial oleh karya sastra dalam sebuah masyarakat. Tata nilai sosial tertentu akan mengungkapkan sesuatu hal yang dapat direnungkan dalam karya sastra dengan ekspresinya. Pada akhirnya dapat dijadikan cermin atau sikap para pembacanya Suyitno, 1986:31 dalam Sugihastuti, 2002:45. Nilai sosial dapat diartikan sebagai landasan bagi masyarakat untuk merumuskan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri, dan berperan penting untuk mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku. Nilai sosial mengacu pada hubungan individu commit to user dengan individu yang lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Berdasarkan pendapat di atas, nilai sosial sebagai kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku yang mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai tersebut. Nilai sosial merupakan sikap-sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting.

d. Nilai Estetika

Dedy Sugono 2003:61, menyatakan bahwa keestetikaan dalam karya sastra dapat ditengarai sebagai berikut. 1 Karya itu mampu menghidupkan atau memperbarui pengetahuan pembaca, menuntutnya melihat berbagai kenyataan kehidupan, dan memberikan orientasi baru terhadap hal yang dimiliki. 2 Karya itu mampu membangkitkan aspirasi pembaca untuk berpikir, berbuah lebih banyak, dan berkarya lebih baik bagi penyempurnaan kehidupan 3 Karya itu memperlihatkan peristiwa kebudayaan, sosial, keagamaan, yang berkaitan dengan peristiwa masa kini dan masa depan.

e. Nilai Budi Pekerti