Tokoh Profeminisme a Retno

ada perdebatan diantara mereka. Karena suaminya selalu menyakiti hati Retno, dan dia sudah tidak betah lagi maka Retno mengambil keputusan dengan jalan bercerai. Retno menganggap bahwa perceraian bukan suatu yang aib kalau sudah tidak ada jalan lain. Untuk apa dipertahan berumah tangga kalau tidak ada kedamain, kenyamanan di dalam rumah, bahkan yang ada perdebatan dan pertengkaran. Suami yang selalu menginginkan tampil sempurna, kaku, suka memaksakan kehendak membuat hate Retno amat menyakitkan perasaannya. Di sinilah letak kemandirian Retno mengambil keputusan untuk melanjutkan kariernya karena die masih muda, masih panjang masa depannya. Untuk meraih kariernya dia akan melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinggi. Sehingga dia bisa berhasil bukan karena seorang laki-laki tetapi karena seorang perempuan yang tidak mau didominasi laki-laki.

C. Tokoh Profeminisme dan Kontra Feminisme dalam Novel

Istana Emas

1. Tokoh Profeminisme a Retno

Retno sebagai seorang istri sangat tidak setuju kaum patriarki, yang mutlak laki-laki mendominasi perempuan. Sebagai istri Retno menginginkan kedudukan laki-laki dan perempuan seja sejajar. Perempuan bebas berkarier sesuai dengan kemampunya, commit to user perempuan bukan sosok yang lemah. Dalam penggalan novel dapat kita lihat sebagai berikut. Aku bukan Aryanti yang mau dirias, dipoles, dan dibungkus gemerlapnya kemewahan demi gengsi suami yang menganggapnya kemewahan demi gengsi suami yang menganggap diri sebagai sang pemilik. Aku bukan milik siapa-siapa selain milik Tuhan dan milik diriku sendiri. Kendati telah menjadi istri orang, Kepribadian dan sejumlah ciri karenanya. Dengan demikian aku juga berhak menentukan diriku sendiri. Menolak keinginan suami yang tak sesuai dengan hati nuraniku. Aku harus bisa membuka mata suamiku. mencetuskan apa yang kuinginkan.Maria A. Sardjono, 2010: 272-273 Menurut penggalan cerita di atas sosok Retno menganggap dirinya sebagai barang, karena suaminya selalu mengatur demi gengsi. Retno sebagai istri tidak mau untuk selalu tampil resmi, berdandan, selalu diatur dalam hal apapun. Retno sangat marah terhadap suaminya bahwa istri itu milik suami seutuhnya, bagi Retno itu salah besar. Istri mempunya hak menentukan dirinya sendiri tidak harus tunduk kepada kamua suami. Retno mempunyai pandangan yang modern, mengedepankan gender. Bahwa kaum perempuan sejajar dengan laki-laki, baik dalam bidang berorganisasi, ekonomi, dan lain sebagainya. Mestinya di dalam berkeluarga antara suami istri saling mengisi, kedudukannya commit to user sama dalam bahasa jawa bukan istri sebagai konco wingking tetapi sebagai pendamping. Sosok Retno dengan adanya perempuan sebagai stereotipe atau pelabelan yang menimbulkan ketidakadilan bagi perempuan, hal itu sangat ditentang olehnya. Stereope yang terjadi di mayarakat yang dilekatkan kepada umumnya kaum perempuan sehingga berakibat menyulitkan, membatasi, memiskinkan, dan merugikan kaum perempuan. Secara jujur, aku mengakui hal itu. Aku memang ingin menentang semua yang diinginkan Mas Yoyok dan juga membantah semua yang ia katakan. Dasarnya, aku tidak ingin berada di bawah dominasinya seperti yang dialami Aryanti. Namun kalau mau lebih jujur lagi, aku ingin membalas apa yang pernah dilakukan Mas Yoyok terhadap Aryanti, yang tidak pernah berani dibantah sahabatku itu. Maria A. Sardjono, 2010:289. Menurut kutipan novel di atas bahwa Retno membunyai emasional untuk membalas sakit hati sahabatnya, yang pernah dialami sewaktu hidup bersama Yoyok. Karena Retno sebagai istri tidak mau berada di dalam kekuasaan suami. Perempuan bukan merupakan kaum yang lemah, selalu dilindungi, selalu dibatasi bahkan tidak mempunyai hak untuk menentukan dirinya sendiri. Ketidakadilan gender yang dialami Retno dalam rumah- tangganya yang dilakukan oleh suaminya, membuat Retno selalu commit to user menentang keinginannya. Gender bukanlah kodrat, gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang berstruktur. b Ibu Retno Ibu Retno merupakan sosok ibu yang modern, bijaksana penuh pengertian terhadap anak-anak dan suaminya, ia seorang ibu rumah tangga yang kuat dalam mendidik anak-anak sehingga menjadi anak yang mandiri, tidak mau dipermainkan atau dilecehkan kaum laki-laki. Ibu Retno sebagai istri tidak mau duduk dan hanya menanti suami pulang kerja, kerja di dapur. Tetapi bersama-sama suami menciptakan suasana rumah tangga menjadi nyaman, terbuka antar penghuni rumah tersebut. Seperti terlihat dalam penggalan cerita novel Ista na Ema s di bawah ini. Sama seperti manusia di mana-mana, laki-laki atau perempuan, aku juga seorang pribadi otonom yang mempunyai hak untuk menentukan diriku sendiri dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Keberadaanku sebagai individu tidak tergantung pada siapa pun. Itulah yang selalu kusadari. Aku sangat tidak setuju pada pandangan yang mengatakan bahwa perempuan atau istri berada di bawah superioritas laki-laki. Aku juga tidak setuju pada ajaran yang mengatakan bahwa istri harus menempati posisi subordinat menyang swargo nunut, menyang neroko ka Seolah perempuan sangat tergantung pada laki-laki dan tidak commit to user punya kekuatan untuk melakukan sesuatu atas nama dirinya sendiri. Maria A. Sardjono, 2010:16 2 Tokoh Kontra Feminisme a Aryanti Adanya pengaruh budaya patriarki dalam masyarakat, sosok. Aryanti terbentuk menjadi perempuan yang memiliki kewajiban bahkan tunduk kepada suami. Suaminya menjadi sosok pemimpin yang harus dihormati, orang lain tidak boleh menentang keinginannya. Karena suami menjadi pimpinan maka dia sering menjaga jarak, bahkan dengan istrinya pun begitu. Seperti penggalan novel berikut ini. dipahami. Dan seperti katamu, ia sering mengambil jarak dengan orang lain. Bahkan juga dengan diriku, sehingga aku sering merasa seperti berhadapan dengan orang asing. Bukan dengan suamiku. Terkadang aku merasa lelah dan kesepian berusaha untuk menerima apa pun yang dimauinya dan apa pun yang dilakukannya tanpa banyak komentar, yah... semuannya jadi berjalan dengan baik. Bagiku yang penting adalah kedamaian dan ketenagan itu nyaris semu karena aku sering gelisah sendiri tanpa tahu jelas apa penyebab Maria A. Sardjono, 2010:55 Uraian di atas menggambarkan bahwa budaya patriarki yang berakar kuat di masyarakat menyebabkan adanya ketidakadilan gender. Laki-laki yang seharusnya mengayomi di dalam rumah tangga commit to user justru membuat hati istrinya gelisah, tak nyaman, bahkan sering berhadapan dengan suami seperti orang asing. Menuruti apa yang dimaui suaminya. Secara sadar atau tidak sadar Retno telah ditindas dengan perlakuan suaminya itu. Terbukti Retno gelisah sering tanpa alasan yang jelas, hal ini kalau berlarut- larut akan menjadikan psikisnya. b Yoyok Bahkan di dalam keluarga besarnya Yoyok dianggap sebagai pemimpin. Jadi tidak hanya di kantor saja ia meminpin, mestinya sebagai pemimpin dapat membedakan. Pegang pimpinan di rumah di samakan dengan di kantor, hal itulah yang dilakukan sosok pelaku Yoyok. Mari kita lihat penggalan novel berikut ini. Yoyok juga dianggap sebagai pemimpin mereka. Mungkin karena itu sikapnya menjadi serba hati-hati agak kaku dan mau mengatur apa saja karena terkondisikan begitu. Meskipun tujuannya baik, tetapi kan tidak semua orang bisa menerima. Tiga sepupunya yang kuliah di Jakarta dan pernah tinggal bersama kami, pergi satu per satu pindah ke tempat lain. Maria A. Sardjono, 2010:50. Kutipan di atas menunjukkan bahwa sosok Yoyok merupakan pimimpin yang otoriter. Sebagai kepala rumah tangga mestinya menjadi pimpinan yang lelindungi kepada penghuni rumah itu, sehingga merasa nyaman. Karena sifatnya yang kaku orang-orang yang menghuni rumah bersama satu per satu meninggalkanya. commit to user Sikap suami seperti Yoyok banyak ditentang oleh kaum perempuan karena banyak istri, menginginkan hidup saling menghormati, tidak mau dikekang. Sosok Yoyok inilah yang selalu memaksakan kehendaknya kepada orang yang ada disekalilingnya. Seperti penggalan cerita novel dan berikut ini. keberadaanmu ada di bawah tanggungjawabku sebagai serius. Maria A. Sardjono, 2010:341 Kutipan di atas menggambarkan bahwa sosok Yoyok merupakansuami yang mendominasi istrinya. Seharusnya suami itu melindungi, mengayomi istri. Hal ini suami selalu mendikte, mengekang, memaksakan kehendak kepada istri. Sikap orang yang selalu menang sendiri, dapat dilihat dari roman mukanya yang amat serius. Membuat istri menentang, membantah sehing-ga kehidupan rumahtangganya tidak bahagia. Seorang perempuan kalau sudah diperistri laki-laki bukan berarti laki- laki dapat menguasai istri. Seorang istri mempunyai kebebasan untuk menentukan kenyaman, kedamain, dan kebahagiaan di hatinya. c Ibu Aryanti Ibu Aryanti termasuk perempuan yang konservatif dengan sikap yang patuh, berbakti, dan menganggap citra perempuan itu ada di dalam rumah tangganya dan menjadi istri yang setia. Seperti penggalan novel berikut ini. commit to user Meskipun kedudukan suami-istri sejajar, tetapi dalam banyak hal seorang istri harus patuh terhadap suami karena dia adalah kepala keluarga. Maria A. Sardjono, 2010:54 Sosok ibu Aryanti menunjukkan sikap yang pasrah kepada suami. Bahkan mungkin ibu Aryanti menganggab perempuan yang sudah menikah tidak mempunyai hak untuk menentukan pilihannya. Ibu Aryanti cocok sekali dengan anggapan orang jawa bahwa menya ng swurga nunut, menya ng d Analisis Feminisme Sosialis dalam Novel Istana Emas Salah satu solusi kemandirian ekonomi perempuan, yaitu dengan rientroduksi kiprah perempuan di sektor publik. Dengan demikian perempuan tidak harus bergantung pada laki-laki, Feminisme sosialis berpendapat bahwa dengan kemandirian perempuan dapat memperoleh posisi yang sejajar dengan laki-laki. Wanita hanya dapat dibebaskan dari penindasan, kalau sistem ekonomi kapitalistis diganti dengan masyarakat sosialis, yaitu masyarakat egaliter tanpa kelas-kelas. Untuk mencapai tujuan masyarakat sosialis, ini harus dimulai juga dari keluarga, di mana para istri harus dibebaskan dahulu agar dapat menjadi dirinya sendiri, bukan minik suami, Riant Nugroho, 2011:69-70. Feminis sosialis menganggap bahwa penindasan perempuan bisa melahirkan kesadaran revolusi, tapi bukan revolusi model perempua n jenis kela min , Fakih, 2012:92 commit to user Dalam novel Ista na Emas , peran dan kedudukan tokoh perempuan disamapikan melalui tokoh perempuan. Tokoh tersebut tercermin melalui tokoh utama Retno. Perjalanan hidup Retno dalam novel Ista n Ema s menunjukkan usaha untuk mewujudkan sosok perempuan yang mandiri dan sukses di bidang publik. Perjalanan hidup Retno yang dimulai dari latar keluarga, sekolah, kisah cinta, sampai dengan menikah merupakan suatu proses yang panjang. Latar keluarga yang profeminisme membuat Retno hidup bahagia. Di latar sekolah Retno merupakan siswa yang kreatif menjadikan dirinya menjadi perempuan yang mandiri. Di latar hubungan Retno dengan kekasih dan suaminya mengalami ketidakadilan. 1 Retno sebagai Anak Keluarga Retno merupakan keluarga yang menghargai harkat dan martabat perempuan. Ayah Retno bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil yang jujur dan sederhana. Ibu Retno seorang ibu rumah tangga yang dapat mendidik anak-anaknya dengan terbuka, saling menghormati satu sama lainya. Ibu Retno mendidik anak-anaknya agar dapat hidup mandiri, kebetulan kedua anaknya perempuan. Ayah Retno bersama keluarga apabila hari libur, bersama-sama memasak jadi laki-laki pun dalam keluarga tersebut dapat memasak. Ibu Retno selalu memperhatikan apa yang dilakukan oleh semua penghuni rumah. Kita lihat perhatian commit to user orang tua Retno terhadap putrinya, Retno. Seperti penggalan novel berikut ini. Begitu, aku sedang dalam keadaan m saat mengurus cutiku guna memenuhi permintaan Aryanti untuk berlibur di rumahnya. Kedua orang tuaku yang mengetahui penyebab putusnya hubunganku dengan Aditya merasa senang aku mau menghabiskan cutiku bersama Aryanti di Jakarta. udah saatnya kau mencari suasana lain, Retno. Jangan berkata. ditentukan oleh keberadaan laki- depanmu ada di tanganmu sendiri 2010:15 Kutipan novel di atas bahwa kehidupan keluarga Retno merupakan keluarga yang demokratis. Ayah Retno merupakan sosok ayah yang terbuka dalam kepada istri dan anak-anaknya. Ibu Retno merupakan sosok ibu yang hangat, ibu yang selalu memperhatikan terhadap semua penghuni yang ada di rumahnya. Keluarga Retno merupakan keluarga yang berlatar belakang kehidupan sederhana, hidup bersama orang tua dan saudara-saudara kandungnya. Terbukti dengan rumah yang ditempati tidak begitu besar, sedang-sedang saja. Ayah Retno bekerja sebagai pegawai commit to user pemerintah yang bersahaja, lugu, dan terlalu jujur, itulah yang dikatakan keluarga Retno merupakan keluarga yang sederhana. Ibu Retno selalu memperhatikan kehidupan anak-anaknya walaupun mereka sudah dewasa. Dalam hal ini bukan berarti ibu Retno ikut campur tangan dalam otonomi kehidupan individu anak- anaknya. Melainkan ibu Retno merupakan sosok ibu yang peduli kepada anak-anaknya. Terbukti pada waktu Retno dalam keadaan menjomblo, ibunya menyarankan Retno untuk mengambil cuti supaya suasana hati pikiran Retno tidak terlalu penat. Pada waktu itu Retno baru saja mengalami sedikit kegoncangan dalam pikirannya yaitu putusnya hubungan dengan kekasihnya, Aditya. Sehubungan dengan itu, pengambilan cuti Retno dimanfaatkan untuk berlibur ke rumah sahabatnya, Aryanti yang ada di Jakarta. Latar keluarga Retno dapat dikatakan keluarga yang hamonis bahkan di keluarganya menerapkan emansipasi perempuan. Di mana anggota keluarga yang laki-laki dapat memasak, yang perempuan dapat mengerjakan hal-hal yang dapat dikerjakan oleh laki-laki. Perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama dalam menentukan pilihannya, sesuai talenta yang dimiliki sehingga saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Kesetaraan gender yang ada di dalam keluarga Retno, terbukti adanya pemikiran ibu Retno yang tidak mau didominasi oleh commit to user kaum laki-laki. Seorang ibu mempunyai kedudukan yang sama dengan suami dalam mengatur rumah tangganya. Kita lihat penggalan cerita novel berikut ini. Sama seperti manusia di mana-mana laki-laki atau pun perempuan, aku juga seorang pribadi otonom yang mempunyai hak untuk menentukan diriku sendiri dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Keberadaanku sebagai individu tidak tergantung pada siapa pun. Itulah yang selalu kusadari, Aku sangat tidak setuju pada pandangan yang mengatakan bahwa perempuan atau istri berada superioritas laki-laki. Aku juga juga tidak setuju pada ajaran yang mengatakan bahwaistri harus menempati posisi subordinat Seolah perempuan sangat tergantung pada laki-laki dan tidak punya kekuatan untuk melakukan sesuatu atas nama dirinya sendiri. Suami ke surga, istri ikut saja dan kalau sang suami masuk neraka, maka sang ostri terbawa. Memangnya barang? depanku ada di tanganku send 2010:15-16 Dari kutipan di atas bahwa keluarga Retno merupakan keluarga yang demokratis. Ayah Retno merupakan sosok ayah yang terbuka terhadap istri dan anak-anaknya. Dalam arti memberikan kebebasan dalam menentukan dirinya sendiri dengan penuh tanggung jawab. Ibu Retno merupakan sosok ibu yang selalu memberikan perhatian, dan kehangatan kepada anak-anaknya dikala senang commit to user maupun sedih. Ibu yang selalu memberikan nasehat kepada anak- naknya terutama tentang peran sebagai perempuan. Perempuan tidak harus patuh dan tunduk pada suami. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latar keluarga merupakan latar pertama yang menentukan kehidupan Retno. Latar tersebut menjadi awal dari kemandirian Retno, terhadap ketidakadilan gender antara laki-laki dan perempuan yang dialami dalam kehidupan yang akan datang. 2 Retno sebagai Kekasih Aditya Retno menjalin hubungan kekasih dengan seorang dosen di salah satu perguruan tinggi seni di Yogyakarta. Laki-laki itu seniman yang mulai naik daun, lelaki itu bernama Aditya. Mereka berpacaran sudah begitu lama, sudah diketahui oleh kedua belah pihak, baik keluarga Retno maupun keluarga Aditya. Retno seorang gadis periang, romantis, mudah bergaul. Retno memilih kekasih laki-laki yang mempunyai sifat yang hangat, terbuka, periang, dan tentu saja romantis, itu semua ada pada diri Adiya. Laki- laki itu lukisannya laku keras, terutama diminati oleh orang asing. Karena lukisannya memang mempunyai kekhasan yang di sukai mereka. Empat sampai lima lukisannya saja sudah dapat dibelikan mobil baru yang bagus. Retno berpacaran dengan Aditya bukan karena hasil lukisanya yang sedang naik daun tetapi karena sifat Aditya yang terbuka, periang, hangat dan romantis. commit to user Sebagai kekasih seorang pelukis, Retno sudah tiga kali dijadikan model lukisannya. Di sepanjang proses penyelesaian lukisannya, laki-laki itu bersikap hangat, sampai Retno selalu mengingatkannya. Hubungan Retno dan Aditya yang begitu romantis, juga mengalami kekandasan karena Aditya seorang pelukis belum dapat membedakan itu model lukisan dengan itu kekasihnya. Mari kita lihat penggalan novel berikut ini. -laki itu sedang mencumbu modelnya yang lain di studionya, aku mampu bersikap terkendali kendati darahku memanas sampai ke ubun- aki-laki itu sedang kasmaran terhadap model lukisannya sendiri. Dia masih belum bisa memisahkan antara kenyataan dan dunia maya yang dihadirkanya melalui lukisannya. Setidaknya, itulah yang kupikirkan saat memergokinya tengah bergelut mesra dengan Sari, model lukisannya. Namun meskipun aku cukup memahami situasinya, detik itu juga aku memutuskan hubunganku dengan Aditya. Maria A. Sardjono, 2010:14-15 Kutipan di atas menunjukkan sosok Retno yang mempunyai sikap tegas, mandiri, tidak mau dipermainkan oleh laki-laki. Di sinilah letak ketidakadilan gender, lelaki seolah-olah dapat melakukan apa yang dapat dia lakukan. Kisah percintaan Retno tidak semulus apa yang dibayangkan, mengalami kepahitan, kepedihan di hati. Setelah putusnya hubungan dengan Aditya Retno menjomblo entah beberapa lamanya. Karena Retno dari latar keluarga yang mandiri, tegar maka ia tidak berlarut-larut dalam kesedihan, hanya commit to user memikirkan seorang Aditya yang tidak bertanggung jawab itu. Retno berkonsentrasi dengan pekerjaannya di sebuah perusahaan swasta di kota Gudeg Yogyakarta. Sikap Retno mencerminkan bahwa sebagai perempuan , ia tidak mau menerima atau pasrah pada keadaan yang membuat dirinya tertekan, tertindas oleh kaum laki-laki. Keputusa Retno yang demikian itu sangat didukung oleh ibunya, kebetulan pada waktu itu Retno akan mengambil cuti untuk berkunjung ke rumah sahabatnya, waktu berada bersama di Yogyakarta yang bernama Aryanti. Hal ini membuktikan bahwa keputusan dan pilihan Retno telah menepis anggapan bahwa gender merupakan sosok yang lemah, mengedepankan emosional dan secara pasif menerima nasib dirinya yang dikuntruksi secara gender yang lemah. 3 Retno sebagai istri Handoyo atau Yoyok Retno akhirnya menghabiskan masa lajangnya, yaitu ia menika dengan Handoyo panggilan akrapnya Yoyok. Yoyok adalah mantan suami Aryanti sahabatnya. Pada mulanya Retno menolak diperistri Yoyok karena dia tidak termasuk lelaki idolanya, Retno dan Yoyok sama- sama menda-pat surat wasiat dari almarhum Aryanti. Retno tetap menolak permintaan almarhum sahabatnya itu, tetapi Yoyok selalu mengagungkan wasit dari almarhum istrinya, Aryanti. Dengan termakannya waktu Retno lama kelamaan menjadi tertarik dan jatuh cinta dengan Yoyok. Akhirnya Yoyok melamar commit to user Retno kepada orang tuanya, yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Setelah diperistri Yoyok, Retno diboyong Bahasa Jawa dibawa ke Jakarta, rumah suaminya, Yoyok. Setibanya di rumah suaminya, yang tidak terpikirkan bahwa dia menginjakkan kaki di rumah Ista na Ema s , yang ia beri nama. -betul diluar pikiran Retno, ia hidup bersama Yoyok. Perjalanan kehidupan rumah tangga Retno dengan Yoyok dari awal sudah tidak mengalami kebahagiaan. Bahkan satu sampai tiga minggu, semestinya waktu bulan madu, melainkan awal dari pertengkaran. Hal itu karena sikap Yoyok yang mengatur, mendikte istri. Seperti penggalan novel berikut ini. -tama, membeli gaun malam dengan model simpel, namun jelas merupakan pakaian yang berkelas. Oleh karena itu belilah gaun buatan desainer yang mampu menampilkan ha l as Yoyok. Maria A. Sardjono, 2010: 271 Kutipan di atas menunjukkan sikap suami yang mendominasi istri, istri hanya dijadikan obyek. Hal itu membuat Retno merasa kebebasannya dipasung, ia marah tidak mau menerima perlakuan suami terhadap dirinya. Mari kita lihat kutipan berikut ini. commit to user mencetuskan apa yang kuinginkan. kerutan yang dalam. demi gengsimu, demi wibawamu. Aku manusia yang memiliki keinginan dan kepribadian sendiri. Dan aku yakin, itu tidak akan mempermalukan dirimu, istri tidak harus abku. Maria A. Sardjono, 2010:273 Keributan demi keributan selalu ada dalam kehidupan rumah tangga Retno. Dalam waktu yang belum lama Retno berumah tangga, ia sudah tidak tahan hidup bersama suaminya, Yoyok. Akhirnya Retno pulang ke rumah orang tuanya, Yogyakarta. Ia memutuskan untuk bercerai dengan Yoyok, suaminya. Setelah sampai di rumah orang tuanya ia merasa nyaman, adanya kedamaian. Inilah betul-betul rumah di mana seisi penghuni rumah merasa nyaman. Dua hari kemudian suami Retno menyusul, mengajak Retno pulang ke Jakarta karena akan ada pertemuan dengan rekan bisnisnya. Retno menolak ajakan suaminya, karena Retno merasa dirinya tidak sehat, perutnya mual, dan kepalanya terasa pusing sekali. diperiksakan ke Rumah Sakit, ternyata Retno telah hamil. Sejak itu keadaan rumah tangga Retno mulai berubah, Yoyok sebagai suami commit to user yang tadinya selalu memaksakan kendaknya. Mari kita lihat perubahan Yoyok pada penggalan novel berikut ini. saja dari mulutku. - Ya Tuhan, inikah laki-laki berwibawanyang ditakuti dan seratus persen, Mas. Hanya orang hamil yang bisa terdiam, Bola matanya yang menataku tampak aneh saat dia sedang mencerna perkataanku smpai akhirnya ia berseru dengan suara serak sambil merengkuh kepalaku, menciumi rambut dan dahiku. - kepadamu. Maafkan pula aku telah menamparmu beberapa hari yang lalu. Padahal saat itu kau sudah mengandung anakku dan mungkin emosimu sedang labil akibat kehamilan menemani retno sampai ia kuat melakukan perjalanan -laki itu bicara kepada sepupunya. belum kuambil sama se 396- 397 commit to user Kutipan di atas menggambarkan betapa senangnya seorang suami yang akam mempuanyai anak. Dan betapa bahaginya seorang istri yang menggandung buah hatinya, sekaligus merubah sifat suaminya yang kaku, angkuh, berwibawa, bossy menjadi sikap yang lembut, perhatian dan penuh kasih sayang. Novel Ista na Ima s merupakan gambaran citra perempuan Jawa dalam masyarakat, yaitu latar belakang kehidupan keluarga yang sederhana. Keluarga yang mengutamakan anak-anaknya berpendidikan tinggi, saling menghormati satu dengan yang lainnya. Retno sebagai tokoh utama dalam novel Ista na Emas ia dibesarkan dalam keluarga yang harmonis, penuh pengertian sehingga Retno merasa nyaman hidup bersama ayah dan ibunya. Mari kita lihat penggalan cerita berikut ini. ...Setidaknya menurut pandandanganku, suatu tinjauan berlatar belakang kehidupanku yang sederhana bersama orang tua dan saudaraku. Kami memang hidup di bawah atap rumah yang sedang-sedang saja. Ayahku pegawai pemerintah tingkat madya yang bersahaja, lugu dan terlalu jujur. Beliau tidak bisa mengisi rumah kami dengan pelbagai perabot mewah. Satu-satunya kemewahan, itu pun kalau disebut mewah adalah piano tua warisan kakek untuk Ibu. Meski rumah kami dan seluruh isinya tidak memperlihatkan sesuatu yang mewah, rumah itu benar-benar terasa seperti tempat tinggal yang nyaman dan memberi kehangatan pada masing- masing penghuninya. Maria A. Sardjono, 2010:6 commit to user Pada kutipan di atas bahwa Retno mengalami hidup yang penuh kehangatan di dalam keluarganya. Keluarga yang pas-pasan, yang menerima suatu keadaan, tidak ngoyo Bahasa Jawa tidak ambisi, penuh perjuangan sehingga hidupnya selaras. Penuh perjuangan secara batin, terbukti kehidupan keluarga Retno penuh dengan kehangatan, keterbukaan sehingga menjadikan anak-anak yang mandiri. Perjuangan secara lahiriah, terbukti anak- anak dari keluarga tersebut, semua berpendidikan sampai perguruan tinggi, dengan gelar sarjana. Novel Isa ta na Ema s selain menggambarkan sosok perempuan Jawa yang berlatar belakang keluarga yang hidup sederhana, juga mengambarkan sosok laki-laki berlatar belakangan kehidupan yang sangat mewah, yang bertempat tinggal di Jakarta. Laki-laki tersebut bernama Handoyo, panggilan akrapnya Yoyok. Sosok Yoyok digambarkan dalam novel Ista na Ema s merupakan laki- laki yang angkuh, angker, wibawa, selalu menjaga jarak, bossy. Hal itu dikarenakan didikan ayahnya yang terlalu keras, sedangkan ibunya mendidik dengan kelembutan. Mari kita lihat kutipan novel berikut ini. ibunya sangat lembut dan patuh terhadap apa pun kemauan suaminya, kecuali dalam menunjukkan kasih sayangnya terhadap Mas Yoyok. Beliau tak peduli pada pendapat sang commit to user suami bahwa kasih sayangnya bisa menyebabkan pribadi anaknya menjadi lemah. Sementara sang ayah ingin agar Mas Yok tumbuh menjadi pribadi yang kuat, mandiri, besar daya juangnya, keras dalam sikap, rasional, dan hal-hal semacam itu. Sebaliknya sang ibu yang ahli bermain piano, ingin anaknya memiliki kelembutan hati. Selain mendidiknya agar memiliki kearifan dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain, ia mengajari Mas Yoyok bermain piano. Maka tumbuhlah dia menjadi pribadi yang u Sardjono, 2010:362 Dari kutipan di atas dapat kita analisa bahwa sikap Yoyok yang angkuh, keras, memaksa, bossy dikarenakan dari latar keluarganya. Keluarga yang mendidik anak-anaknya tidak sejalan antara ayah dan ibunya akan menjadikan sikap Yoyok yang unik dan sulit dipahami. Yoyok merupakan anak satu-satunya yang masih hidup. Yoyok mempunyai satu saudara tetapi sudah meninggal dunia. Jadi ayahnya mengharapkan Yoyok sebagai laki-laki yang kuat, penuh juang, tidak boleh lemah. Sebaliknya ibunya mengharapkan Yoyok sebagai laki-laki yang mempunayi hati yang lembut, memiliki kearifan, dan peka terhadap orang lain yang membutuhkan. Ibu Yoyok, merupakan satu-satunya orang yang ia kasihi, sebagai tempat di mana Yoyok bisa tampil tanpa topeng-topeng yang keras telah hilang dari kehidupannya. Karena ibu Yoyok telah meninggal dunia. Mari kita lihat penggalan cerita novel berikut ini. commit to user tergoncang. Tetapi ayahnya sangat marah melihat kelemahan hatinya itu. Ketika memergoki Mas Yoyok bermain piano untuk mengenang ibunya, Sang ayah langsung melarangnya bermain piano. Alasannya, kelembutan semacam itu bisa melemahkan daya juang seseorang. Maria A. Sardjono, 2010:363 Dari kutipan di atas menjadikan sikap yoyok yang sulit menjalin keakrapan dengan orang lain. Bahkan dengan istrinya pun ia harus berbeda kamar, karena didikan ayahnya yang terlalu keras menjadikan ia tidak mampu menjalin hubungan yang hangat dengan istrinya.

3. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel