Nilai religius agama Nilai Moral

keindahan, 4 nilai sosial kemasyarakatan, 5 nilai budi pekerti, dan 6 nilai gender.

a. Nilai religius agama

Religi merupakan suatu kesadaran yang menggejala secara mendalam dalam lubuk hati manusia sebagai huma n na ture. Religi tidak hanya menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga menyangkut keseluruhan diri pribadi manusia secara total dalam integrasinya hubungan ke dalam keesaan Tuhan Rosyadi, 1995:90. Kehadiran unsur religi dalam sastra adalah sebuah keberadaan sastra itu sendiri. Burhan Nurgiyantoro, 2006:326, bahwa Religi lebih pada hati nurani, dan pribadi manusia itu sendiri. Nilai-nilai religius yang terkandung dalam karya sastra dimaksudkan agar penikmat karya tersebut mendapatkan renungan-renungan batin dalam kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama. Nilai-nilai religius dalam sastra bersifat individual dan personal. Burhan Nurgiyantoro menambahkan bahwa agama lebih menunjukkan pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum. Menurut Herman J. Waluyo 2007:19, agama berisi aturan dan pedoman yang datangnya dari Tuhan dan memiliki sifat das sa llen atau bagaimana seharusnya. Dalam agama terdapat perintah-perintah yang harus dipatuhi berdasarkan iman dan tanpa harus membantah dan mempertanyakan. Berdasarkan uraian di atas, bahwa nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada agama berisi aturan- aturan pedoman yang datangnya dari Tuhan yang telah diyakini oleh manusia. commit to user

b. Nilai Moral

Secara etimologi asal kata moral berasal dari kata yang berarti tata cara, adat istiadat, kebiasaan, atau tingkah laku Sudarsono, 1985: 23. Sebuah karya sastra yang menawarkan nilai moral biasanya bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenali nilai-nilai estetika dan budi pekerti. Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam karya sastra, makna yang disyaratkan melalui cerita. Moral dapat dipandang sebagai tema dalam bentuk yang sederhana, tetapi tidak semua tema merupakan moral Kenny dalam Burhan Nurgiyantoro, 2006:320, moral merupakan pandangan pengarang tentang nilai-nilai kebenaran dan pandangan itu yang ingin disampaikan kepada pembaca. Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai etika merupakan nilai baik buruk suatu perbuatan, apa yang harus dihindari, dan apa yang harus dikerjakan, sehingga tercipta suatu tatanan hubungan manusia dalam masyarakat yang dianggap baik, serasi, dan bermanfaat bagi orang itu, masyarakat, lingkungan, dan alam sekitar. Herman J. Waluyo 2007:99, berpendapat bahwa nilai moral bersifat objektif dan universal, mampu mengajak manusia untuk menjujung martabat sesamanya. Norma moral bersifat ya dan tidak, atau boleh dan tidak boleh, ketegasan terhadap norma moral menyebabkan seseorang memiliki ketetapan commit to user hati yang kuat tidak mudah menyerahkan kepada perbuatan amoral, dan menuntun ilmuwan untuk menunaikan panggilan tugasnya yaitu kemaslahan dan kemajuan bagi dunia, manusia, dan kemanusiaan. Bertolak dari uraian di atas, bahwa nilai pendidikan moral menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat dari seorang individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku, untuk menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.

c. Nilai Sosial