Nilai Pendidikan Agama Nilai Pendidikan Moral

yang tersirat dalam karya sastra pada umumnya adalah nilai religius, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya. Nilai yang ada di dalam karya sastra sangat tergantung pada persepsi seseorang yang membacanya. Nilai pendidikan yang diambil dari sebuah karya sastra novel, bisa yang bersifat positif atau pun negatif. Kedua hal tersebut perlu disampaikan agar kita dapat memperoleh banyak teladan yang bermanfaat. Akhirnya pembaca lebih kritis dapat membedakan mana baik dan mana yang tidak baik. Dalam novel Ista na Ema s mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat bermanfaat bagi pembaca. Nilai tersebut antara lain: nilai pendidikan agama, nilai pendidikan norma, nilai pendidikan sosial ,dan nilai pendidikan budaya.

a. Nilai Pendidikan Agama

Agama berisi aturan dan pedoman yang datangnya dari Tuhan dan memiliki sifat das sollen atau bagaimana seharusnya. Dalam agama terdapat terdapat perintah-perintah yang harus dipatuhi berdasarkan iman dan tanpa harus membantah dan mempertanyakan. Penganut agama tertentu mematuhi semua ajaran agama yang berasal dari Tuhan. Kepatuhan dan sikap transendensi adalah dasar dari iman terhadap agama itu. Herman J. Waluyo, 2007:19 Pengalaman religius berdampak eksternal, yaitu perubahan sikap dan tingkah laku manusia terhadap hidup dan sesama manusia dengan akibat timbulnya: sikap penuh kerendahan hati, memiliki rasa commit to user syukur, tumbuhnya kejelasan tentang tujuan hidup, terjadinya sintesis terhadap wujud kwhidupan, menjadikan agama sebagai fondasi kebenaran dalam diri manusia, menanamkan adanya kepastian akan aturan main dalam pergaulan sesama manusia. Novel Ista na Ema s salah satu karya sastra yang modern, yang ditulis oleh Maria A. Sardojo yang memasukkan nilai pendidikan agama. Dengan adanya konflik dalam cerita, tidak mempengaruhi unsur agama yang ada. Maria A. Sardjono sebagai pengarang tidak memperlihat perilaku tokoh yang sedang melaksanakan ibadah, yang menunjukkan agama tertentu. Akan tetapi pengarang sacara tersirat menunjukkan bahwa tokoh dalam novel tersebut menganut dan melaksanakan agama yang diyakininya.

b. Nilai Pendidikan Moral

Pendidikan moral menentukan perilaku seseorang baik atau buruk darinsegi etis. Norma moral merupakan norma yang paling kedudukannya yang tidak dapat dikalahkan bahkan dikorbankan, untuk kepentingan noma yang lain. Norma moral merupakan kacamata atau juga bertugas menilai norma-norma lainnya. Pendapat Herman J. Waluyo 2007:99 bahwa noma moral bersifat obyektif dan universal, hendaknya mampu mengajak manusia untuk menjunjung martabat sesamanya. Norma moral bersifat ya atau tidak, atau boleh dan tidak boleh. Ketegasan terhadap norma moral menyebabkan seseorang memiliki ketetapan hati yang kuat, tidak commit to user mudah menyerah kepada perbuatan amoral, dan menentukan ilmuwan untuk menunaikan panggilan tugasnya yaitu kemaslahatan dan kemajuan bagi dunia, manusia, dan kemanusiaan. Pendidikan moral dalam karya sastra yang diperoleh pembaca lewat sastra novel, selalu dalam pengertian yang baik. Jika dalam sebuah novel ditampilkan sikap dan tingkah laku para tokoh yang kurang terpuji, baik sebagai tokoh antagonis, tokoh protagonis, dan tritagonis. Bukan berarti pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan bertindak sedemikian seperti diuraikan tersebut. Sikap dan perilaku tokoh tersebut hanya merupakan gambaran- gambaran yang kurang baik, yang sengaja ditampilkan oleh pengaranga agar pembaca dapat membedakan mana perbuatan baik dan mana perbuatan tidak baik. Novel Ista na Ema s senantiasa menawarkan pesan moral, yang diperankan oleh tokoh-tokohnya. Pesan tersebut yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Melalui sikap dan tingkah laku para tokoh, pembaca diharapkan dapat mengambil pesan-pesan moral yang disampaikan oleh pengarang, mana yang patut diteladani dan mana yang tidak patut dilakukan. Sebagaimana penggalan novel Ista na Ema s dibawah ini. Nilai moral yang berupa hubungan cinta kasih antara suami dengan istri digambarkan begitu jelas dalam novel Ista na Ema s . Perhatian yang diberikan Yoyok kepada Retno istrinya merupakan pesan commit to user moral yang patut dicontoh. Melalui tokoh Yoyok dan Retno pesan- pesan moral tersebut disampaikan agar pembaca dapat mengambil hikmahnya. Tetapi justru karena sekarang aku tahu itu, aku akan memperbaikinya. Ajarilah aku cara mencintaimu. Ajarilah aku -tama, aku tidak ingin pisah kamar.Suami- istri yang saling mencintai haruslah tidur dalam satu kamar dan kata-katamu.Karena aku tahu pada dasarnya kau seorang yang mampu melimpahi kemesraan dan kelembutan yang.... luar saat kita di atas tempat tidur saja .Tetapi aku berharap ,sikapmu juga mesra dan lembut disaat Sardjono, 2010:399-400

c. Nilai Pendidikan Sosial