pendengar akan dihayati sebagai pengalaman mereka sendiri. Dunia yang dialami penulis cerita, diolah sesuai dengan visi penulis tentang kehidupan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa roman, novel, dan cerpen termasuk dalam jenis prosa fiksi, mempunyai tujuan estetik,
sedangkan yang termasuk jenis prosa nonfiksi adalah biografi, laporan kegiatan, dan lain sebagainya. Adapun yang ditampilakan dalam prosa fiksi
adalah hasil imajinasi dari pengarang.
c. Pengertian Novel
novellus
ti baru. Novel adalah bentuk karya sastra cerita fiksi yang paling baru.
Menurut Robert Lindell, karya sastra yang berupa novel, pertama kali lahir di Inggris dengan judul
Pa mella
yang terbit pada tahun 1740 Tarigan, 1984:164. Tadinya novel
Pa mella
merupakan bentuk catatan harian seorang pembantu rumah tangga. Kemudian berkembang dan menjadi
bentuk prosa fiksi yang kita kenal seperti saat ini menggantikan pengertian roman di samping bentuknya yang utama.
Menurut Herman J. Waluyo 2011:2, novel adalah bentuk prosa fiksi yang paling baru dalam sastra Indonesia karena baru ditulis sejak tahun
1945-an oleh Idrus, lewat novelnya yang berjudul
Aki.
Novel merupakan salah satu bentuk prosa fiksi di samping roman dan cerpen Secara etimologis, kata novel berasal dari
novella
bahasa Jerman:
novella
dalam Burhan Nurgiyantoro, 2007:9. Dikatakan baru karena dibandingkan
commit to user
dengan jenis-jenis sastra lainya seperti puisi dan drama Herman J. Waloyo, 2008:8. Jenis novel dalam sastra Inggris dan Amerika disebut novel.
Karya fiksi, seperti dalam kesusasteraan Inggris dan Amerika, menunjuk pada karya yang berwujud novel dan cerita pendek roman
Burhan Nurgiyantoro, 2007:8. Kebenaran dalam dunia fiksi, tidak harus sama dan tidak perlu disamakan dengan kebenaran dalam dunia nyata.
Dalam dunia fiksi dikenal dengan adanya
licentia poetika
, sehingga seorang pengarang dapat berkreasi maupun memanipulasi berbagai masalah
kehidupan yang dialami dan diamati menjadi kebenaran yang hakiki dan universal dalam karyanya, walaupun secara faktual merupakan hal yang
salah. Pendapat Korsmeyer 2004:69, novel merupakan salah satu bentuk
karya sastra imajinatif yang sebagian ceritanya berisi romantik dan petualang yang dapat berasal dari pengalaman hidup pengarang. Lebih
lanjut Herman J. Waluyo 2006:37, mendifinisikan bahwa dalam novel terdapat: 1 perubahan nasib dari tokoh cerita, 2 ada beberapa episode
dalam tokoh utamanya, 3 biasanya tokoh utamanya tidak sampai mati. Burhan Nurgiyantoro 2007:4, memberikan pengertian bahwa
novel adalah karya fiksi yang menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner yang dibangun melalui
beberapa unsur intrinsik seperti peristiwa, plot, penokohan, latar, sudut pandang, yang semuanya tentu bersifat imajiner.
commit to user
Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Sebagai karya fiksi novel dan cerita pendek
mempunyai persamaan dan perbedaan. Adapun persamaannya adalah keduanya dibangun oleh unsur-unsur pembangun unsur-unsur cerita yang
sama, keduanya dibangun dari dua unsur intrinsik dan ekstrisik. Novel dan cerita pendek sama-sama memiliki unsur peristiwa, plot, tema, tokoh, latar,
sudut pandang, dan lain-lain. Maka novel dan cerita pendek dapat dianalisis dengan pendekatan yang kurang lebih sama.
Burhan Nurgiyantaro, 2007:10 lebih lanjut menjelaskan perbedaan antara novel dan cerita pendek yang pertama dan yang utama
dapat dilihat dari segi formalitas bentuk dan segi panjang cerita. Dari segi panjang cerita, novel jauh lebih panjang dari pada cerita pendek. Oleh
kerena itu, novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih luas, libih rinci, lebih detail, dan lebih banyak
melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Novel adalah bersifat realistis dan tokoh dalam novel lebih realistis
lebih obyektif, ia merupakan tokoh yang memiliki derajat
lifelike
,. Yani Purwanti, 2009:21. Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek dan Warren
1990: 15 bahwa novel lebih menggambarkan tokoh nyata, tokoh yang berangkat dari realitas sosial, merupakan tokoh yang memiliki derajat
lifelike
. Abram 1981:61 dalam Karmini, 2011:11, menyatakan bahwa
novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi
commit to user
model kehidupan yang diidialkan, dunia imajiner yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya, seperti plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut
pandang, dan lain sebagainya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, bahwa novel adalah bentuk
prosa fiksi yang lebih panjang daripada cerita pendek, yang hanya memuat sebagian kehidupan seseorang, tokoh dan penokohan,
setting
serta sudut pandang pengarang yang bersifat imajiner.
d. Struktur Novel