Wawancara Mendalam Observasi Langsung

7 menggunakan seluruh alat indra Suharsimi Arikunto, 2002: 133. Pada penelitian ini, digunakan observasi langsung untuk mengetahui aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung dan termasuk dalam observasi berperan pasif. Peneliti mengamati secara langsung aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas untuk mengetahui implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Hal-hal yang menjadi objek pengamatan antara lain; tindakan yang dilakukan guru, kata- kata yang diucapkan, materi pembelajaran, metode yang digunakan, serta aktivitas peserta didik pada saat pembelajaran, meliputi tingkah laku peserta didik, cara peserta didik dalam mengungkapkan pendapat, keaktifan dalam diskusi, dan sebagainya. Observasi langsung dilakukan mulai bulan November-Mei 2009.

3. Kajian Dokumen

Kajian dokumen digunakan peneliti untuk mengumpulkan dan menyelidiki data-data tertulis dalam pembelajaran, seperti perangkat perencanaan pembelajaran, catatan-catatan insidental pada saat pembelajaran, jurnal mengajar guru, serta data tentang penilaian pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti melakukan content analysis terhadap perangkat perencanaan dan pelaksanaan yang digunakan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Teknik ini digunakan untuk mengetahui 8 implementasi critical pedagogy dalam perencanaan yang telah dibuat oleh guru berkaitan dengan pembelajaran sejarah kontroversial. Teknik ini digunakan pula sebagai data pembanding untuk data yang telah diperoleh dari observasi dan wawancara terhadap guru dan peserta didik tentang implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial.

E. Teknik Cuplikan

Pada penelitian ini, teknik cuplikan menggunakan purposive sampling. Artinya, sumber data dipilih melalui seleksi berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu. H.B Sutopo 2006 menjelaskan bahwa dalam purposive sampling, peneliti memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi berdasarkan permasalahan secara mendalam. Sekolah dan guru yang dijadikan sasaran penelitian terlebih dahulu dipilih berdasarkan karakteristiknya sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam perolehan data. Dari 16 sekolah di SMA N Kota Semarang terdapat tiga kategori sekolah, yakni RSBI, SKM, dan RSKM. Masing-masing sekolah dipilih salah satu, yakni SMA N 1 Semarang untuk kategori RSBI, SMA N 5 Semarang untuk kategori SKM, dan SMA N 12 Semarang untuk kategori RSKM. Pemilihan lokasi juga bedasarkan posisi geografis di pusat dan kawasan pinggiran kota. SMA N 1 dan 5 Semarang termasuk di pusat kota dan SMA N 12 Semarang merupakan SMA yang terletak di kawasan pinggiran Kota Semarang.