9
Penelitian ini digunakan pula cuplikan waktu time sampling untuk melihat aktivitas pembelajaran sejarah kontroversial. Hal ini karena tidak semua
aktivitas pembelajaran termasuk dalam sejarah kontroversial, sehingga dipilih waktu-waktu tertentu berdasarkan kompetensi dasar mata pelajaran Sejarah untuk
melakukan pengamatan tentang aktivitas pembelajaran sejarah kontroversial.
F. Validitas Data
Validitas data sangat penting dalam proses pemaparan hasil penelitian, pembahasan, dan penarikan simpulan. Dengan adanya validitas data, maka
analisis dan penarikan simpulan telah dilandasi oleh kebenaran, karena berasal dari data yang telah teruji kebenarannya.
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik trianggulasi. Lexy J. Moleong 2000 menjelaskan bahwa teknik trianggulasi
adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu. Dengan demikian, trianggulasi merupakan sebuah pandangan yang bersifat multiperspektif. Patton dalam Sutopo, 2006:92 menyatakan ada empat macam
teknik trianggulasi, yakni 1 trianggulasi data, 2 trianggulasi peneliti, 3 trianggulasi metodologis, dan 4 trianggulasi teoretis.
Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data. Melalui trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang
berbeda untuk mengetahui kebenaran suatu permasalahan. Dalam pengumpulan
10
data, peneliti menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda Sutopo, 2006:93. Data diambil dari beberapa sumber, seperti guru, peserta didik, dan
perangkat perencanaan silabus dan RPP. Peneliti menggunakan sumber dari guru, peserta didik, aktivitas pembelajaran, dan perangkat pengajaran untuk
mengetahui implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial.
Selain menggunakan trianggulasi data, digunakan pula trianggulasi metode. Di dalam trianggulasi metode, peneliti mengumpulkan data sejenis tetapi
dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda Sutopo, 2006:95. Artinya untuk mengamati satu sumber data digunakan
beberapa metode, seperti untuk mengetahui pemahaman guru terhadap konsep critical pedagogy
, digunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumen. Wawancara digunakan untuk mengetahui pemahaman guru secara pribadi,
observasi untuk mengamati pemahaman guru dalam praksis pembelajaran. Perbedaan trianggulasi metode dengan trianggulasi data adalah tentang bagaimana
cara data itu didapatkan. Melalui trianggulasi metode dari satu sumber, peneliti mencoba untuk mengambil data dengan berbagai macam metode.
Di dalam proses trianggulasi, informasi-informasi yang diperoleh dari data dan metode yang berbeda dibandingkan satu sama lain sebagai upaya konfirmasi.
Data yang diperoleh dinyatakan valid atau terpercaya ketika hasil konfirmasi dari data yang berbeda dan melalui metode yang beragam menunjukkan keterangan
yang sama.