Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kontroversial
Sesi perkenalan merupakan tahapan awal yang sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman mendasar bagi peserta didik tentang suatu
peristiwa sejarah yang bersifat kontroversial. Pada sesi awal peserta didik diberi kesempatan secara luas untuk mengemukakan pendapatnya sebelum
dilakukan pembahasan. Menurut S.K. Kochhar 2008: 456 cara ini sangat bermanfaat bagi guru untuk mengenali pemikiran peserta didik dan
bagaimana sebaiknya pembelajaran dilanjutkan. Pada tahap ini guru perlu memberi stimulus-stimulus awal untuk membangkitkan motivasi belajar
selanjutnya. Sesi berikutnya adalah penyampaian permasalahan. Pada sesi ini
guru harus membantu peserta didik dalam menentukan permasalahannya dan membatasinya, membantu peserta didik dalam memperoleh data atau
sumber, serta mengarahkan peserta didik untuk mengeksplorasi data dan membandingkan semua data yang tersedia. Hal ini bertujuan untuk
membantu para peserta didik dalam mengembangkan sikap ilmiah dan pandangan mereka agar bersikap lebih objektif Kochhar, 2008: 457.
Setelah sesi penyampaian permasalahan, aktivitas pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi dan akivitas kelompok. Cara ini digunakan
untuk lebih membantu pemahaman peserta didik terhadap peristiwa sejarah kontroversial. Kegiatan diskusi dapat dilanjutkan dengan
presentasi masing-masing kelompok tentang hal yang telah didiskusikan dalam kelas.
Langkah keempat dalam pengajaran sejarah kontroversial adalah menarik simpulan. Bagian ini adalah tahap terakhir dari proses. Guru
dalam hal ini dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk membantu peserta didik menganalisis data yang telah terkumpul,
menyaringnya, dan kemudian menarik simpulan mereka sendiri Kochhar, 2008: 458.
Selain pernyataa di atas, ada pula penapat dari Didin Saripudin 2009: 4 tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah kontroversial. Isu
Kontroversial yang dipilih dapat diambil dari suatu sumber yang resmi dan beredar secara umum. Tetapi guru dapat pula mengembangkan suatu
bahan yang memuat isu kontroversial berdasarkan apa yang sudah ada di masyarakat. Langkah pertama, guru menyajikan materi yang mengandung
isu kontroversial. Penyajian ini dapat dilakukan melalui penjelasan guru, atau siswa membaca dan mendengar isu kontroversial yang telah disiapkan
guru. Langkah kedua, guru mengundang berbagai pendapat disertai argumentasi dari siswa mengenai isu tersebut. Pendapat-pendapat yang
berbeda diidentifikasi sebagai isu kontroversial. Langkah ketiga, isu kontroversial yang sudah dapat diidentifikasi dijadikan bahan diskusi.
Setiap orang dapat menjadi pembela atau penyerang suatu pendapat. Diskusi yang dilakukan ini untuk melihat kekuatan dan kelemahan
pendapat masing-masing. Kegiatan kelas tidak perlu diarahkan untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan. Dalam menarik kesimpulan guru
dan siswa melihat kelemahan dan keunggulan masing-masing pendapat.