Apresiasi Peserta Didik terhadap Implementasi Critical pedagogy dalam

C. Pembahasan

Pemahaman guru-guru dalam implementasi critical pedagogy secara formal dan teknis dalam pembelajaran sejarah belum terwujud secara maksimal karena ada beberapa konsep yang masih asing untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Kecenderungan masih asingnya guru terhadap konsep critical pedagogy disebabkan tradisi pendidikan di Indonesia selama ini yang masih belum memperkenalkan critical pedagogy di kalangan guru ataupun pendidikan calon guru di perguruan tinggi. Pada dasarnya apabila guru-guru berani untuk mengeksplorasi referensi-referensi terkait pembelajaran dan isu pendidikan mutakhir pascareformasi pemahaman yang kurang menyeluruh tersebut dapat diatasi. Hal ini terbukti bahwa ada pula sebagian kecil guru yang memiliki pemahaman yang cukup baik terkait implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran, walaupun masih secara substansial dan konseptual. Pemahaman guru terhadap implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial tampak bahwa secara konseptual guru telah memahami urgensi pembelajaran sejarah kontroversial dalam upaya memberikan peluang bagi peserta didik untuk menumbuhkan kesadaran kritis. Dalam konteks pembelajaran sejarah, kesadaran kritis meliputi pula kesadaran sejarah. Kesadaran sejarah merupakan bagian dari kesadaran kritis karena kesadaran sejarah mengubah hubungan manusia dengan realitas, mengubah serta memperluas wilayah interaksi manusia dengan dunia, dan memperbesar kemungkinan keberhasilannya untuk mengendalikan nasib manusia Soedjatmoko, 1995: 368. Kesadaran sejarah memperlihatkan kebebasan manusia dari keniscayaan sejarah yang tidak dapat dihindari dan dari tekanan-tekanan kondisi, serta menunjukkan kebebasan manusia untuk menentukan sikapnya dan hubungannya dengan situasi tertentu Soedjatmoko, 1995: 369. Dalam kenyataan dan pelaksanaannya, terjadi hal yang bertentangan yakni guru masih cenderung untuk menghindari isu kontroversial walaupun secara pemahaman mereka telah mengetahui arti penting critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Dalam penelitian yang dilakukan, ternyata guru-guru yang diwawancarai sebagian telah cukup terbuka dan memahami bagaimana implementasi critical pedagogy dalam pembelajaran sejarah kontroversial. Akan tetapi, keterbukaan tersebut masih belum menjadi jaminan ketika dalam praktik pelaksanaannya guru ternyata belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan peristiwa sejarah kontroversial dengan inisiatif mereka secara mandiri. Pemahaman guru yang mendukung implementasi critical pedagogy walaupun masih belum secara menyeluruh terhadap pembelajaran sejarah kontroversial telah menunjukkan bahwa guru telah memasuki tingkat refleksi. Karena masih rendahnya kemauan dan kemampuan disertai adanya konteks yang belum mendukung secara penuh menyebabkan aspek aksi atau aktualisasi masih belum tampak dalam pembelajaran. Pembelajaran sejarah kontroversial yang dilakukan oleh guru masih sebatas pada jalur yang ditetapkan. Kalaupun ada perbedaan, tidak terlalu melenceng jauh dari aturan yang telah ditetapkan. Kecenderungan dari guru untuk mempertahankan status quo, mengutamakan konformitas, dan menghindari isu kontroversial merupakan faktor