Motivasi untuk Belajar dan Berprerstasi

190 191 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Ketiga rangkaian di atas, dapat dilakukan oleh seorang anak sekolah, bila ia diberitahu sejak awal tentang pentingnya belajar dalam kehidupan ini. Dengan cara seperti itu maka ia akan melakukan berniat belajar memang dari dalam dirinya, kemudian melakukan kegiatan belajar sesuai apa yang diperintahkan, dan tujuan belajar juga mencapai hasil belajar yang maksimal. Bagaimanapula peran motivasi dalam belajar ini, maka; untuk penggunaan motivasi, maka ada dua golongan motivasi yakni sebagai berikut:  Motif primer atau motif dasar yang menunjukkan pada motif yang tidak dipelajari yang sering juga untuk ini digunkan istilah dorongan, baik itu dorongan fisiologis, maupun dorongan umum.  Motif skunder menunjukkan kepada motif yang bekembang dalam diri individu karena pengalaman, dan dipelajari. Makmun,1998:29 Bila belajar telah diketahui sejak awal, apa yang mendasari kegiatan belajar, apa pula yang harus dilakukan dan apa tujuan belajar, maka hal ini akan memudahkan seseorang mengenal kegiatannya. Kemudian ia akan mengendalikan belajar sesuai dengan yang diinginkannya. Salah satu fungsi motivasi dalam hal ini adalah memberikan penguatan terhadap kegiatan yang akan dilakukan sehingga bermakna dan bermanfaat. Beberapa fungsi motivasi ialah:  Mendorong timbulnya kelakukan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. Memberi tahu kepada anak, apa dasar melakukan belajar, mengapa ia harus melakukan itu, adalah satu hal yang sangat penting. Anak harus belajar dan harus mengerti mengapa harus belajar. Maka menyadarkan atau meyakinkan anak akan arti terdirik bagi kedudukan orang dalam masyarakat, menyadarkan atau meyakinkan akan manfaat bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh sekolah bagi kehidupannya kelak sesudah meninggalkan sekolah dan sebagainya merupakan usaha usaha memotivasikan tindakan belajar si anak.Thorntowi,1993:72.

C. Motivasi untuk Belajar dan Berprerstasi

Belajar dilakukan dengan niat yang benar, dilaksanakan dengan baik, dan mencapai hasil atau prestasi yang gemilang, adalah sebuah harapan yang diinginkan oleh semua orang, semua anak sekolah. Untuk mencapai hal di atas maka ada tiga bagian penting; pertama, niat yang baik, artinya ia dengan niat yang yang benar, berarti ia belajar memang dilakukan dengan sepenuh hati, bukan karena diperintah, bukan karena dijadwal atau karena dihukum. Melakukan belajar kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja, dan bahkan belajar apa saja akan dilakukannya, selagi itu dalam koridor tidak menyalahi hukum. Kedua, belajar dilaksanakan dengan baik, maka seorang anak akan melakukan belajar dengan usaha usaha yang dapat dilakukan oleh semua orang, tidak curang, tidak merugikan orang lain. Belajar dengan benar menggambarkan seseorang melakukan kegiatan belajar sesuai aturan yang ditetapkan. Ketiga mencapai hasil yang gemilan, bahwa dengan belajar akan memperoleh hasil, hasil yang diperoleh benar benar adalah disebabkan kegiatan belajar bukan karena yang lain. 192 193 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN yang sangat besar bagi seseorang untuk melakukan kegiatan termasuk didalamnya adalah kegiatan belajar. Motivasi dianggap penggerak utama dalam menstruktur tingkah laku, pemikiran, emosi, hal tujuan, dan minat pelajar untuk mencapai sesuatu matlamat pembelajaran secara berkesan.Nachiappan,2008:247 Kedudukan motivasi dalam belajar tidak hanya memberikan arah kegiatan belajar secara benar, lebih dari itu dengan motivasi seseorang akan mendapat pertimbangan pertimbangan positif dalam kegiatannya termasuk kegatan belajar. Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam belajar adalah sebagai berikut:  Motivasi memberi semangat seorang pelajar dalam kegiatan kegiatan belajarnya.  Motivasi motivasi perbuatan sebagai pemilih dari tipe kegaitan kegaitan dimana seseorang berkeinginan untuk melakukannya.  Motivasi memberi petunjuk pada tingkahlaku.Crow Crow,1984:358 Sekali lagi seorang pendik dengan bekal psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi perkembangan juga psikologi belajar, maka ia akan menjadikan anak sebagai bagian dari kehidupan yang memiliki dunianya sendiri. Berangkat dari hal tersebut, pendidik akan merancang pembelajaran berdasarkan apa kebutuhan anak, hal ini untuk menyelaraskan perkembangan jiwa anak dengan materi pembelajaran. Pendidik akan mengelola materi dengan kemasan yang menyenangkan, agar anak merasa bahwa apa yang dipelajari adalah bagian dari kehidupannya. Pendidik akan mengembangkan strategi sesuai dengan kondisi psikologis anak, hal ini ditujukan agar anak nyaman dan senang  Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.  Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.Hamalik, 1992:175. Demikian pula apabila seorang anak mengetahui bahwa rangkaian dari niat belajar yang baik, dilakukan dengan baik pula maka ia akan mencapai prestasi yang gemilang. Harus dicatat, tidak ada motivasi memberi alternatif yang tepat apabila dibalik, bahwa prestasi adalah menjadi motivasi belajar bagi anak. Bila ini terjadi maka motivasi akan memberikan kepuasan sesaat dan bukan permanen sebagaimana yang diinginkan dalam hukum belajar.

D. Pembelajaran yang Mendayagunakan Motivasi