192 193
PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
yang sangat besar bagi seseorang untuk melakukan kegiatan termasuk didalamnya adalah kegiatan belajar. Motivasi dianggap
penggerak utama dalam menstruktur tingkah laku, pemikiran, emosi, hal tujuan, dan minat pelajar untuk mencapai sesuatu
matlamat pembelajaran secara berkesan.Nachiappan,2008:247
Kedudukan motivasi dalam belajar tidak hanya memberikan arah kegiatan belajar secara benar, lebih dari itu dengan motivasi
seseorang akan mendapat pertimbangan pertimbangan positif dalam kegiatannya termasuk kegatan belajar. Motivasi merupakan
hal yang sangat penting dalam belajar adalah sebagai berikut:
Motivasi memberi semangat seorang pelajar dalam kegiatan kegiatan belajarnya.
Motivasi motivasi perbuatan sebagai pemilih dari tipe kegaitan kegaitan dimana seseorang berkeinginan untuk
melakukannya. Motivasi memberi petunjuk pada tingkahlaku.Crow
Crow,1984:358 Sekali lagi seorang pendik dengan bekal psikologi
pendidikan, psikologi anak, psikologi perkembangan juga psikologi belajar, maka ia akan menjadikan anak sebagai bagian dari
kehidupan yang memiliki dunianya sendiri. Berangkat dari hal tersebut, pendidik akan merancang pembelajaran berdasarkan
apa kebutuhan anak, hal ini untuk menyelaraskan perkembangan jiwa anak dengan materi pembelajaran. Pendidik akan mengelola
materi dengan kemasan yang menyenangkan, agar anak merasa bahwa apa yang dipelajari adalah bagian dari kehidupannya.
Pendidik akan mengembangkan strategi sesuai dengan kondisi psikologis anak, hal ini ditujukan agar anak nyaman dan senang
Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
atau lambatnya suatu pekerjaan.Hamalik, 1992:175.
Demikian pula apabila seorang anak mengetahui bahwa rangkaian dari niat belajar yang baik, dilakukan dengan baik
pula maka ia akan mencapai prestasi yang gemilang. Harus dicatat, tidak ada motivasi memberi alternatif yang tepat apabila
dibalik, bahwa prestasi adalah menjadi motivasi belajar bagi anak. Bila ini terjadi maka motivasi akan memberikan kepuasan
sesaat dan bukan permanen sebagaimana yang diinginkan dalam hukum belajar.
D. Pembelajaran yang Mendayagunakan Motivasi
Bila anak belajar dengan semangat yang tinggi, tanpa diperintah ia telah melakukan belajar sendiri, baik di rumah,
disekolah, pada waktu belajar, pada waktu istirahat, maka pendidik atau guru selalu menggambarkan inilah anak sekolah yang
baik. Bagaimana itu semua dapat terjadi, seorang pengajar biasanya hanya memberikan rangsangan rangsangan sehingga anak
mau belajar, tetapi seorang pendidik yang benar maka ia akan mendalami bagaimana dunia anak, dan menjadikan anak belajar
tanpa beban tetapi atas dasar dorongan dari dirinya sendiri.
Betapa pentingnya dorongan atau motivasi ini, apabila dikelola dengan baik, maka motivasi akan menjadi kekuatan
194 195
PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Salah satu solusi bagi orang tua yang tidak ingin memercaya- kan pendidikan anak anaknya pada sekolah sekolah umum
ataupun sekolah swasta adalah dengan mengoptimalkan pendidikan di rumah, atau homeschooling. Untuk mendapatkan
kualitas homeschooling yang baik, orangtua harus pintar pintar memilih kurikulum dan mencocokkannya dengan usia dan
kemampuan anak.
Dengan homeschooling, orangtua bebas memilih kurikulum yang sesuai dengan kondisi anak. Sebelum memutuskan kurikulum
yang akan dipakai ada baiknya orangtua mempelajari kurikulum tersebut. Tanyakan pendapat kawan-kawan ataupun orangtua
yang juga menggunakan kurikulum tersebut. Kalau jawabannya memuaskan, kurikulum tersebut bisa dicoba dan dipraktikkan
di rumah. Kata peneliti yang sudah mempelajari gerakan home- schooling
, Dr. Briyan Ray Brian menyebutkan, banyak hal menarik bisa dilakukan
anak anak ketika belajar di rumah. Diantarnaya, anak anak punya lebih banyak waktu untuk bersosialisasi karena mereka
tidak perlu menghabiskan waktu untuk hal hal administratif di sekolah. Anak anak juga punya lebih banyak waktu untuk
kenal dekat dengan temannya, tetangga, dan keluarga homeschool lainnya.
Memang anak-anak terlihat tidak mempunyai teman sebayak anak lain, tapi mereka mempunyai lebih banyak
teman dekat atau sahabat. Di sekolah, anak anak terlibat seperti mempunyai teman banyak, tapi sebagian besar mereka hanya
kenal nama. Bukan teman dekat, katanya lagi.
Selanjutnya menurut Ray, bagi orangtua yang ingin anak anaknya menekuni pendidikan berbasis di rumah ini adalah
kepintaran orangtua untuk memilih kurikulum yang cocok. mengikuti kegiatan belajar sampai berakhir. Pada akhirnya
seorang pendidik akan mengembangkan alat evaluasi sesuai dengan tingkat perkembangan anak, hal ini yang menjadikan
anak belajar tidak terbebani dengan apa yang harus dimiliki diperoleh dan dikuasai.
Hal terakhir yang paling penting dalam mengembangkan motivasi untuk kegiatan belajar adalah bahwa; motivasi instrinsik
lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Karena itu, bangunkanlah motif motif instrinsik pada anak anak didik kita. Jangan hendaknya
anak mau belajar dan bekerja hanya karena takut dimarahi, dihukum, mendapatkan angka merah, atau takut tidak lulus
dalam ujian.Purwanto,1985:83. Dengan motivasi tersebut anak akan memeproleh awal kegiatan belajar dengan benar,
ia akan belajar dengan baik, dan prestasi akan dicapainya sesuai dengan apa yang diharapkannya.
E. Suplemen