Gejala Pertumbuhan dan Perkembangan

20 21 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN . Peristiwa Gejala Pertumbuhan Dalam hal ini pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari peristiwa awal herditer. Manusia terbentuk dari meterial yang lemah. Materil yang dimaksudkan adalah materil genetis. Pertumbuhan genetis manusia tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan genetis pada hewan, karena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme tumbuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan membentuk organisme yang bersusunan sangat kompleks. Mencermati gejala pertumbuhan tersebut Dalyono menegaskan bahwa; Pertumbuhan pada masing masing individu dalam segi proses hal umum yang sama, tetapi dalam hal hal yang khusus belum tentu sama. M. Dalyono,1997:63 Disadari bahwa gejala pertumbuhan yang mempunyai kaitan erat dengan perkembangan sangat berarti bagi proses belajar yang akan dialami seorang anak. Dalam kajian teoritis maka gejala pertumbuhan yang dicerminkan dengan per- kembangan jiwa seorang disestematisasikan pada pengelompokan usia sebagai berikut: a. Masa Kanak kanak yaitu sejak lahir sampai 05.00 b. Masa Anak yaitu umur 06.00 sampai 12.00 c. Masa Puberitas yaitu masa 13.00 sampai kl. 18.00 bagi anak putri dan sampai umur 22.00 bagi anak putera. d. Masa Adolesen sebagai masa transisi kemasa dewasa. Agus Sujanto,1986:1. Adapun fungsi fungsi kepribadian manusia yang ber- hubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan ini semuanya menyatu sebagai proses perkembangan yakni:

BAB II PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN ANAK

A. Gejala Pertumbuhan dan Perkembangan

Istilah pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia psikologi dan pendidikan selalu mempunyai kaitan yang erat sekali. Istilah ini sering digunakan secara bergantian namun sebenarnya keduanya mempunyai pengertian yang berbeda. Tumbuh memang berbeda dengan berkembang. Sesuatu yang tumbuh adalah sesuatu yang bersifat material dan kuantitatif, sedangkan berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kualitatif. Tadjab,1994:19. Pada diri seorang anak gejala pertumbuhan dan per- kembangan selalu menyatu dalam proses pendidikan atau proses belajar yang dialami anak. Hal ini erat kaitannya dengan tingkat kemampuan, keinginan serta kejenuhan yang menjadi lingkatan bagi kegiatan belajar dan tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar itu sendiri. 22 23 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN menyangkut perubahan materil dan struktur fisiologis, dimana sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek tertentu yang saling ber- hubung. Beberapa aspek yang sangat berperan dalam proses pertumbuhan ini adalah: a. Anak sebagai keseluruhan b. Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhan c. Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola pola pertumbuhan d. Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan. M. Dalyono,1997:72. Pandangan yang lebih luas mengenai pertumbuhan dapat diperoleh dengan memperhatikan beberapa generalisasi yang dapat dipergunakan sebagai prinsip prinsip sementara dalam memajukan dan mendorong pertumbuhan pendidikan. Witherington,1986:145. Indikator pertumbuhan yang dapat dijadikan satu bagian dari proses kehidupan anak tampak pada tinggi badan yang terdapat pada anak. Gelaja pertumbuhan yang normal tentu harus diiringi oleh keseimbangan masukan gizi yang baik. Adapun untuk menafsirkan tinggi badan anak dapat digunakan rumus Wasty Soemanto,1987:54, sebagaimana tampak pada gambar berikut: a. Fungsi motorik pada bagian tubuh b. Fungsi sensoris pada alat alat indra c. Fungsi neurotik pada sistem saraf d. Fungsi seksual pada bagian bagian tubuh yang erotis e. Fungsi pernapasan pada alat pernapasan f. Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat nadi g. Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan. M. Dalyono,1997:79 Gejala pertumbuhan tentunya telah banyak dikaji sebagai landasan teoritis para ahli untuk menerapkan sistem pendidikan dan pembelajaran bagi seorang anak. Dari beberapa kajian tersebut disimpulkan bahwa hukum yang mengatur pertumbuhan adalah sebagai berikut: a. Pertumbuhan adalah kualitatif dan kuantitatif b. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berke- sinambungan dan teratur c. Tempo pertumbuhan anak adalah tidak sama d. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda beda e. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi kondisi di dalam dan di luar badan f. Masing masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik g. Pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspek aspeknya saling berhubungan. Ahmad Mudzakir, 1997: 65. Gejala pertumbuhan organisme anak manusia jelas 24 25 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN primer dari jiwa dan menjadi awal dari aktivitas intelektualnya. c. Tanggapan Tanggapan merupakan unsur dasar dari jiwa manusia. Selain itu, tanggapan juga merupakan bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan. Kesan tersebut menjadi isi kesadaran yang dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan konteks pengalaman waktu sekarang serta antisipasi keadaan untuk masa yang akan datang. d. Ingatan Mengingat berarti menyerap atau melekatkan pengetahuan dengan cara pengecaman secara aktif. Ada 3 fungsi ingatan, diantaranya: mencamkan menangkap atau menerima kesan- kesan, menyimpan kesan-kesan dan mereproduksi kesan- kesan tersebut. e. Fantasi Fantasi dapat didefenisikan sebagai aktivitas imajinasi untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan lama yang telah ada dan tanggapan baru itu tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada. Dalam fantasi itu sendiri terbagi 2 yakni fantasi sengaja secara pasif yang tidak dikendalikan oleh pikiran dan kemauan dan fantasi sengaja secara aktif yang diken- dalikan oleh pikiran dan kemauan f. Pikiran Pikiran diartikan sebagai kondisi letak hubungan antara bagian pengetahuan yang ada dalam diri yang dikontrol oleh akal. Dalam hal ini akal berfungsi sebagai pengendali pikiran. Sementara itu, pengetahuan sendiri mencakup Gambar 2 Rumus Penafsiran Tinggi Badan . Peristiwa Gejala Perkembangan Disamping gejala pertumbuhan diri seseorang maka ia juga mengalami gejala perkembangan, dimana gejala ini tidak ditekankan pada segi materil, melainkan pada segi fungsional. Untuk itu perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi fungsi. Sementara itu fungsi fungsi yang berkembang dalam aspek kejiwaan secara kualitatif tampak dalam sifat kejiwaan sebagai- mana pendapat Wasty Soemanto, diantaranya: a. Perhatian Perhatian bukan merupakan fungsi, melainkan modus dari fungsi. Sementara modus itu sendiri adalah cara berposisi dan menggerakkan. Dengan kata lain bahwa perhatian meru- pakan cara menggerakkan bentuk umum dan cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. b. Pengamatan Pengamatan merupakan fungsi sensoris yang memungkinkan seseorang menangkap stimuli dari dunia nyata sebagai bahan yang dapat diamati. Pengamatan sebagai suatu fungsi No Jenis Kelamin Rumus Tinggi Badan 1 Laki laki Tinggi badan ayah + 110 tinggi badan ibu 2 2 Perempuan Tinggi badan ibu + 92 tinggi badan ayah 2 26 27 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN perkembangan individu mengikuti pola umum yang sama. f. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan ling- kungan. g. Perkembangan yang lambat dapat dipercepat. h. Perkembangan meliputi individuasi dan integrasi. Wasty Soemanto,1987:56 Menurut Hurlock 1994: 14, ada beberapa tahapan perkem- bangan individu berdasarkan rentang kehidupannya, diantaranya: · Periode pranatal: konsepsi kelahiran. · Bayi: kelahiran-akhir minggu kedua. · Masa bayi: akhir minggu kedua-akhir tahun kedua. · Awal masa kanak-kanak: 2 sampai 6 tahun. · Akhir masa kanak-kanak: 6 sampai 10 12 tahun. · Masa puber pramasa remaja: 10 12 sampai 13 14 thn. · Masa remaja: 13 14 sampai 18 thn. · Awal masa dewasa: 18 sampai 40 thn. · Dewasa madya: 40 sampai 60 thn. · Dewasa akhir Masa tua usia lanjut: 60 sampai meninggal Dari tahapan perkembangan individu diatas, Havighurst dalam Hurlock, 1994: 10, membagi beberapa tugas perkem- bangan bagi sepanjang rentang kehidupannya. Diantaranya: 1. Masa bayi hingga awal masa kanak-kanak · Belajar memakan makanan padat. · Belajar berjalan. · Belajar berbicara. segala konsep, gagasan, dan pengertian yang telah dimiliki atau diperoleh manusia. g. Perasaan Perasaan dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri. Jika berpikir itu bersifat objektif, maka perasaan itu bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh keadaan diri. h. Kemauan Kemauan disebut juga dengan kekuatan, kehendak, yang diartikan sebagai kekuatan untuk memilih dan merealisasikan suatu tujuan. Dimana tujuan ini merupakan pilihan diantara berbagai tujuan yang bertentangan. Dalam prosesnya perkembangan tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan dimana keduanya saling mempengaruhi dan saling memiliki kekuatan untuk membentuk pola pertumbuhan dan perkembangan. Kematangan fungsi jasmaniah sangat besar pengaruhnya pada perubahan fungsi kejiwaan. Untuk itu hukum hukum perkembangan yang harus diperhatikan disini adalah sebagai berikut: a. Perkembangan adalah kualitatif b. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar c. Usia ikut mempengaruhi perkembangan d. Masing masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda beda e. Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap species 28 29 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN · Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang ber- tanggung jawab. · Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. · Mempersiapkan karir secara ekonomi. · Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. · Memperoleh perangkat nilai dan sisitem etis sebagai pegangan untuk berperilaku-mengembangkan idiologi. 4. Masa dewasa · Mulai bekerja. · Memilih pasangan. · Belajar hidup dengan pasangan tunangan. · Mulai membina rumah tangga. · Mengasuh anak. · Mengelola rumah tangga. · Mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara. · Mencari kelompok sosial yang menyenangkan. 5. Masa usia pertengahan dewasa madya · Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara. · Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia. · Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa. · Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu. · Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan fisiologis yang terjadi pada tahap ini. · Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh. · Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya. · Mempersiapkan diri untuk membaca. · Belajar membedakan benar dan salah serta mulai mengem- bangkan hati nurani. 2. Akhir masa kanak-kanak · Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum. · Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. · Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya. · Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat. · Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung. · Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. · Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata serta tingkatan nilai kehidupan. · Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga. · Mencapai kebebasan pribadi. 3. Masa remaja · Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. · Mencapai peran sosial pria dan wanita. · Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan ktubuhnya secara efektif. 30 31 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN anak menjadi lebih maksimal dengan bantuan media yang dapat merangsang kegiatan kegiatan anak. c. Pembinaan harus memiliki ketentuan. Hal ini perlu untuk menata adanya sistematika materi yang akan dipelajari, dikuasai dan dimiliki oleh anak. d. Pembinaan harus menjadi perlindungan terhadap jiwa anak, hal ini sekaligus dijadikan dasar untuk nilai tanggung- jawab seorang pembina atau pendidik. e. Pembinaan harus mempu menjadi satu organisasi yang integrated antara pembina, yang dibina, penanggung- jawab serta lingkungan pembinaan.

B. Perkembangan Kemampuan Anak