Menggagas Kreativitas DIMENSI KREATIVITAS

158 159 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN visi kedepan, maka seorang anggota komisi tersebut Karan Sing menuliskan betapa dunia semakin kompleks, rumit dan runyam. Namun diantaranya masih ada secerca harapan dengan adanya kreatifitas manusia sampai ke angkasa luar. Bagi visi UNESCO semua persoalan dapat saja dikaitkan dengan pendidikan dan kebudayaan, namun lebih jujur diakui bahwa temuan temuan baru, yang menjadi pilihan bagi masa depan ummat manusia, justru lahir dari satu kelebihan manusia yakni ia dapat berkreasi dan lahirlah kreatifitas. Jelas bahwa kedudukan kreatifitas tidak dapat dipandang hanya sebagai satu kebetulan atau satu kemampuan biasa, akan tetapi memiliki dimensi yang unik tetapi handal dalam pengembangan sumber daya manusia. Rancang bangun kreatifitas diawali dengan berfikir yang baik tepat, dan benar, dan puncak keberhasilannya adalah peradaban. Kualifikasi dan identifikasi peradaban telah menjadi satu orientasi baru yakni lahirnya future oriented, dan mimpi mimpi indah tentang masa depan, namun yang pasti fondasi yang dibangun oleh cara kita berfikir menjadi penentu itu semua. Walau harus disadari bahwa kreatifitas hanya sedikit signifikansinya terhadap peradaban manusia bahkan nyaris tidak tampak. Namun yang pasti antara kreatifitas, berfikir secara benar dan peradaban manusia dapat dijadikan satu thema besar dengan merajut benar merah lewat talenta pendidikan. Tahukan kita, bahwa belajar adalah tempat dimana ada yang mengalir, dinamis, penuh risiko, dan menggairahkan. Belum ada “aku tahu” disana. Kesalahan, kreativitas, potensi, dan ketakjuban mengisi tempat tersebut. Booby DePorter,

BAB VIII DIMENSI KREATIVITAS

DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. Menggagas Kreativitas

Pada waktu kita bergerak melalui dasawarsa terakhir abad luar biasa ini yang menyaksikan pengrusakan yang tiada taranya dan kemajuan yang tak terbayangkan, pembunuhan massa yang paling kerjam dalam sejarah manusia dan terobosan terbosoan yang paling mengagumkan dalam kesejahteraan manusia, datangnya senjata senjata yang mematikan yang belum pernah terjadi dan pemeriksaan secara kreatif kedalam angkasa luar, kita menemukan diri pada titik penting dalam sejarah ras manusia yang panjang dan berliku liku di planet bumi ini. Sekarang sudah sangat jelas bahwa kemanusiaan berada dalam keadaan yang sangat sekarat dalam peralihan ke masyarakat global. Karan Sing:1996:12. UNESCO sudah lama didirikan dan banyak berperan dalam berbagai kegiatan pendidikan dan kebudayaan khususnya untuk negara negara berkembang dan juga negara negara terbelakang. Ketika memasuki melanium ketiga salah satu komisi yang ditugasi dalam hal menyampaikan 160 161 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN namun lebih didasarkan pada azas fungsional konsep untuk mendasari pembahasan yang diperlukan. Berfikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreatifitas memperlihatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup. Anda dapat mengatasi kepadatan penduduk di kota dengan membangun rumah rumah di bawah tanah. Ini baru, tetapi sukar dilakanakan. Syarat kedua kreatifitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. Mac.Kinnon, 1962 Diawali dengan pengetahuan tentang anatomi otak, terdapat belahan otak pada kepala manusia. Otak sebagai masa jaringan syaraf pada tengkorak manusia, Chaplin, 1968:65, namun masing masing dari dua belahan otak bertanggung jawab atas cara berpikir yang berbeda beda dan mengkhususkan diri pada kemampuan kemampuan tertentu, walaupun penyilangan memang terjadi.Booby DePorter, 1992:123. Fungsi dari otak kiri adalah; logis, sekuensial, linear, dan rasional. Sementara fungsi otak kanak adalah; acak, tidak teratur, intuitif, dan holisitk. Namun demikian kombinasi dalam prosesnya akan selalu tetap terjadi. Landasan pembagian otak kiri dan kanan secara fungsional tersebut di atas, kini banyak dikembangkan sebagai dasar pengem- bangan pembelajaran seperti model Quantum Learning oleh Booby DePorter 1992, The Accelerated Learning 2000, Total Mind Learning 2008, Brain Based Teaching 2007 dan lain sebagainya. 2001:29. Dalam kegiatan pendidikan inilah ada belajar, dimana dalam belajar tersebut ada kegiatan kreativitas untuk men- dapatkan sesuatu. Karena dunia keilmuan tidak terlepas dengan dunia pendidikan, maka bagaimana pendidikan itu sendiri menjadikan kreatifitas sebagai satu bagian yang harus mendapat perhatian kita semua. Melahirkan manusia yang kreativ tentu memerlukan bentuk pendidikan yang tepat, tepat dalam hal memahami kondisi peserta didik, tetap dalam menempatkan kreatifitas sebagai satu potensi yang harus diperhatikan. Jelaslah bahwa kreatifitas mempunyai janji terhadap lahirnya manusia manusia yang lebih terampil baik untuk meningkatkan kemampuan dirinya maupun untuk membina orang lain.

B. Pengertian dan Kedudukan Kreatifitas