Kemampuan Dasar Manusia Kognitif, Afektif dan Psikomotor

96 97 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN variasi ini berarti, bahwa anak anak mungkin menyerupai dan mungkin pula tidak menyerupai orang tua mereka mengenai suatu sifat tertentu. 4. Anak ataupun keturunan cenderung untuk menuju kerata- rataan avarage mengenai suatu sifat tertentu. Prinsip regresi filial ini turut pula menerangkan adanya variasi variasi dari orang tua. Dengan aturan aturan prinsip di atas, maka seorang anak sekolah mempunyai latar belakang yang sangat kentara perbedaan antara satu anak dengan anak lainnya, khususnya bila dilihat dari faktor hereditas yang sangat kompleks. Variasi dari hereditas tersebut menjadi medan kajian dari psikologi pendidikan untuk dapat mengembangkan dan memanfaatkannya pada proses pendidikan dan pengajaran. Pada konsep lainnya diketahui bahwa pendidikan dan pengajaran adalah upaya membina prilaku anak dengan cara interaksi antara individu dengan lingkungannya. Beberapa faktor yang turut mempengaruhi interaksi ini adalah sebagai berikut: 1. Kesiapan readines yaitu kapasiti baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. 2. Motivasi yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu. 3. Tujuan yang ingin dicapai Perbedaan tingkahlaku penting pada proses interaksi tersebut semakin lama semakin kompleks sesuai dengan keadaan yang dihadapi maupun yang dialami oleh anak itu sendiri. Berikut

BAB V KEMAMPUAN DAN

INTELIGENSI

A. Kemampuan Dasar Manusia

Setiap individu adalah hasil dari dua keturunan atau dua faktor utama yakni; hereditas dan lingkungan. Kedua faktor inilah yang sangat berarti mempenyaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar individu dapat dipelajari secara utuh, hal ini harus dilihat dari banyak faktor utama yakni: 1. Hereditas bekerja dengan melalui sel sel benih. Prinsip prinsip reproduksi ini berarti, bahwa ciri ciri atau karakteristik karakteristik yang dipelajari oleh orang tua tidak diteruskan kepada anaknya. 2. Setiap jenis menghasilkan jenisnya sendiri. Prinsip konformitas ini berarti, bahwa setiap anggota jenis atau golongan species mengikuti suatu pola umum. 3. Sel benih germ-cell mengandung banyak diterminant yang berkomunikasi dengan cara cara yang beraneka warna untuk menghasilkan perbedaan perbedaan individual. Prinsip 98 99 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN 6. Perasaan Ialah suatu pernyataan jiwa yang sedikit banyak bersifat subyektif, untuk merasakan senang atau tidak senang, dan yang tidak tergantung kepada perangsang dan alat alat indra. 7. Bakat Ialah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis yang dimiliki seseorang, biasanya berbentuk keterampilan atau sesuatu bidang ilmu. Tentu banyak lagi kemampuan kemampuan lain yang sangat besar artinya bagi proses pembelajaran. Namun demikian fungsi fungsi penting dari kemampuan di atas diharapkan dapat menjadi bekal bagi pendidik untuk menemukan krangka pengajaran yang benar dan tepat dalam menghadapi dan melayani peserta didiknya.

B. Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Tujuan pendidikan atau tujuan instruksional telah lama dirumuskan oleh para ahli rancangan pembelajaran . Dalam perkembangannya mereka banyak memperoleh keberhasilan keberhasilan baik dalam bidang item yang akan diukur serta metode pengukuran itu sendiri. Binyamin S. Bloom bersama rekan rekannya adalah dianggap orang pertama yang mem- pelopori penemuan klasifikasi tujuan instruksional educational objecitves. Pada tahun 1956 terbitlah karya “Taxonomy of Eduational Objectives Cognitives, Affective Domain ”. Kelompok ini pada akhirnya tidak berhasil menyusun rana psikomotor dijabarkan tujuh bagian utama tingkah laku penting yang harus diketahui untuk kepentingan proses belajar mengajar sebagai berikut: 1. Motivasi Adalah keadaan keadaan dalam diri individu yang mendorong orang untuk melakukan aktivitas aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. 2. Perhatian Adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek serta menampakkan adanya banyak atau sedikit kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan. 3. Ingatan Adalah suatu daya jiwa kita yang dapat menerima, menyimpan dan mereproduksikan kembali pengertian pengertian atau tanggapan tanggapan kita. 4. Fantasi Ialah suatu daya jiwa untuk menciptakan sesuatu yang baru, dengan fantasi manusia dapat membentuk suatu yang sebelumnya belum ada sehingga sesuatu yang baru itu merupakan suatu kreasi, meski dengan jalan bagaimanapun juga. 5. Berfikir Ialah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan hubungan antara ketahuan-ketahuan yang ada selama ini. Dengan berfikir, manusia dapat melakukan proses dialektis artinya selama manusia berfikiran maka kita akan mengadakan tanya jawab dengan fikiran kita dan akhirnya ingin menemu- kan kesimpulan. 100 101 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Dalam pemetaan kognitif, pembagian ranah penting untuk kepentingan pengukuran instruksional. Artinya seorang perancang pengajaran akan memanfaatkan kata kerja operasional sebagai acuan mengevaluasi proses pembelajaran. Berikut ini akan ditabelkan pemetaan kata kerja operasional tersebut: Tabel 4 Pemetaan Rana Kognitif No Tingkatan Rana Kata Kerja Operasional 01 Pengetahuanpe- ngenalan Mengidentifikasi Memilih Menyebutkan nama Membuan daftar 02 Pemahaman Membedakan Menjelaskan Menyimpulkan Memperkirakan 03 Penerapan Menghitung Mengembangkan Menggunakan Memodifikasi 04 Analisis Membuat diagram Membedakan Menghubungkan Menjabarkan yang kemudian dilakukan oleh E. Simpson pada tahun 1967 dan A. Harrrow pada tahun 1972. W.S.Winkel,1987:149. Berikut ini akan dijabarkan ketiga rana tersebut sebagai pembahasan utama, namun harus didasari ketiga itu tetapi memiliki keterkaitan dan kesatuan yang utuh sebagai peng- klasifikasian tujuan instruksional. . Rana Kognitif Rana ini bertujuan pada orientasi kemampuan “berfikir” mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu “mengingat” sampai pada satu kemampuan untuk memecahkan masalah. Pengertian kognitif dalam hal ini dibatasi sebagai satu hal yang memiliki delapan lapangan seperti kutipan berikut: Modern cognitive psychoogy freely draws theories and techiques from eight principal areas of resarch perception, arrention, memory, imagery, language, functions, developmental psychology, thingking anda problem solving, and artificial intelegence. Robert L. Solso:1979,4. Sementara itu pembagian ranah kognitif dalam hal ini oleh Binyamin S. Bloom sendiri dipecah menjadi enam bagian utama seperti kutipan dari buku aslinya sebagai berikut: a. Knowladge b. Comprehension c. Application d. Analysis e. Synthesis f. Evaluation Binyamin S. Bloom:1956,18 102 103 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Tabel 5 Pemetaan Rana Afektif No Tingkatan Rana Kata Kerja Operasinal 01 PengenalanPene- rimaan Mendengarkan Menghadiri Melihat Memperhatikan 02 Pemberian respon Mengikuti Mendiskusikan Berlatih Berpartisipasi Memenuhi 03 Penghargaan terhadap nilai Memilih Menyakinkan Bertindak Mengemukakan argumen 04 Pengorganisasian Memilih Memutuskan Memformulasikan Membandingkan Membuat sistematis 05 Pengalaman Menunjukkan sikap Menolak Mendemonstrasikan Menghindari . Rana Afektif Taksonomi ini lebih dikenal pada rana yang berorientasi pada rasa atau kesadaran. Banyak dikalangan para ahli menginterpretaikan rana afektif menjadi sikap, nilai sikap yang diartikan tentu akan berpengaruh terhadap penyusunan tujuan instruksional yang akan ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Adapun ciri dari organisasi rana afektif ini adalah lebih mengorientasikan pada nilai nilai, norma norma untuk diinternalisaikan dalam sistem kerja pribadi seseorang. Dalam pemetaannya afektif untuk kepentingan tujuan instruksional, maka kata kerja operasional yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut: 05 Sintesis Menciptakan Mendisain Memformulasikan Membuat prediksi 06 Evaluasi Membuat kritik Membuat penilaian Membandingkan Membuat evaluasi 104 105 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Tabel 6 Pemetaan Rana Psikomotor

C. Inteligensi