Pengendalian Motivasi PERAN MOTIVASI

186 187 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN yang memberi atau menjadi sumber masukan atau pertimbangan seseorang untuk melakukan tindakan pertama atau kedua.

B. Pengendalian Motivasi

Bila kita memiliki pengetahuan yang cukup, keterampilan yang memadai, serta kemampuan mengenal diri secara baik, maka kita dapat menentukan sendiri apa yang harus dilakukan. Motivasi pada diri kita akan menjadi bagian dari kehidupan kita untuk melakukan, mengembangkan serta mengendalikan diri mau kemana kita akhirnya. Bagi anak usia sekolah sesuai dengan tugas perkembangan psikologisnya, maka pada usia anak sekolah dasar hal tersebut belumlah terjadi. Pada anak usia ini mereka justru sedang menikmati apa yang ada dilingkungannya, pilihan pilihan dilakukan atas dasar kemasan yang tampak di depan maka bukan semata karena hakiki apalagi fungsinya untuk diri dan masa depan anak. Namun demikian lambat laun usia sekolah sampai pada jenjang yang lebih tinggi baik itu pada usia SLTP, SLTA apalagi perguruan tinggi maka pengenalan terhadap diri sendiri semakin membaik. Dalam mengenal diri pada anak usia sekolah inilah, maka memberikan pengertian tentang hal hal yang harus dilakukan, dipilih dan dihindari harus diberikan pada anak usia sekolah. Ini adalah bagian dari pekerjaan memotivasi anak untuk melakukan sesuatu tepat untuk dirinya. Karena motivasi ini sangat berfungsi bagi kegiatan anak itu sendiri. Kegunaan atau fungsi dari motif motif tersebut bagi tindakan manusia secara umum adalah sebagai berikut: yang ada. Mengapa mesti tercipta pilihan, hal ini disebabkan semakin banyaknya lingkungan menawarkan berbagai alternatif. Apa yang akan kita lakukan, bagaimana cara melakukan, dan apa dasar kita melakukan bila ditata semikian rupa akan membantu kita untuk tidak terjebak pada proses pemilihan yang kompleks dan rumit. Khususnya mengapa kita harus memilih, maka faktor pendorong dalam hal ini disebut dengan motivasi adalah hal penting. Jadi hal yang menyebabkan kita untuk melakukan kegiatan, memilih satu tindakan apalagi keputusan disebut dengan motivasi. Satu definisi tentang motivasi diawali dari pendapat sebagai berikut: Motivation pertains to why behavior occurs. Tho important features of motivastion are that it energizes and directs behavior. Benjamin, 1987:290 pendapat kedua menyebutkan bahwa; motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan prilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yangpenuh energi, terarah dan bertahan lama. Santrock, 2007: 510. Dan pendapat ketiga lebih fungsional lagi adalah menegaskan; motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Purwanto, 1985:69. Dari tiga definisi di atas, secara prinsip motivasi terkait dengan dorongan yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Tiga kata kunci dalam motivasi adalah sebagai berikut: a dalam motivasi terdapat dorongan yang menjadikan seseorang mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan, b dalam motivasi terdapat satu pertimbangan apakah harus memprioritaskan tindakan alternatif, baik itu tindakan A atau tindakan B, dan c dalam motivasi terdapat lingkungan 188 189 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN hal ini tentang perbedaan motivasi dari dalam dan dari luar dijelaskan sebagai berikut: motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain cara untuk mencapai tujuan. Motivasi instrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiritujuan itu sendiri. Santrock,2007:514. Mengendalikan tindakan itu berarti membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang pada gilirannya mampu memberi pertimbangan sendiri apa yang harus dilakukan. Beberapa tahapan yang juga harus dipertimbangan dalam mengambil tindakan ini disebut dengan proses yang menggambar- kan motivasi itu berperan dalam diri kita. Proses motivasi itu tiga langkah yaitu:  Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga tenaga pendorong desakan, motif, kebutuhan dan keinginan yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension.  Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang di- arahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendalikan atau menghilangkan ketegangan.  Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. Sukmadinata, 2004:62 Pada setiap proses tersebut, seseorang harus selalu diberi kondisi yang baik, artinya ia jangan sekali sekali melakukan sesuatu atas dasar tekanan, atau tuntutan yang berlebihan. Suasana yang nyaman, dengan cara seperti itu motivasi dapat dikelola dikendalikan dan diarahkan sesuai dengan yang diinginkan oleh pendidik, oleh orang tua, oleh lingkungan dan sesungguhnya untuk masa depan anak itu sendiri.  Motif itu mendorong manusia untuk berbuatbertindak  Motif itu menentukan arah perbuatan  Motif itu menyeleksi perbuatan kita.Purwanto,1985:81. Bila satu tindakan memang akan memberi manfaat baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, maka hal itu pantas dilakukan. Pertimbangan pertimbangan seperti inilah yang harus diberikan pada anak ketika ia ingin melakukan sesuatu. Pada bagian berikutnya bahwa tindakan atau perbuatan yang akan dilakukan itu beresiko pada perbuatan berikutnya, apakah itu untuk menjadikan diri menjadi pintar, menjadi orang terkenal, atau menjadi berprestasi dalam belajar, maka pertimbangan pertimbangan ini harus diberikan disampaikan kepada anak sebelum ia menentukan kemana arah tindakan yang ia lakukan. Dan terakhir adalah berbagai kemungkinan untuk melakukan tindakan harus disusun, dibuat pilihan pilihan, dan pada gilirannya cari tindakan yang mungkin untuk dilakukan, pertimbangan norma yakni tidak melanggar adat, hukum, agama sangat penting. Kegiatan menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan sangat penting, khususnya melihat resiko yang akan terjadi, apakah itu resiko negatif atau juga kemungkinan kebaikan yang akan diperoleh. Jadi semua tindakan yang akan dilakukan pasti memiliki resiko walau sekecil apapaun tindakan tersebut. Dalam menetapkan tindakan tentu sekali lagi seseorang harus diberdayakan untuk menyusun sendiri pilihan pilihan yang akan dilakukan, tentu hal ini sesuai dengan tugas perkembangan psikologisnya. Pengendalian dirinya untuk menentukan tindakan sangat penting, yang pada gilirannya ia akan mendayagunakan motivasi dari dalam dirinya. Jadi peertimbangan bukan lebih mempertimbangan dari luar. Dalam 190 191 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Ketiga rangkaian di atas, dapat dilakukan oleh seorang anak sekolah, bila ia diberitahu sejak awal tentang pentingnya belajar dalam kehidupan ini. Dengan cara seperti itu maka ia akan melakukan berniat belajar memang dari dalam dirinya, kemudian melakukan kegiatan belajar sesuai apa yang diperintahkan, dan tujuan belajar juga mencapai hasil belajar yang maksimal. Bagaimanapula peran motivasi dalam belajar ini, maka; untuk penggunaan motivasi, maka ada dua golongan motivasi yakni sebagai berikut:  Motif primer atau motif dasar yang menunjukkan pada motif yang tidak dipelajari yang sering juga untuk ini digunkan istilah dorongan, baik itu dorongan fisiologis, maupun dorongan umum.  Motif skunder menunjukkan kepada motif yang bekembang dalam diri individu karena pengalaman, dan dipelajari. Makmun,1998:29 Bila belajar telah diketahui sejak awal, apa yang mendasari kegiatan belajar, apa pula yang harus dilakukan dan apa tujuan belajar, maka hal ini akan memudahkan seseorang mengenal kegiatannya. Kemudian ia akan mengendalikan belajar sesuai dengan yang diinginkannya. Salah satu fungsi motivasi dalam hal ini adalah memberikan penguatan terhadap kegiatan yang akan dilakukan sehingga bermakna dan bermanfaat. Beberapa fungsi motivasi ialah:  Mendorong timbulnya kelakukan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. Memberi tahu kepada anak, apa dasar melakukan belajar, mengapa ia harus melakukan itu, adalah satu hal yang sangat penting. Anak harus belajar dan harus mengerti mengapa harus belajar. Maka menyadarkan atau meyakinkan anak akan arti terdirik bagi kedudukan orang dalam masyarakat, menyadarkan atau meyakinkan akan manfaat bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh sekolah bagi kehidupannya kelak sesudah meninggalkan sekolah dan sebagainya merupakan usaha usaha memotivasikan tindakan belajar si anak.Thorntowi,1993:72.

C. Motivasi untuk Belajar dan Berprerstasi