78 Hukum internasional memiliki ruang lingkup yang sangat luas mengatur
hubungan antar bangsa-antar negara yang dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional. Tujuan setiap perjanjian internasional adalah meletakkan
kewajiban dan hak bagi negara-negara yang terikat perjanjian secara tepat dan seimbang dan masing-masing negara tetap saling menghormati kewajiban dan
haknya. Suatu perjanjian internasional baru memiliki kekuatan hukum internasional
yang mengikat negara-negara yang bersangkutan setelah ada ratifikasi dari parlemen masing-masing negara. Misalnya dalam konferensi London tahun 1971
antara negara Inggris, Perancis, Rusia, Italia dan Turki telah ditentukan kesepakatan bahwa negara-negara tersebut mengakui bahwa perjanjian
internasional.. Jadi konferensi London 1971 tersebut pada prinsipnya mengumumkan bahwa semua negara yang tidak membuat suatu perjanjian
internasional wajib taat pada isi perjanjian internasional dan tidak boleh ingkar janji secara sepihak.
2. Pentingnya Hukum Internasional
Hukum internasional merupakan keseluruhan kaidah yang sangat diperlukan untuk mengatur sebagian besar hubungan-hubungan antar negara.
Hukum internasional merupakan persoalan keperluan hubungan timbal balik antar negara-negara.
3. Sumber Hukum Internasional
a. Sumber-sumber hukum internasional dalam arti material b. Sumber hukum internasional dalam arti formal.
Menurut pasal 38 1 Statute, Mahkamah Internasional Court of Justice diperintahkan dalam menyelesaikan atau memutuskan sengketa internasional
harus sesuai dengan hukum internasional dengan menerapkan atau mempergunakan sumber-sumber sebagai berikut:
1 Traktat-traktat atau perjanjian-perjanjian internasional atau konvensi- konvensi internasional.
2 Kebiasaan-kebiasaan internasional. 3 Prinsip-prinsip atau asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-
bangsa beradab.
79 4 Keputusan-keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana.
Sumber hukum menurut pasal 38 1 Piagam Mahkamah Internasional dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Sumber hukum utama primer meliputi: aPerjanjian Internasional; b Kebiasaan - Kebiasaan Internasional; c Asas-asas hukum Umum
2 Sumber hukum tambahan subsider yang meliputi: a Keputusan Pengadilan ; bPendapat-pendapat para sarjana
Sumber-sumber hukum formal didefinisikan sebagai bahan-bahan aktual darimana seorang ahli hukum menentukan kaidah-kaidah hukum yang berlaku
terhadap keadaan tertentu. bahan-bahan aktual tersebut dimasukkan ke dalam lima kategori, yaitu istilah kebiasaan custom dan adat istiadat usage, traktat-
traktat, keputusan-keputusan Yudisial dan pengadilan arbetrasi, karya-karya Hukum, keputusan-keputusan atau ketetapan-ketetapan organisasi Lembaga
Internasional atau Konferensi-Konferensi Internasional.
4. Pengertian Lembaga Peradilan Internasional
Penyelesaian sengketa-sengketa internasional sedini mungkin dengan cara seadil-adilnya bagi para pihak yang terlibat merupakan tujuan hukum
internasional. Sengketa-sengketa internasional mencakup bukan hanya sengketa antara negara-negara, melainkan juga kasus-kasus lain yang berada dalam
lingkup pengaturan internasional. Cara-cara penyelesaian damai atau bersahabat dapat dilakukan melalui
a. Arbitrasi arbitration b. Penyelesaian Yudicial Judicial Settlement
c. Negosiasi, jasa baik good affices, mediasi, konsiliasi
d. Penyelidikan inquiry e. Penyelesaian di bawah naungan organisasi PBB.
Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan apabila Negara-negara tidak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa-
sengketa mereka secara persahabatan maka cara pemecahan yang mungkin adalah melalui cara-cara kekerasan. Prinsip-prinsip cara penyelesaian melalui
kekerasan adalah : a. Perang dan tindakan senjata non perang.
b. Retorsi retorsion