66 orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.Dengan demikian pelanggaran
HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau
alasan yuridis dan alasan rasional.
2.
Bentuk-bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia
Pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, sebagai berikut: diskriminasi dan penyiksaan. Berdasarkan sifatnya pelanggaran
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: pelanggaran HAM berat dan ringan. Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000
tentang pengadilan HAM dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a Kejahatan Genosida.
b Kejahatan terhadap kemanusiaan .
3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM
a Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang
memandang setiap bangsa memiliki paham HAM tersendiri. b Adanya
pandangan HAM
bersifat individulistik,
dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme;
c Kurang berfungsinya lembaga –lembaga penegak hukum.
d Pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil dan militer.
4. Kasus-Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dapat diklasifikasikan
dalam dua jenis, yaitu : a Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, ke lompok agama,
dengan cara: membunuh anggota kelompok, menciptakan kondisi
67 kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik
baik seluruh, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok.
b Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil,
berupa: pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain yang melanggarketentuan pokok hukum internasional;
Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiiwa besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat
perhatian yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, seperti : Kasus Tanjung Priok 1984, Kasus terbunuhnya Marsinah, Peristiwa Aceh 1990,
Peristiwa penculikan para aktivis politik 1998, Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat 1999, Kasus Ambon 1999, Kasus Poso 1998
– 2000, Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Selain kasus-
kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi manusia seperti dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan masyarakat.
5. Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di dunia Internasional
Dalam Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa, komitmen untuk memenuhi, melindungi HAM serta menghormati kebebasan pokok manusia secara universal
ditegaskan secara berulang-ulang. Kasus pelanggaran HAM internasional dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu: Kejahatan genosida The crime of
genocide , Kejahatan melawan kemanusian Crime againts humanity, Invasi atau agresi suatu negara ke negara lain The crime of aggression, Kejahatan
perang War crimes.