51 3  Memberikan  kesempatan  kepada  eksekutif  untuk  ikut  campur  tangan
secara  langsung  atas  proses  peradilan  sesuai  UU  No.191964  dan  UU No.131965;
4  Menyatakan  bahwa  peraturan  hukum  perdata  pada  masa  pendudukan tidak  berlaku  kecuali  hanya  sebagai  rujukan,  maka  dari  itu  hakim  harus
mengembangkan putusan-putusan yang lebih situasional dan kontekstual. Pembaruan  hukum  pada  masa  orde  baru  dimulai  dari  penyingkiran  hukum
dalam  proses  pemerintahan  dan  politik,  pembekuan  UU  Pokok  agraria, membentuk  UU  yang  mempermudah  modal  dari  luar  masuk  dengan  UU
Penanaman  modal  Asing,  UU  Pertambangan,  dan  UU  Kehutanan. Selain  itu, orde  baru  juga  melancarkan:  pelemahan  lembaga  hukum  di  bawah  kekuasaan
eksekutif,  pengendalian  sistem  pendidikan  dan  pembatasan  pemikiran  kritis, termasuk  dalam  pemikiran  hukum;  Kesimpulannya,  pada  era  orba  tidak
terjadi perkembangan positif  hukum Nasional.
8.
Sejarah  Sistem  Hukum  Di  Indonesia  Periode  Pasca  Orde  Baru 1998
– Sekarang.
Gerakan reformasi yang dimotori oleh kalangan mahasiswa tahun 1998 telah menggulingkan pemerintahan orde baru. Maka semenjak itu kekuasaan eksekutif
yang  sebelumnya  dipegang  presiden  Soeharto  beralih  ke  Presiden  Habibie sampai  dengan  sekarang,  sudah  dilakukan  4  kali  amandemen  UUD  RI  1945.
Beberapa pembaruan formal yang terjadi antara lain: 1 Pembaruan sistem politik dan  ketetanegaraan;
2 Pembaruan sistem hukum dan Hak Asasi Manusia HAM; dan 3 Pembaruan sistem ekonomi.
9.
Unsur-Unsur  Yang  Terkandung  Dalam  Sistem  Hukum,  Dan Peradilan.
Di  dalam  sebuah  sistem  hukum  terdapat  unsur-unsur  yang  membangun sistem tersebut yaitu:
a.  Peraturan  yang  mengatur  tingkah  laku  manusia  dalam  kehidupan bermasyarakat.
b.  Peraturan yang ditetapkan oleh instansi resmi negara
52 c.  Peraturan yang bersifat memaksa
d.  Peraturan yang memiliki sanksi tegas
D. Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran  ini  menggunakan  model  based  learning.  Langkah- langkahnya sebagai berikut:
1.  Stimulation  memberi  stimulus.  Pada  kegiatan  ini  mentorfasilitator memberikan stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai
dengan materi pembelajarantopiktema yang akan dibahas, sehingga peserta mendapat  pengalaman  belajar  mengamati  pengetahuan  konseptual  melalui
kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar. 2.  Problem Statement mengidentifikasi masalah. Dari tahapan tersebut, peserta
diharuskan  menemukan  permasalahan  apa  saja  yang  dihadapi,  sehingga pada  kegiatan  ini  peserta  diberikan  pengalaman  untuk  menanya,  mencari
informasi, dan merumuskan masalah. 3.  Data  Collecting  mengumpulkan  data.  Pada  tahapan  ini  peserta  diberikan
pengalaman  mencari  dan  mengumpulkan  datainformasi  yang  dapat digunakan  untuk  menemukan  solusi  pemecahan  masalah  yang  dihadapi.
Kegiatan  ini  juga  akan  melatih  ketelitian,  akurasi,  dan  kejujuran,  serta membiasakan  peserta  didik  untuk  mencari  atau  merumuskan  berbagai
alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami kegagalan. 4.  Data  Processing  mengolah  data.  Kegiatan  mengolah  data  akan  melatih
peserta  untuk  mencoba  dan  mengeksplorasi  kemampuan  pengetahuan konseptualnya  untuk  diaplikasikan  pada  kehidupan  nyata,  sehingga  kegiatan
ini juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif. 5.  Verification  memferifikasi.  Tahapan  ini  mengarahkan  peserta  untuk
mengecek  kebenaran  atau  keabsahan  hasil  pengolahan  data,  melalui berbagai  kegiatan,  antara  lain  bertanya  kepada  teman,  berdiskkusi,  atau
mencari  sumber  yang  relevan  baik  dari  buku  atau  media,  serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6.  Generalization  menyimpulkan.  Pada  kegiatan  ini  peserta  digiring  untuk menggeneralisasikan  hasil  simpulannya  pada  suatu  kejadian  atau
permasalahan yang serupa.
53
E. LatihanKasusTugas
Jawablah soal di bawah ini dengan tepat 1.  Tunjukkan bukti-bukti bahwa Indonesia adalah negara hukum
2.  Berikan  contoh-contoh  pelanggaran  hukum  dan  macam  sanksi  yang dijatuhkan
3.  Proses  hukum  itu  meliputi  pembuatan  hukum  dan  penegakkan  hukum. Jelaskan tahap-tahap dalam pembuatan hukum
4.  Jelaskan badan-badan peradilan di Indonesia 5.  Bagi  pihak  perkara  pidana  yang  merasa  dirugikan  oleh  keputusan  hakim
pengadilan negeri. Apa yang bisa dilakukan?
F.   Rangkuman
Sistem hukum Indonesia merupakan perpaduan dari  hukum agama, hukum adat, dan hukum negara eropa terutama  Belanda sebagai Bangsa yang pernah
menjajah  Indonesia.  Hukum  diartikan  sebagai  peraturan  atau  tata  tertib  yang mempunyai sifat memaksa, mengikat, dan mengatur hubungan manusia dengan
manusia yang lainnya dalam masyarakat dengan tujuan menjamin keadilan dan ketertiban  dalam  pergaulan  hidup  dalam  bermasyarakat.Hukum  bertujuan
menjamin  adanya  kepastian  hukum  dalam  masyarakat  dan  hukum  harus  pula bersendikan  pada  keadilan,  yaitu  asas-asas  keadilan  dari  masyarakat  itu.
Sejarah  sistem  hukum  di  Indonesia  mengalami  beberapa  periode  yakni  periode kolonialisme, era revolusi fisik sampai demokrasi liberal, era demokrasi terpimpin
sampai  orde  baru,  pasca  orde  baru  sampai  sekarang.  Di  dalam  sebuah  sistem hukum  terdapat  unsur-unsur  yang  membangun  sistem  tersebut  yaitu:  peraturan
yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyaraka, peraturan yang  ditetapkan  oleh  instansi  resmi  negara,  peraturan  yang  bersifat  memaksa,
dan peraturan yang memiliki sanksi tegas. Hukum  sebagai  aturan-aturan  yang  mengikat  masyarakat  harus  selalu
ditegakkan dan ditaati oleh semua warga negara tanpa terkecuali. Hal ini sesuai dengan  undang-
undang  dasar  1945  bahwa  “negara  Indonesia  berdasar  atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka”.