Rangkuman Umpan Balik dan Tindak Lanjut

28

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas BapakIbu ? 4. Apa rencana tindak lanjut BapakIbu setelah kegiatan ini ? 29 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 BENTUK DAN KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Disusun Dr. Suwarno, M.H

A. Tujuan

Adapun tujuan dalam mempelajari materi bentuk dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini agar peserta mampu: 1. memahami bentuk dan kedaulatan NKRI sesuai teori 2. memahami bentuk negara kesatuan dan federasi dengan tepat 3. memahami letak wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI sesuai fakta 4. memahami batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI sesuai fakta 5. memahami alasan bangsa Indonesia memilih bentuk Negara Kesatuan NKRI dengan tepat 6. memahami keragaman budaya daerah dalam konteks wawasan nusantara dengan tepat 7. memahami pentingnya mempertahankan bentuk dan kedaulatan NKRI dengan baik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta dikatakan berhasil dalam diklat ini apabila dapat: 1. menjelaskan bentuk dan kedaulatan NKRI, 2. menjelaskan bentuk negara kesatuan dan federasi, 3. menjelaskan letak wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, 4. menjelaskan batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, 5. menjelaskan alasan bangsa Indonesia memilih bentuk negara kesatuan, 6. menjelaskan keragaman budaya daerah dalam konstek wawasan nusantara. 30 7. menjelaskan pentingnya mempertahankan bentuk dan kedaulatan NKRI.

C. Uraian Materi

1. Bentuk Dan Kedaulatan NKRI.

Pemakaian istilah bentuk negara masih memiliki perbedaan dan belum ada keseragaman. Istilah bentuk negara dipakai untuk kerajaan dan republik serta ada pula yang dipakai untuk negara kesatuan dan negara federal atau serikat. Istilah bentuk negara berasal d ari bahasa Belanda, yaitu “staatvormen”. Menurut R. Kranenburg dalam bukunya Algemene Staatsleer, istilah bentuk negara diartikan sebagai “monarchieen” monarki dan “republieken” republik. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Niccolo Machiavelli, yang mengemukakan bentuk negara menjadi 2 dua yaitu monarki dan republik. Leon Duguit dalam buku Algemene Staatsleer, mengemukakan pendapat yang berbeda berkaitan dengan bentuk negara. Menurut Leon Duguit monarki dan republik merupakan bentuk pemerintahan forme de gouvernement, sedangkan yang dimaksud dengan bentuk negara adalah negara kesatuan, negara serikat dan perserikatan negara-negara. Pendapat yang dikemukakan oleh Leon Duguit lebih cocok digunakan dalam perkembangan negara modern. Negara kesatuan adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat, yang berkuasa hanya satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah sebagai bagian dari negara. Berikut adalah beberapa pengertian negara kesatuan menurut para ahli, di antaranya sebagai berikut : 1 C.F. Strong, dalam bukunya Modern Political Constitutions, negara kesatuan merupakan bentuk negara yang memiliki kedaulatan tertingggi berada di tangan pemerintah pusat. 2 Moh. Kusnadi dan Harmaily Ibrahim, dalam bukunya Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, negara kesatuan adalah negara yang susunan negaranya hanya terdiri atas satu negara saja dan tidak dikenal adanya negara di dalam negara. Negara kesatuan sering juga disebut negara unitaris, unity. Unitaris merupakan negara tunggal, yang monosentris berpusat satu, terdiri hanya satu negara, satu pemerintahan, satu kepala negara, satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara. Hakikat negara kesatuan yang